Friday, June 29, 2007

HATI NURANI : AKTIFKAN ALARM DIRI YANG PALING AMPUH !!!


- Sebagai bagian dari kecerdasan spiritual, SQ -

Berulang kali aku selalu mengemukakan hal ini kepada teman – temanku maupun anak – anakku : pentingnya mengasah kepekaan hati nurani,…menjaganya agar tetap jernih,..agar pada saat – saat kritis dan berkaitan dengan pembuatan keputusan,..maka dengarkan suara hati nuranimu !!!! Karena nurani tak pernah berdusta ! Nurani berani menyampaikan kebenaran, yang kadang coba disangkal,….karena akan membawa seseorang pada rasa malu terhadap orang lain,…bahkan membawa seseorang untuk berani mengakui kesalahannya !! Hal yang makin lama makin tererosi di jaman yang makin menghargai kepura-puraan untuk tampil sempurna ,…karena mengakui kesalahan berarti menunjukkan ketidaksempurnaan kita !! Kita lupa bahwa yang sempurna hanyalah Sang Khalik semata, dengan 99 sifat Asma’ul HusnaNya !!!

Jika nurani bicara,..maka tak perlu ada lagi kebohongan untuk mendapat nilai baik dengan cara mencontek, tak perlu menyerobot antrian di super market, tak perlu mendapat credit point dari atasan dengan cara yang tidak profesional dan tidak etis, tak perlu bersandiwara untuk tampil sebagai pasangan setia sementara di luar berselingkuh ria, tetap ingin tampil tak tercela di hadapan pasangan dan teman – teman ,..dan merasa malu untuk di’telanjangi’ ketidaksempurnaan dan kebobrokannya !!! Kondisi seperti ini yang membuat orang lebih memilih menjadi orang yang munafik !!! Membiarkan orang lain menjadi korban kemunafikannya demi memuaskan ego untuk tampil sempurna, dengan mematikan urat syaraf ‘rasa bersalah’nya !!!

Semakin sering kita ‘mematikan’ alarm suara hati nurani kita,..maka makin berkurang kepekaan kita mendengar suara kebenaran !!
Untuk mengasah suara hati nurani,...sama seperti kaca yang harus sering digosok agar semakin berkilap dan memantulkan suara hati nurani yang ‘jernih’…maka kita perlu melakukan hal – hal positif dalam hidup kita : berpikir positif, lakukan segala sesuatu dengan tulus, ikhlas, jaga kepercayaan orang lain sebagai amanah dalam hidup kita ! Jangan pernah berniat memperdaya orang lain !! Karena semua yang kita lakukan akan kembali kepada kita juga !!

BNI – Jun 30’07
08.07 am

SABAR, PANDANGAN DARI SISI TASAWUF


Kesabaran (shabr) dihubungkan para penulis sufi sebagai tahap penting dalam kemajuan kehidupan spiritual, atau mungkin sebagai kualiti penting yang harus dicapai seorang yang suci. Al-Hujwiri menukilkan perkataan Hasan al-Bashri, bahawa kesabaran itu terdiri daripada dua bentuk: Pertama, kesabaran terhadap ketidakuntungan dan penderitaan; kedua, adalah kesabaran terhadap segala sesuatu yang oleh Allah s.w.t telah diperintahkan ataupun dilarang untuk dilakukan. Berkaitan hal ini, Abu Thalib al-Makki membahagi kesabaran kepada tiga tahap: Pertama, menghentikan keluhan, dan ini termasuk dalam tahap taubat; kedua, merasa puas dengan apa yang telah ditentukan Allah s.w.t, dan ini adalah tingkatan dalam asketisisme atau zuhud; dan ketiga, menerima dan menyenangi semua yang telah ditentukan Allah s.w.t kepada kita, dan ini termasuk dalam tahap seorang sahabat sejati Allah s.w.t. Berbeza dengan al-Makki, Syeikh Abdus Shamad al-Palimbani, ulamak Palembang abad ke 18, juga membahagi sabar itu kepada tiga tingkataan dengan versi yang berbeza. Ketiga tingkatan sabar tersebut adalah: Pertama, sabar orang awam, yang disebutnnya tashabbur, iaitu menanggung kesusahan dan menahan kesakitan dalam menerima hukum Allah s.w.t; kedua, sabar orang yang menjalani tariqat, iaitu ia menjadi terbiasa dengan sifat sabar...telah mudah atasnya segala yang susah yang datang akan dia itu; ketiga, sabar orang arif, yang telah mengenal Allah yang disebutnya isthibar, iaitu bersedapan dengan kena cubaan dan duka ia dengan ikhtiar Tuhannya.

Secara lebih mendalam, al-Ghazali telah menjelaskan tahap sabar ini sebagai tahap terpenting untuk seseorang sufi, di mana kehidupan spiritualnya hanyalah militan, selalu menerangi nafsu-nafsu dan menggapai kemenangan. Di dalam dunia ini, cubaan-cubaan dan segala ketidakuntungan datang silih berganti, begitu pula dengan kekalahan, penderitaan, perasaan terluka. dan seorang yang suci diharapkan dapat menangkal semua ini sehingga sanggup menguatkan imannya. Sebab bagi yang dicintai Allah s.w.t, ia menerima ujian yang berat dan tiada hentinya. Diharapkan melalui api penderitaan itu, iman para orang suci tersebut akan bersinar lebih terang. Kemudian melalui kesabaran itu bertahan, orang suci itu tidak akan merasakan pengaruh-pengaruhnya, ia akan memenangkan pengharapan yang lebih besar. Inilah yang menjadi ajaran inti dari tahapan sabar itu. Melalui perjalanan hidup dan kehidupan Rabi'ah, dapat dibaca konsep ajarannya tentang sabar ini dan banyak anekdot yang dikisahkan dalam riwayat hidupnya. Di mana Rabi'ah adalah seorang perempuan yang memiliki kesabaran yang luar biasa, yang tidak dimiliki orang lain semasanya. Pada masa-masa awal kita mencatat kesabarannya di bawah penderitaan sebagai seorang pelayang dan budak. Bahkan keadaan yang demikian telah dialami sejak usia masih kecil. Bila diperhatikan awal hingga akhir kehidupannya, perjalanan hidup Rabi'ah penuh dengan tentangan dan penderitaan. Dia hidup dalam keluarga miskin papa. Bahkan ketika orang tuanya meninggal dunia, tidak sedikit pun harta ditinggalkan yang dapat dimanfaatkannya sampai ia cukup dewasa. Tidak ada pula sanak keluarga yang membantunya. Ia tidak mempunyai saudara lelaki yang dapat membelanya dikala menghadapi kesulitan atau bahaya. Saudaranya sebanyak tiga orang, semuanya perempuan. Namun, Rabi'ah tetap sabar menghadapinya bersama saudara-saudaranya...

Memang tidak dapat dimungkiri bahawa cubaan itu amat menyakitkan. Namun, dalam semua hati manusia mengalami tempaan. Bukankah emas murni itu semakin ditempa dan dibakar semakin berkilat dan bercahaya? Demikian pulalah yang dialami Rabi'ah, jatuh bangun daripada malapetaka yang tidak henti-hentinya. Lepas daripada satu penderitaan, terlempar ke penderitaan yang lain. Tapi hati Rabi'ah yang telah sabar dan teguh keimanannya kepada Allah s.w.t, tidak tergoyah sedikit pun. Itulah kehidupan yang dijalani Rabi'ah. Diceritakan, suatu ketika di kota Basrah, tempat tinggal Rabi'ah, sedang dilanda bencana alam. Seperti kekeringan akibat kemarau panjang. Rabi'ah bersama saudara-saudaranya tidak terlepas daripada penderitaan ini. Akibatnya, mereka meninggalkan gubuk reot yang dijadikan tempat tinggalnya selama ini. Dalam pengembaraannya Rabi'ah berpisah dengan saudara-saudaranya, sehingga ia hidup sendiri, sebatang kara. Dalam suatu riwayat diceritakan, akhirnya Rabi'ah ditemukan segerombolan penyamun, yang kemudian dijual sebagai hamba sahaya dengan harga yang sangat murah iaitu dengan harga enam dirham. Rabi'ah ialah seorang sufi perempuan yang sangat tabah, sabar, teguh pendirian dalam menjalani segala cubaan dan rintangan hidup, sehingga Rabi'ah dihitung sebagai sufi perempuan yang berhasil dalam mencari redha Allah s.w.t. Rabi'ah pernah berkata:"Seandainya keutamaan kesabaran itu laksana seorang laki-laki, maka ia akan berjiwa pemurah"

By Iqbal Rumi

TAUBAT dalam pandangan TASAWUF


Pada dasarnya, manusia hidup di dunia ini hanyalah sementara saja. Bagaikan seorang musafir yang sewaktu-waktu haus di tengah perjalanan, kemudian singgah di suatu tempat untuk minum, sampai rasa dahaganya hilang.Dia tidak akan lama singgah di sana. Demikian pula, dunia adalah ibarat sebuah pasar yang disinggahi para musafir di tengah perjalanan mereka ke tempat lain. Di sinilah mereka membekali diri dengan berbagai bekalan untuk perjalanan itu. Demikian kata al-Ghazali. Keadaan demikian juga diyakini para sufi yang ingin menempuh perjalanan sufistiknya. Namun perjalanan untuk menuju ke sana tidaklah mudah. Pasti melalui jalan yang berliku-liku dan sulit. Dalam hal ini, dia dituntut untuk selalu tekun, sabar, istiqamah dan juga tidak mudah putus asa. Banyak jalan dan cara yang ditempuhi seorang sufi dalam meraih cita-cita dan tujuannya tersebut. Antara laini adalah dengan cara mendekatkan diri kepada Allah s.w.t seperti memperbanyakkan zikir, beramal soleh dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam perjalanan spiritualnya, seorang sufi pasti melalui beberapa tahapan yang harus dilaluinya. Tahapan-tahapan itu disebutkan maqamat. Jalan itu adalah sangat sulit dan untuk berpindah dari satu maqam ke maqam lain hal itu memerlukan usaha yang berat dan waktu yang tidak singkat. Terkadang tak jarang seorang calon sufi harus bertahun-tahun tinggal dalam satu maqam. (Petikan dari sebuah karangan ilmiah bertajuk: Cinta Ilahi oleh Syamsun Ni'am)

Jalan pendakian spritual tersebut mencakupi sejumlah maqam dalam turutan menaik. Maqam-maqam itu harus dilalui seorang salik dengan cara tahap demi tahap, maqam demi maqam. Seorang salik tidak akan menaiki dari satu maqam ke maqam lain sebelum memenuhi hukum-hukum maqam tersebut. Barangsiapa yang belum memenuhi qana'ah, maka belum boleh memenuhi tawakkal. Barangsiapa yang belum memenuhi tawakkal, maka tidak sah untuk ber-taslim. Siapa yang tidak bertaubat, tidak sah ia ber-inabat. Barangsiapa yang tidak wara', maka tidak sah untuk ber-zuhud. Begitu seterusnya, sampai dapat ditempuhnya maqamat tertinggi. Berkaitan dengan ini, akan kita cuba menjelaskan tentang mahabbah atau cinta Ilahi, sebagai maqam tertinggi di antara maqam-maqam yang lain. Seperti yang dinyatakan al-Ghazali (w. 1111 M.), bahawa cinta kepada Allah adalah maqam yang paling tinggi dari seluruh maqam dan darjat yang paling luhur. Setelah mahabbah atau cinta tiada lagi maqam, kecuali hanya merupakan buah daripadanya serta mengiku darinya, seperti rindu atau syauq, intim atau uns, dan redha.

1) Taubat, Sabar dan Syukur

Taubat adalah tahap pertama dalam menempuh tahap-tahap berikutnya.

Taubat adalah jalan untuk membersihkan segala dosa. Setelah manusia dilumuri berbagai dosa. Tanpa adanya taubat seorang salik tidak akan dapat menempuh jalan menuju Allah s.w.t.


Para sufi mengatakan bahawa taubat adalah bahagian terpenting dalam kehidupan menuju Allah s.w.t.


Al-Hujwiri mengatakan tiada ibadah yang benar apabila tidak disertai pertaubatan. Taubat adalah tahap pertama di dalam jalur ini. Ia berpendapat bahawa terdapat tiga hal yang termasuk dalam taubat:

Pertama : taubat karena ketidaktaatannya,

kedua : memutuskan untuk tidak melakukan dosa lagi,

ketiga : segera meninggalkan perbuatan dosa itu.


Ada banyak definisi taubat di kalangan sufi, Abul Husain an-Nuri, mengungkapkan definisi tentang taubat. "Taubat adalah menolak dari semua, kecuali Allah yang Maha Tinggi", dan pemikiran yang sama dari penyesalan tahap tertinggi adalah berbeza sama sekali dari yang biasa terjadi, sebagaimana ditemukan dalam suatu pernyataan, "Dosa-dosa bagi mereka yang dekat dengan Allah s.w.t. adalah suatu perbuatan baik yang pada tempatnya". Sedang al-Ghazali menyatakan, bahawa hakikat taubat adalah kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari jalan yang jauh menuju jalan yang dekat.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah pernah mengatakan bahawa taubat yang murni itu mengandungi tiga unsur:

Pertama : taubat yang meliputi atas keseluruhan jenis dosa, tidak ada satu dosa pun melainkan bertaubat karenanya;

Kedua : membulatkan tekad dan bersungguh-sungguh dalam bertaubat, sehingga tiada keraguan dan menunda-nunda kesempatan untuk bertaubat; dan

Ketiga : menyucikan jiwa dari segala kotoran dan hal-hal yang dapat mengurangi rasa keikhlasan, khauf kepada Allah s.w.t dan menginginkan kurnia-Nya.



Salah satu unsur taubat yang harus dipenuhi adalah adanya penyesalan diri atas dosa-dosa yang dilakukan kepada Allah s.w.t. Sebagaimana yang dikatakan al-Qusyairi, "Menyesali kesalahan adalah cukup untuk memenuhi syarat pertaubatan", demikian kata mereka yang telah melaksanakannya, kerana tindakan tersebut mempunyai akibat berupa dua syarat yang lain. Artinya, orang tidak mungkin bertaubat dari suatu tindakan yang tetap dilakukan atau yang ia mungkin bermaksud melakukannya. Inilah makna taubat secara umum.


Lebih lanjut al-Qusyairi memberikan petunjuk cara bertaubat. Menurutnya,

cara pertama adalah memisahkan diri dari orang-orang yang berbuat jahat, kerana mereka akan mendorong untuk mengingkari tujuan ini, dan keraguan atas kelurusan niat yang telah teguh. Hal ini tidak akan lengkap kecuali diikuti keteguhan dalam ber-syahadat, secara terus menerus, dan diikuti motif-motif yang mendorong pelaksanaan ketetapan dalam hati, yang darinya mendapat memperkuat khauf dan raja'.


Selanjutnya, tindakan-tindakan tercela yang membentuk simpul pengikat dalam hati akan mengendur, ia menghentikan perbuatan-perbuatan yang terlarang dan kendali diri akan terjaga dari menuruti hawa nafsu.


Kemudian ia harus segera meninggalkan dosa dan berketetapan hati untuk TIDAK bertindak sesuai dengan tujuan yang selaras dengan kehendaknya. Ini bererti bahawa ia telah dianugerahi rasa aman yang sebenarnya.

Apabila cara ini ditempuhi seorang hamba dalam memperbaiki perasaan taubatnya, maka secepatnya dapat menghantarnya pada kesempurnaan menuju Allah s.w.t pada tahap pertama.


Sebagaimana sufi-sufi yang lain, Rabi'ah juga menganggap, bahawa taubat adalahah tahap pertama dalam menempuh maqam berikutnya. Rabi'ah memiliki pengertian mendalam tentang dosa dan keinginan untuk bertaubat dan memaafkan. Dan para penulis sufi, dalam perbahasan tentang taubat, lebih daripada sekali menyebutkan ajaran Rabi'ah tentang masalah ini. Di dalam sebuah fragmen yang dikutip daripada Hurayfisy di mana ia melampirkan syair Rabi'ah tentang dua cinta, ia berdoa seperti berikut:


Wahai kekasih hati, tiada yang kumiliki selain diri-Mu,

Bagaimanapun, kasihanilah orang-orang berdosa,

Yang datang kepada-Mu,

Wahai harapanku, ketenanganku, kebahagiaanku,

Hati ini hanya dapat mencintai-Mu.


Bila dilihat kepada Rabi'ah, saat itu hatinya merasa gelisah untuk menemukan jati dirinya, kerana dia berada di antara rasa optimistik dan ragu atas taubat yang akan diterima Allah s.w.t. Oleh kerana itu, di dalam taubatnya, Rabi'ah selalu mengiringi kata-kata sebagai berikut :


Aku mohon ampun kepada Allah oleh perkataanku yang kurang benar, aku mohon ampun, ya Allah.


Setelah Rabi'ah melakukan taubat, dia sentiasa bersikap berhati-hati di dalam tutur kata, jangan sampai setiap perkataan yang diucapkannya itu tidak benar. Sikap beri-hati Rabi'ah ini boleh dilihat daripada kata-katanya yang berbunyi:


Permohonan ampun yang kami lakukan memerlukan permohonan ampun yang lain oleh karena adanya tidak mungkin tidak benar.

Rabi'ah sentiasa menyerahkan segala urusannya kepada Allah s.w.t dan keadaan itu sudah menjadi kebiasaannya. Bagi Rabi'ah taubat ialah kurnia Allah s.w.t dan anugerah rabbaniyyah yang dikhususkan untuk hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki.


Berkatalah seorang kepada Rabi'ah, "Sesungguhnya aku telah berbuat dosa dan [i]maksiat. Andaikata akau bertaubat, apakah taubatku akan diterima?"[/i].

Rabi'ah menjawab:"Tidak, akan tetapi kalau Dia akan menerima taubatmu, tentu engkau akan bertaubat".

Dilema moral yang dinyatakan Rabi'ah di atas, telah dilukiskan penyair Parsi, Sa'di (w. 1291 M.) dalam karyanya, Bustan, sebagai berikut:


Betapa indah sang Darwis malang setiap hari merintih,

Penyesalannya di pagi hari pun terdengar oleh dosa lainnya lagi.

Segenap ikrar kami hanyalah kosong belaka,

Segenap sumpah kami senantiasa berubah-ubah,

Taubat atas pemberian-Nya tetaplah tegar,

Dan mantap tak tergoyahkan.


Nampaknya, konsep taubat Rabi'ah ini dapat dirujuk kepada ayat al-Qur'an yang bermaksud:"Lalu Allah menerima taubat mereka, agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang".


Sementara Dzun-Nun al-Misri (w. 860 M.) mengatakan,"taubatnya orang awam itu dari dosa, taubatnya orang istimewa (khawash) dari kelalaian". Sedang taubatnya para Nabi dari tidak mendekatkan diri kepada Tuhannya.

Dikutip dari mailing list 'www.bicarasufi.com' oleh Iqbal Rumi

Thursday, June 28, 2007

The World is no Match for your Love by Jalaluddin Rumi



This world is no match for your Love.

Being away from youis death aiming to take my soul away.

My heart, so precious,I won't trade for a hundred thousand souls.

Your one smile takes it for free.


- Rumi - From: 'Hush Don't Say Anything to God: Passionate Poems of Rumi'

Translated by Sharam Shiva

OH HAPPY DAY by Jalaluddin Rumi


OH HAPPY DAY when in you presence,

my ruler, I shall die!

When near the sugar-treasure melting

like sugar I shall die!

Out of my dust will grow a thousand

of centrifolias

When in the shade of yonder cypress

in gardens I shall die.

And when you pour into my goblet

the bitter drink of death,

I'll kiss the goblet full of joy, dear,

and drunken I shall die.

I may turn yellow like the autumn

when people speak of death,

Thanks to your smiling lip: like spring time

and smiling shall I die.

I have died many times, but your breath

made me alive again,

Should I die thus a hundred more times

I happily shall die!

A child that dies in mother's bosom,

that's how I am, my friend,

For in the bosom of His Mercy

and kindness, I shall die.

Say: Where would death be for the lovers?

Impossible is that!

For in the fountain of the Water

of Life - there I shall die!


From: Look This is Love translated by Annemarie Schimmel

Now Sleeping, Now Awake - Rumi


Now sleeping, now awake, my heart is in constant fervor.

It is a covered saucepan, placed on fire.

O you! who have offered us from a cup a silencing wine;

Each moment a new tale is shouting to be told in silence.


In his wrath there are a hundred kindnesess,

in his meanness a hundred generosities;In his ignorance immeasurable gnosis, silently speaking like the mind.

The words of those whom you have silenced, cannot hear

but those whom you have made unconscious;

I am both silent and fermenting for you like the sea of Aden!

Divan, 1808:6-9

From: Reading Mystical Lyric by Fatemeh Keshavarz

THE BELOVED by Jalaluddin Rumi



When the rose is gone and the garden faded
you will no longer hear the nightingale's song.
The Beloved is all; the lover just a veil.
The Beloved is living; the lover a dead thing.
If love withholds its strengthening care,
the lover is left like a bird without care,
the lover is left like a bird without wings.
How will I be awake and aware
if the light of the Beloved is absent?
Love wills that this Word be brought forth.

From: Teachings of Rumi E.M

LOVE IS THE WATER OF LIFE



Everything other than love for the most beautiful God
though it be sugar- eating.
What is agony of the spirit?
To advance toward death without seizing
hold of the Water of Life


by Rumi,

From: Teachings of Rumi E.M. Whinfield

SALVATION by Jalaluddin Rumi


There is no salvation for the soul

But to fall in Love.

It has to creep and crawl

Among the Lovers first.


Only Lovers can escape

From these two worlds.

This was written in creation.


Only from the Heart

Can you reach the sky.

The rose of Glory

Can only be raised in the Heart.

IF by Jalaluddin Rumi



If you can disentangle
yourself from your selfish self
all heavenly spirits
will stand ready to serve you

If you can finally hunt down
your own beastly self
you have the right
to claim Solomon's kingdom

You are that blessed soul who
belongs to the garden of paradise
is it fair to let yourself
fall apart in a shattered house

You are the bird of happiness
in the magic of existence
what a pity when you let yourself
be chained and caged

But if you can break free
from this dark prison named body
soon you will see
you are the sage and the fountain of life
translated by Nader Khalili

Wednesday, June 27, 2007

Rumi Quotes Love



I cannot sleep in your prescence.

In your absence, tears prevent me.

You watch me

My Beloved

On each sleepless night and

Only You see the difference




Looking at my life

I see that only Love

Has been my soul’s companion

From deep inside

My soul cries out:Do not wait, surrender

For the sake of Love.

If you can’t smell the fragrance

Don’t come into the garden of Love.

If you’re unwilling to undress

Don’t enter into the stream of Truth.

Stay where you are.

Don’t come our way.


All year round the lover is mad,

Unkempt, lovesick and in disgrace.

Without love there is nothing but grief.

In love… what else matters?


Love is our Mother and

The way of our Prophet.

Yet it is in our nature

To fight with Love.

We can’t see you, mother,

Hidden behind dark veils

Woven by ourselves.

Do you want to enter paradise?

To walk the path of Truth

You need the grace of God.

We all face death in the end.

But on the way, be careful

Never to hurt a human heart!


Do you know what the music is saying?

“Come follow me and you will find the way.

Your mistakes can also lead you to the Truth.

When you ask, the answer will be given.”

The Master who’s full of sweetness

Is so drunk with love, he’s oblivious.

“Will you give mesome of your sweetness?”

“I have none,” he says,unaware of his richness.

You know what love is?

It is all kindness, generosity.

Disharmony prevails when

You confuse lust with love, while

The distance between the two

Is endless.


This Love is a King

But his banner is hidden.

The Koran speaks the Truth

But its miracle is concealed.

Love has pierced with its arrow

The heart of every lover.

Blood flows but the wound is invisible.


From: Rumi" Whispers of the Beloved "
Translated by Maryam Mafi and Azima Melita Koln

RUMI's QUOTES


+Thinking gives off smoke to prove the existence of fire. A mystic sits inside the burning. There are wonderful shapes in rising smoke that imagination loves to watch. But it's a mistake to leave the fire for that filmy sight. Stay here at the flame's core.


+ The ground's generosity takes in our compost and grows beauty!. Try to be more like the ground.


+ The universe and the light of the stars come through me.+ When you do things from your soul, you feel a river moving in you, a joy.


+ Reason is powerless in the expression of Love.


+ Like a thief reason sneaked in and sat amongst the lovers eager to give them advice. They were unwilling to listen, so reason kissed their feet and went on its way.

+ If you are irritated by every rub, how will you be polished?


+ If the foot of the trees were not tied to earth, they would be pursuing me.. For I have blossomed so much, I am the envy of the gardens.

Jalaluddin Rumi’s quotes


One of the greatest Islamic Sufi from Persian, 1207 – 1273

His love poetry – is not love between man and woman – but mahabbah ,…showed how great his love to Allah, our Khalik.


“Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.”

“The minute I heard my first love story I started looking for you, not knowing how blind that was. Lovers don't finally meet somewhere. They're in each other all along.”

“This is love: to fly toward a secret sky, to cause a hundred veils to fall each moment. First to let go of life. Finally, to take a step without feet.”

“Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.”

Oh soul,you worry too much.You have seen your own strength.You have seen your own beauty.You have seen your golden wings.Of anything less,why do you worry?You are in truththe soul, of the soul, of the soul.”

Don't grieve. Anything you lose comes round in another form.”

“We come spinning out of nothingness, scattering stars like dust”

Every tree and plant in the meadow seemed to be dancing, those which average eyes would see as fixed and still”

Let the beauty of what you love be what you do.”

Tuesday, June 26, 2007

AFTER A WHILE


After a while you learn the subtle difference between
Holding a hand and chaining a soul,
And you learn that love doesn’t mean leaning and
Company doesn’t mean security,
And you begin to learn that kisses aren’t contracts
And presents aren’t promises,
And you begin to accept your defeats with your head up
And your eyes open, with the grace of an adult,
Not the grief of a child,
And you learn to build all your roads on today
Because tomorrow’s ground is too uncertain for plans
After a while you learn that even sunshine burns if
you get too much
So plant your own garden and decorate your own
Soul, instead of waiting for someone to bring you
Flowers
And you learn that you really can endure…
That you really are strong,
And you really do have worth

by Veronica A. Shoffstall

QUOTES TO UPLIFT SPIRIT


Out beyond all ideas of right doing and wrong doing, there is a field. I’ll meet you there

- Jalaluddin Rumi –

You were born with wings. Why prefer to crawl through life ? - Jalaluddin Rumi -

It’s not stress that kills us, it is our reaction to it - anonymous –

Although the world is full of suffering, it is also full of the overcoming of it - Helen Keller –

People are always blaming their circumstances for what they are. I don’t believe in circumstances. The people who get on in this world are the people who get up and look for the circumstances they want, and, if they can’t find them, they make them

- George Bernard Shaw –

Face the thing you fear, and you do away with that fear.

From what we get, we can make a living, what we give, however, makes a life

- Arthur Ashe –

The task ahead of us is never as great as the power behind us – Alcoholics Anonymous -


You gain strength, courage and confidence by every experience by which you really stop to look fear in the face. You are able to say to yourself, “I lived through this horror. I can take the next thing that comes along.”
- Eleanor Roosevelt -

To give pleasure to a single heart by a single act is better than a thousand heads bowing in prayer - Mahatma Gandhi -

LOSING THE "US"


When an emotional injury takes place,
The body begins a process
as natural as the healing
of a physical wound

Let the process happen
Trust that nature
Will do the healing

Know that the pain will pass,
And when it passes,
You will be stronger,
Happier, more sensitive and aware

Mel Colgrove
‘How to survive the loss of a love’

QUOTES FOR FRIENDSHIP : HAPPY FRIENDSHIP DAY !!


Communication is more than just talking and listening, it involves hearing with your heart.

Some people come into our lives and quickly go. Some stay for a while and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same

Kindness in words creates confidence
Kindness in thinking creates profoundness
Kindness in giving creates love
- Lao Tze -

If you would be loved, love and be lovable
- Benjamin Franklin -

You never lose by loving . You always lose by holding back
- Barbara de Angelis -

MY INNER VOICE : LEADS TO A SIMPLE LIFE


Time to take a break and deep breathe,
Keep away from all noisy, distraction, and silly request
Slow down my pace by doing nothing,
Relaxing my mind, eyes and ears.

Try to escape from all ‘instant wish list’ :
Vacation to Europe, revisit Macca for 2nd umroh, latest fashion clothes,
mini lin LV bag, and many other things…
Asking myself whether I really need it,
Or just want it cause it’s nice to have ?
Do I feel happier after I own these goods ?
Do I feel full of energy after doing umroh ?
Do I have room in my closet for more outfits ?
Do I succeed to escape negative emotions with the way I do
in the name of consumerism culture ?

My inner voice shouted :
I’ll gain more deep satisfaction for giving money - I used to spend
for my silly wish list -, to unfortunate people, poor kids,
who don’t know how to earn money to buy food,
who have no future to get better education

My inner voice sang :
Truly happiness is inside ourselves
When we find peaceful mind
When we have deeper appreciation
for every small pleasure remains :
the taste of healthy food,
the smell of yellow cananga’s good scent
the abundance of warm sunshine
I can feel the touch of God, my truly Khalik..

BNI – June 26’07
06.15 am

Monday, June 25, 2007

PERJALANAN KE KEABADIAN



(Mengingat mati membuat kita menjadi manusia yang lebih menghargai makna kehidupan yang sementara ini)

Kematian adalah proses pembersihan…
Kematian adalah kehidupan antara
Kematian adalah permulaan kehidupan, episode ke-2
Lama tidaknya perjalanan kita
Dihitung berdasar amal yang kita lakukan di dunia..

Makin banyak dosa,
Makin jauh perjalanan yang kita tempuh
Sampai pada peristirahatan kita yang terakhir,
Di mana kita tidur hingga hari kebangkitan

Makin banyak dosa,
Makin lama perjalanan kita,
Karena dosa harus dibersihkan,
Dan makin banyak penderitaan di sana,..
Penderitaan pertama di alam kubur adalah kesepian...
Maka saat ziarah kubur,
Bacakan do’a ini :
’Ya Allah, sayangi keterasingannya,
Sertailah kesendiriannya,
Temani kesepiannya,
Tenteramkan keresahannya,
Curahkan kepadanya kasihMu ,
Dengan kasih yang membuatnya tidak memerlukan siapapun
Selain Engkau,
Dan gabungkan ia dengan orang yang sebelumnya ia sayangi...’

(intisari dari buku ’Memaknai Kematian’ Kang Jalal)

Saturday, June 09, 2007

AKU MALU..


Tuhan,
Aku malu berdo’a padamu,..
Karena banyak yang kuingin Engkau penuhi
Padahal Engkau tak pernah meminta apa – apa dariku
Selain kebersihan hati dan jiwa yang tenang ...
Serta kecintaan padaMu yang tulus dan tanpa pamrih...

QUOTES FOR THE DAY


Let me not pray to be sheltered from dangers,

but to be fearless in facing them


Let me not beg for the stilling of pain,

but for the heart to conquer it


Let me not look for allies in life’s battlefield,

but to my own strength


Let me not crave in anxious fear to be saved,

but hope for the patience to win my freedom


Grant me that I may not be a coward,

feeling your mercy in my success alone

But let me find the grasp of your hand in my failure.


- Rabindranath Tagore -

PRAYER FOR TODAY


I asked for strength.....
And God gave me difficulties to make me strong.

I asked for wisdom.....
And God gave me problems to solve.

I asked for prosperity.....
And God gave me a brain and brawn to work.

I asked for courage.....
And God gave me obstacles to overcome.

I asked for love.....
And God gave me troubled people to help.

I asked for favors.....
And God gave me opportunities.

I received nothing I wanted.....
But I received everything I needed.

Live life without fear,confront all obstacles and................
Know that you can overcome them.


-Anonymous-