Saturday, June 10, 2006

PERJALANAN PANJANG


Ketika kaususuri jalan setapak sunyi di punggung pegunungan,…kau bersirobok dengan wanita tua yang menyapamu dengan ramah. “Apakah engkau mencari anakku?”, dan engkau mengangguk pelahan. “Tunggulah di sini, hingga hari menjelang senja…, anakku akan kembali dari perjalanan panjangnya,….. mengukur depa demi depa langkah kakinya meniti pematang kehidupan yang berliku. Ia tak juga jera melangkah, meski kakinya kerap terantuk kerikil dan tergores luka batu cobaan kehidupan yang kejam. Ia bangkit lagi, bahkan mengelana makin jauh, menjemba angin, menatap matahari,….mencari makna kesejatian diri.”

Lalu kaujawab “Ibu, …aku tahu anakmu takkan bisa sepanjang hidup mengikat kakinya di sini, di tempat yang damai bermandikan cah’ya matahari katulistiwa ini,.di mana kokok ayam dan lenguh suara kerbau mewarnai awal perjalanan hari. Seluruh tempat di bumi ini adalah ‘rumah’nya, di mana ia bisa mengaso dan istirahat panjang setelah lelah bermain dengan berbagai gurat warna kehidupan : semburat merah, kuning, biru, hitam, kelabu dan putih.

Katakan padanya, jika letih menyergap, ia rindu istirahat dari kerasnya hidup ….dan tak kuasa lagi langkahkan kaki,..selalu ada yang setia menantinya di sini…, di titian senja sore hari . Berharap ia akan kembali,…temukan pendar – pendar kebahagiaan sejati dalam dirinya...”

BNI, 10 Juni 2006-06
11 pm

No comments: