Wednesday, June 28, 2006

TELEN AJA LAGEEE


Thx to Al to inspire me written this topic

Sering kita berhadapan dengan situasi di mana kita tak bisa dapatkan semua yang kita inginkan : cantik atau tampan, kaya, sehat, pintar, baik hati, alim, dsb…cuma ada di dongeng masa kecil HC Andersen yang biasa dibacakan sebelum tidur. Bagusnya dongeng cuma dibawa di alam mimpi saja,..atau boleh – boleh saja menginspirasi kita,.tetapi tetap perlu mem’bumi’,…supaya kita gak terlempar ke luar angkasa,..dan jatuh luluh lantak terhempas ke bumi !!!

Karena terbatasnya kondisi yang ada – jauh panggang dari ayam -, maka kita mesti realistis melihat dan menyiasatinya. Sebagai contoh : untuk menurunkan kolesterol, kita mesti makan dan minum sesuatu di luar ‘pakem’ yang berlaku. Misal : biasa minum kopi tubruk ‘nasgitel’,..sekarang tinggal ‘nas’nya saja,…leginya sudah dieliminasi,..demikian pula kentelnya direduksi jadi encer !!! Biar asam uratnya gak parah (bukan begitu, mas Al??) .
Makan gado – gado biasa pakai bumbu kacang yang meluber seperti air kali Ciliwung pas banjir,…sekarang takarannya tinggal 1 sendok teh saja. Sewaktu kutanya,…betapa besar ‘pengorbanan dalam hal rasa’ supaya semua masalah kesehatan teratasi : kolesterol dan overweight turun,.maka komentar pak diplomat satu ini sederhana banget : ‘tinggal telen aja koq repooot !!’ Kalau makanan sudah sampai di kerongkongan,..maka semua rasa menjadi relatif !!! Jadi,.kenapa mesti pusing dengan pereduksian dan pengeliminasian bahan, sepanjang efeknya menggembirakan bagi kesehatan ??? (Maaf , tidak bermaksud melecehkan para pakar rasa seperti mas Bondan Winarno dengan Jalan Sutranya, dan pakar kuliner dan fine dining seperti pak William Wongso). Baru aku ngeh,.(lebih baik ‘sesat’ sebentar tapi sekarang ‘insap’.., kata orang Betawi!!),.kenapa orang dulu begitu kuatnya minum jamu – jamuan ekstrak ramuan tradisional yang audzubillah pahitnya…!!! Karena di balik ‘kepahitan’ yang cuma seteguk ‘gleeekkk’ itu tersimpan bermacam - macam manfaat : ‘keindahan tubuh’ dari galian singset,..’tahan lama di ranjang’ dari galian rapet (asal bukan ‘galian kabel’, ya !!),..sampai meningkatkan stamina, daya tahan seksual , dan vitalitas dari‘sehat lelaki’. Sah – sah saja ‘menutupi’ rasa pahit yang timbul dengan memberi madu atau sari tebu,…tetapi buat apa ?? Kenapa kita mesti menambahkan sesuatu yang tidak mempunyai added value, hanya karena ingin mengurangi ketidakenakan rasa di lidah ???

Pastinya juice sirsak asam tidak pakai gula, kurang sip dibanding dengan menambahkan gula. Tetapi karena efek menyehatkannya lebih bagus yang tidak menggunakan gula,..maka kita mesti ‘tirakat’ menahan nikmat yang berkurang…sepanjang itu untuk mendapatkan khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. Seperti halnya obat yang pahit, tetapi menyembuhkan.
Jadi, bisa dimengerti, mengapa orang Jepang dengan Cha no Yu, budaya minum tehnya dan juga Cina, tak pernah menambahkan gula di dalam minuman teh .

Jika cake sudah OK tanpa icing, glacing, dan kopi cappuccino sudah harum mewangi dan nikmat tanpa whipped cream, kenapa mesti menambahkan semua atribut yang menyumbang penambahan ‘kalori kosong’ ke tubuh kita ? Semua atribut itu ditambahkan hanya untuk ‘mempercantik penampilan’ agar kita yang ‘lapar mata’ makin tertarik untuk mencoba memakannya !!! Aneh kan ??? Padahal lapar adalah urusan perut, tetapi kita jadi ‘heboh’ menghias makanan,…agar pesan yang sampai pertama kali ke otak kita – yang disampaikan oleh mata dan saraf pembau kita - : makanan ini luar biasa sedap dan enak !!! Lihat saja penampilan dan baunya !!!

Terlalu banyak ‘artificial thing’ yang digunakan di dunia kuliner !! Dari artificial flavor (rasa strober, kopi, dsb yang tidak asli !!), artificial texture (super empuk,..padahal kempesss,..seperti fenomena donat dan roti modern masa kini ), sampai artificial gurih,.seperti MSG !!!!

So,…pesan moralnya adalah : less is more !!! Lebih sedikit bahan yang kita gunakan untuk memasak dan membuat minuman, akan lebih baik bagi tubuh !!
Gunakan yang perlu dan penting saja !!!
Jadi, siapa takut minum jus sledri tanpa gula, yang rasanya ajaib ???

Cilandak, 28 Juni 2006
15.45

No comments: