Saturday, March 28, 2009

DENIAL

To someone who makes me being illogical and irrational

Every second I had passed in my life
is a miracle,..
as I couldn’t retrieve the good times
which flew so fast…

I even wouldn’t expect somebody
came into my life,
shared joyful time, even only a few seconds…
brought me into up and down roller coaster feeling,
till I realized we looked like train rail,
being quite close to each other,
but always keep endless distance,….

You are unreachable, yet, so far a way
I’ve been blinded by the fact :
You keep dream big,..
Endless hope to reach stars on pale sky

I even wouldn’t blame your shallow mind
As my heart knows what my mind can’t comprehend

I even don’t feel regret for the good and bad times
we had supported each other for quite long

The more our relationship grew intense,
the more we would depend on each other,
And the more it will hurt my heart,
As I couldn’t say ‘Ti amo’ to you

After all, life is about choice :
When it comes to separation,
I have to say goodbye to this disillusion moment,
As I have to step forward, collect my strength
To welcome sunny, blissful days to color my life….

BNI, March 28, 2009
23 : 04 pm

Monday, May 26, 2008

LOVE AND TIME


Once upon a time, there was an island where all the feelings lived: Happiness, Sadness, Knowledge, and all of the others, including Love. One day it was announced to the feelings that the island would sink, so all constructed boats and left. Except for Love.Love was the only one who stayed. Love wanted to hold out until the last possible moment.


When the island had almost sunk, Love decided to ask for help.Richness was passing by Love in a grand boat. Love said, "Richness, can you take me with you?"Richness answered, "No, I can't. There is a lot of gold and silver in my boat. There is no place here for you."


Love decided to ask Vanity who was also passing by in a beautiful vessel. "Vanity, please help me!""I can't help you, Love. You are all wet and might damage my boat," Vanity answered.


Sadness was close by so Love asked, "Sadness, let me go with you.""Oh . . . Love, I am so sad that I need to be by myself!"


Happiness passed by Love, too, but she was so happy that she did not even hear when Love called her.


Suddenly, there was a voice, "Come, Love, I will take you." It was an elder. So blessed and overjoyed, Love even forgot to ask the elder where they were going. When they arrived at dry land, the elder went her own way. Realizing how much was owed the elder, Love asked Knowledge, another elder, "Who Helped me?""It was Time," Knowledge answered."Time?" asked Love. "But why did Time help me?"Knowledge smiled with deep wisdom and answered, "Because only Time is capable of understanding how valuable Love is."


Author : Unknown

MONOLOG LARUT MALAM



Menebak suasana hatimu, sama sulitnya seperti menafsirkan ramalan cuaca hari ini. Yang meramalkan Jakarta berawan hingga kemungkinan turun hujan, dengan tingkat akurasi 50% !

Satu ketika kau menjelma jadi semanis tokoh novel chick-lit protagonis, yang ingin kukenang sepanjang tahun sebagai tokoh ideal dalam mimpiku (aku lupa, bahwa sesuatu ideal cuma ada dalam mimpi siang bolong anak belasan tahun !!).
Esok harinya, kau berganti peran sebagai si antagonis yang kering empati terhadap orang lain, dan hanya terfokus kepada dirimu sendiri..., bahkan cenderung egois, ..karena terlalu lama dalam kesendirian. Hmm,...betapa sulit memahamimu !!
Sampai akhirnya kusadari : jalani saja, nikmati saja perkawanan ini...., karena bukannya masing – masing jauh dari sempurna, maka kita jadi membumi dan manusiawi ?

Tahukah kau bahwa kita akan rindukan air, ketika sumur menjadi kering ? Kita ’kan dambakan matahari, ketika cuaca mendung berawan sepanjang hari. ? Kita ’kan menanti kemboja mekar bersemi, ketika satu – satu daunnya berjatuhan ?

Begitulah perlambang perkawanan


Ketika mata tak mau terpejam, 13 Mei ‘08
23.59

Tuesday, May 13, 2008

TANYA UNTUKMU


buat seseorang yang tak berani melakoni babak baru kehidupan

Tidakkah kauingin berhenti sejenak
setelah perjalanan panjang meniti sepi
yang kian membatu,

Tidakkah kauingin istirah sekejap,
setelah kebosanan mengerang dalam lantunan
waktu tak berujung,

Setelah malam menjelma tiba – tiba menjadi pagi,
Setelah matahari menguapkan kabut fajar
Setelah sore menderaskan penat hati :

Bukankah ada yang tertinggal,
dari kemarin yang tak tuntas kaukuak
lembar demi lembar kenangan ?

Bukankah ada setetes asa tersisa
dari samudra rindu yang tak pasti :
temukan cinta sejati !

ketika mata tak mau terpejam, 13 Mei’08
23.45

Monday, May 12, 2008

SUMUR TANPA DASAR


buat seseorang yang tatapannya membuatku tersedot pusaran masa lalunya....

Matamu sumur tanpa dasar
dalam, kelam,…
tempat semua persoalan kaukubur
tempat semua luka batin kautenggelamkan

Memandang matamu kadang membuatku takut
seperti masuk pada pusaran kegalauan tanpa akhir
mengajakku meniti misteri hidup yang kauuraikan
satu – satu, menjadi rintik – rintik perjalanan :
permainan masa muda yang sudah seharusnya kauakhiri,
kar’na hidup tak berhenti sampai di sini,
kar’na kita mesti beranjak dan melangkah ke depan :
menuju impian yang mesti berani kaurengkuh
dan peluk, meski kau tak pernah tahu
akan berakhir seperti apa kelak


Subuh 13 Mei’08
ketika selesai munajat untukmu....
05.16 am

Sunday, May 04, 2008

MARRIED NO,….KID YES !!


Ini adalah sempalan atau kutub berlawanan dari topic “Married Yes,….Kids, no !” di atas. Beberapa orang di Barat justru bertindak sebaliknya : tidak ingin menikah atau tidak perlu punya pacar, dan tak perlu melakukan sexual intercourse dengan lawan jenisnya, tetapi ingin memiliki anak sendiri agar bisa melampiaskan kasih sayangnya secara lebih beradab dibanding melakukannya dengan pacar – pacar orang lain .

Baik dengan cara adopsi (cara yang lebih diterima di Indonesia dan mulai umum dilakukan !!), atau cara ekstrem : dengan memilih donor sperma yang berkualitas, kalau perlu dicari dari professor atau penerima hadiah Nobel, atau pengusaha yang masuk daftar Top 500 fortune atau forbes, dan masuk daftar Tatler society, dan kemudian melakukan pembuahan di rahimnya, dan mengandung janin dari donor sperma dengan kualitas unggulan tadi. Atau bisa juga dipilih donor sperma (bukan yang anonymous, tetapi pilih yang ‘open information’ yang bertarif 100 USD lebih mahal dari 370 USD anonymous !!) : bintang – bintang Hollywood seperti George Clooney atau Brad Pitt, supaya nanti si anak bisa menjadi bintang sinetron berwajah ke-Indoan dan calon selebriti masa depan !!

Keinginan minoritas perempuan dari golongan ini, terjawab dengan kehadiran bank sperma, yang fungsinya jauh lebih luas daripada untuk sekedar memenuhi minoritas perempuan golongan ini !! (baca topic selanjutnya ‘bank sperma’)
Dengan adanya hal ini, maka kita mesti meredefinisikan kembali proses pro-kreasi anak manusia, yang terlahir dari cinta dan do’a kedua orang tuanya, yang diharapkan menjadi penerus keturunan. Karena proses ini tiba – tiba kehilangan gregetnya karena dieliminasi, dan digantikan oleh proses seleksi bahan baku unggulan ( baca : sperma) sehingga menihilkan kegagalan akan bayi cacat fisik, ataupun debil imbisil idiot. Tetapi proses yang direduksi ini sama seperti cita – cita awal ketika gagasan cloning dimulai di awal ‘80an untuk mendapatkan hewan unggulan, silangan dari macam – macam yang ‘terbaik’, dan ternyata pada pelaksanaannya tak semudah itu, karena domba ‘Dolly’ yang dilahirkan dengan cara ini ternyata malah rentan penyakit dan memiliki umur yang lebih pendek dibanding domba – domba ‘non cloning’ . Hmmm,…ternyata hewan – hewan yang terlahir tanpa rekayasa manusia malah lebih berkualitas !! Bagaimanapun juga Tuhan telah mengatur semuanya !! Manusia boleh berikhtiar, tetapi mesti tahu batas maksimum yang dapat ditoleransi, agar tak kebablasan !!

Sama seperti isu mengenai tanaman yang dibuat dengan metode GMO (Genetically Modified Organisms) / rekayasa genetika yang telah menghebohkan dunia sejak belasan tahun silam, seperti semangka tanpa biji, atau tanaman – tanaman lainnya yang menggunakan teknik ini agar memperoleh output panen yang jauh lebih banyak, lebih tahan terhadap hama penyakit, dsb. Tetapi kita tak pernah tahu apa dampak dari rekayasa genetika ini terhadap kesehatan umat manusia pada jangka panjang. Karena bagaimanapun juga, yang diproses dan tumbuh kembangkan secara alami, selalu lebih baik !! Makanya ada istilah pangan organic yang semua bahan bakunya diproses alami, di tanah yang tak menggunakan pupuk dan pestisida, dan untuk itu konsumen mesti membayar jauh lebih mahal !

Untuk perlindungan konsumen, maka semua pangan yang dibuat dengan rekayasa genetika, mesti mencantumkan code GMO di label kemasannya.

Kenapa jadi lari ke tanaman rekayasa genetika ya ?? Karena sekarang ini orang telah kehilangan kesabarannya, dan cenderung mereduksi dan mengeliminasi proses , demi tercapainya budaya instant tadi !!
Kalau ultimate goalnya punya anak,…kenapa mesti melalui proses pilih – pilih pacar, putus, mulai lagi, dst hingga dilamar yang perlu waktu bertahun – tahun atau bahkan belasan tahun, sebelum akhirnya mendapat anak yang didambakan ?

Pesan moralnya : sesuatu yang berjalan alami, selalu lebih baik…!! Jadi nikmati saja proses berdarah-darahnya membina sesuatu hubungan, hingga akhirnya sukses memiliki anak,…karena pastinya akan lebih kuat emotional attachment ke sang anak

Senin pagi di Sudirman, 5 Mei ‘08
08.16

FOCUS dan PRINSIP PROJECT MANAGEMENT

hilxq
Aku amat memahami bahwa ada perbedaan signifikan antara perempuan dan laki – laki, dalam menangani pekerjaan.

Perempuan (baca : termasuk aku) biasa mengerjakan beberapa hal pada saat yang sama. Ini bisa dibuktikan dengan mudah. Pada saat yang sama : sambil merebus sup,ia menghangatkan lauk, dan menanak nasi, kalau perlu sambil menelpon teman rumpies. Dibutuhkan koordinasi prima dan perhatian tinggi agar tak ada salah satu aktifitas yang gagal. Demikian pula aku, di kantor biasanya sambil menerima telpon, bisa menganalisa report. Atau sambil mengikuti meeting, aku membaca report atau membuka laptop. Sehingga mungkin karena itu perempuan tidak pernah benar – benar tuntas – tasssss, untuk urusan di luar itu !! Sementara aku mengalami dari beberapa mantan boss laki – laki, mereka hanya bisa focus mengerjakan satu aktifitas pada satu saat. Jika aku mendatangi ruangan mantan bossku, dan ia sedang mengetik email, maka ia akan selalu berkata “ sebentar ya,…saya selesaikan dulu emailnya. “ Dan jika ia kupaksa untuk mendengarkan updateku sambil membaca email, bisa dipastikan ia akan menolak !!

Ada seorang temanku (yang amat rasional!), amat focus dan hanya mengerjakan satu goal untuk kehidupan pribadinya, pada satu saat. Ia tak menerapkan teori Project Management, di mana beberapa goal dapat dilakukan secara paralel, sepanjang dilakukan monitoring terhadap durasi dan hasilnya. Dan yang mesti diawasi dengan seksama adalah critical path, yaitu aktifitas yang memiliki durasi terpanjang dari suatu goal, yang akan menentukan keberhasilan aktifitas2 lainnya !! Semakin banyak aktifitas yang tak dapat dilakukan parallel dan tak ada overlap, di mana aktifitas berikutnya hanya dapat dimulai hanya apabila aktifitas sebelumnya telah 100% selesai. Maka dalam situasi ini, hampir semuanya menjadi critical path. Ini akan menggiring hidup kita menjadi semakin kritis, karena tak ada slack time / interval waktu/ pause , di mana kita bisa sedikit melambatkan langkah dan irama kehidupan kita, santai dan leyeh – leyeh !! Dan akan semakin mudah stress kita !

Tetapi ia selalu beralasan bahwa hanya dengan focus pada satu goal pada satu saat, maka akan meyakinkan deliverable goal tsb dapat 100% tercapai. Ia lupa, bahwa waktu berkejaran dengan usia kita !! Karena hanya satu goal pada satu saat, maka untuk mencapai 4 goal yang juga menjadi ‘dream’nya yang telah menjadi ‘blue print’ kehidupannya, dibutuhkan waktu yang jauh lebih panjang, dibanding jika ia melakukannya secara parallel.

Contohnya, ia tak perlu menunda menikah, jika goalnya adalah melanjutkan study masternya, hanya karena persepsinya (what if scenarionya) mengatakan, jika ia menikah, maka kecil kemungkinan istrinya akan mendukung goalnya untuk study lagi, karena lebih baik tabungannya digunakan untuk membeli rumah yang lebih besar, tabungan pendidikan anak dan hal – hal lain yang lebih bermanfaat bagi keluarga!
Mungkin ia lupa mempertimbangkan, bahwa dalam hidup ini tak semuanya bisa dihitung secara eksakta, sehingga selalu ada factor x (yang membuat ‘surprise’ dalam hidup ini) di mana si istri dapat memiliki semangat berkorban : rela mendowngrade standard hidup keluarga, dan memberi 100% dukungan demi tercapainya goal suami. Demikian pula aktifitas sosial bagi orang – orang tak mampu, atau bahkan menjadi philanthropy, bisa dilakukan berbarengan dengan memiliki karir tinggi, mempunyai keluarga yang memberi ‘abundant love’ dan jadi situmulus untuk ‘do the best’, dan sekaligus melanjutkan study.
Sayang rasanya jika untuk bisa melanjutkan study mesti mengorbankan karir cemerlang dan berhenti bekerja selama 1.5 – 2 tahun. Padahal justru hasil study itu bisa diterapkan untuk mendukung karirnya, agar lebih mantap melakukan eksekusi.

Pelahan, aku melihat ia mulai berubah, dan siap untuk berkompromi dengan prinsip project management : melakukan beberapa goal pada satu saat, dengan meminimalkan resiko, dan cermat mengukur durasi pencapaian setiap aktifitas.

BNI - ditingkah bau tanah basah, seiring hujan deras – 4 Mei ‘08
04.13 sore

KRL Serpong – Tanah Abang : suatu pagi


Bermula dari ide kakakku Sabtu kemarin, mengajakku ke Tanah Abang yang telah belasan tahun tak pernah kukunjungi lagi, karena malasnya.

Yang terbayang hanya macetnya perjalanan, deretan bis dan angkot di Jatibaru yang mangkal semaunya, dan kios – kios yang pengap, panas, dan kadang – kadang pelayan toko yang suka memberikan celetukan yang mengarah ke pelecehan seksual ringan.

Cuma karena aku ingin mendapatkan bahan batik pelangi dengan desain modern, ala Allure butik yang akan kujahit express, dan kupakai untuk Senin nanti, maka aku setuju pergi ke TA.

Kali ini karena sudah jam 10an, aku tak bisa mendapatkan KA Executive Sudirman yang berAC dan bertarif Rp 8,000. Jadi, cukup dengan Rp 1,500 bisa naik KRL Ekonomi yang ternyata sekalipun tak berAC, tetapi cukup bersih dan cepat, karena dalam waktu 40 menit, kita telah tiba di TA. Kereta ini juga cukup nyaman, karena tidak ada ayam, kambing atau tumpukan sayuran di tengah – tengah gerbong. Malah yang kutemui, layanan ala Air Asia, di mana ada pedagang yang sangat kreatif, menggunakan kereta dorong beroda, dengan rak – rak minuman dingin menjual berbagai minuman ringan dengan harga ekonomis. Demikian pula kutemukan penjaja stationery lengkap dengan kereta dorong beroda, yang menjual segala alat tulis hingga pensil krayon seperti yang kutemui di Gramedia, dengan harga super murah.Ada pula penjual roti buaya ala Betawi yang membuat aku membelinya sebagai oleh – oleh untuk anakku yang suka sesuatu yang serba unik.
Inilah perbedaan bila kita naik KRL Executive Sudirman, maka takkan kita temui pedangan asongan atau dengan kereta beroda seperti yang kujumpai saat naik KRL Ekonomi.

Kujumpai beberapa anak kecil mendongakkan kepalanya menjangkau jendela kereta yang sengaja dibuka lebar agar ada sirkulasi udara. Sekalipun hal ini membuat aku merasa agak miris, karena takut si anak itu jatuh terlempar keluar jendela, jika tubuhnya terlalu condong ke depan.

Belum lagi reda keherananku, kujumpai pengamen tunanetra yang menggunakan karaoke, dan sibuk mengacungkan kantung plastic kecil untuk mendapat receh dari penumpang
Sayang, karena alasan keamanan, aku tak membawa kameraku untuk mengabadikan momen langka seperti di atas.

Inilah hal – hal unik, lucu dan mengharukan dari sisi human interest, yang berpotensi mendapat hadiah Pulitzer jika dibidik kamera dengan piawai.

BNI – sambil menghitung bintang di langit,
4 Mei ’08 – 07.50 malam

TIAP ORANG MEMILIKI COMFORT ZONENYA MASING - MASING


Setiap orang, pasti memiliki comfort zonenya masing – masing. Yang membedakan adalah kadarnya !! Dan seberapa cepat ia bereaksi terhadap comfort zone tsb. Comfort zone di sini tak selalu diartikan negatif.

Aku memiliki comfort zone, untuk hal – hal yang berkaitan dengan pilihan company tempat aku bekerja !! Malas sekali rasanya, untuk berpindah – pindah perusahaan (tipe kutu loncat itu bukan aku banget), beradaptasi dengan lingkungan baru, jika bukan karena lingkungan yang tak kondusif lagi di perusahaan yang sekarang(Tetapi aku tak anti menjalani job rotasi, belajar skills baru ataupun melakukan process improvement di bagianku !!) . Aku juga memiliki comfort zone dalam selera makan, malas mencoba variasi makanan baru,..cenderung ‘play safe’ !! Comfort zone untuk melalui akhir pekan dengan aktifitas , rute dan tempat yang itu – itu lagi,…yang tidak memberi gairah baru !! Juga comfort zone dalam 2 aktifitas yang tak bisa aku sebutkan di sini, tetapi benar – benar membuat aku takut dan sama sekali tak nyaman !!!

Aku senang ketika bisa melawan rasa takut dan keluar dari comfort zoneku, saat harus menjadi team leader di sebuah game di regional Asia meeting, dan aku berani melakukan hal - hal yang sebelumnya tak pernah terbayangkan untuk kulakukan di depan orang lain : melukis di atas t-shirt, untuk menggambarkan motto supply chain, juga mengisi sudoku yang tak pernah kulakukan seumur hidup tetapi ternyata mendapat nilai sempurna, 10 (padahal rasanya aku mesti belajar banyak dari anakku perempuan !!)

Sementara orang lain memiliki comfort zone yang berbeda : ia berani menjadi kutu loncat untuk mempercepat proses gain experience dan menaikkan jenjang karir dan salarynya, berani mencoba hal – hal baru yang berkaitan dengan hobby, tetapi memilih untuk tetap berada di comfort zonenya, jika hal ini terkait dengan definisi kebahagiaan yang telah diraihnya dengan menjadi ‘jojoba’. Ia takut, jika ia memutuskan menikah, maka ia tak sebahagia sekarang, dan ia tak bisa lagi fokus pada kehidupannya sendiri , karena mesti berbagi perhatian, waktu, kasih sayang kepada istri dan kelak anak – anaknya !!
Padahal keputusan melepas status lajang, sama seperti 2 sisi mata uang : probabilitynya selalu 50 : 50 !! Bisa lebih bahagia, atau sebaliknya !!

Tak ada orang yang tak memiliki comfort zone ! Yang terpenting adalah : ada saat di mana kita mesti bisa menaklukkan comfort zone kita, bahkan keluar darinya, jika hal itu diperlukan.

2 Mei 2008

Thursday, May 01, 2008

TEST DRIVE AND PRENUPTIAL AGREEMENT (part : 2 )

ww.
Masih kuingat celetukan salah seorang temanku yang tinggal di UAE, setahun silam. Ia saat itu mengatakan betapa tidak mudahnya untuk memilih perempuan yang akan menjadi pendamping hidupnya, setelah kegagalan pernikahan pertamanya . Mengapa jadi sulit ? Ternyata dalam berhubungan dengan perempuan, ia telah memulai dengan negative thinking, seolah perempuan yang dekat dengannya, berminat mengincar hartanya,…dan bukan menawarkan cinta sejati !! Huahaha,..hampir tesedak aku sewaktu mendengar penjelasannya !! Sombong and pede kali kau ..!! Karena kalau dipikir – pikir, apa sih ke’unggul’an dia yang membuatnya merasa di atas angin ? Penampilan fisik, ya biasa – biasa sajalah, dengan perut yang jauh dari 6 packs, sekalipun masih menyisakan raut ketampanan masa muda. Jabatan dia di beberapa perusahaan, juga tak membuat perempuan terkagum – kagum. Kalau dia memiliki saham dan menjadi komisaris di beberapa perusahaan, itu sudah sewajarnya mengingat lama masa kerjanya !!

Ia sering mengatakan, sekalipun saat traveling suka diajak ke daerah lampu merah seperti Patpong, ia tak pernah tertarik, karena orientasinya adalah komitmen jangka panjang. Hal ini sungguh tak konsisten dengan cara ia memperlakukan perempuan , seperti mobil yang perlu di’test drive’ sebelum merasa ‘click’,..sehingga berlaku hipotesa terbalik : strong emotional attachment hanya bisa dicapai bila ‘test drive’ telah dilakukan dengan hasil excellent !! Dengan itu ia akan memutuskan akan melangkah lebih jauh. Jadi, bila itu ukurannya, rasanya bukan ‘love’ yang ada, tetapi ‘lust’ comes first, dan tidak tepatlah istilah ‘make love’ karena orang bisa melakukan coitus tanpa perasaan cinta (seperti PSK : ‘provider sayang & kasih’ hehe) , sedangkan dengan cinta, maka coitus bisa lebih indah !!
So,…bisa dikatakan padanan pengganti yang tepat untuk ‘make love’ adalah ‘have sex’ !! Untuk menghindari pengerdilan makna !
Tak pentinglah perasan nyaman dan komunikasi yang nyambung ketika berada di dekat partner, juga tak perlu disebut strong chemistry, dan click ketika bertemu, jika ujung – ujungnya final and mandatory screeningnya ada di ‘test drive’ tadi !!

Berangkat dari pemikiran dangkal dan kePDan yang kebablasan dari temanku ini, aku mengingatkannya untuk melakukan prenuptial agreement dengan si calon istri, supaya kepemilikan hartanya sebelum menikah, tak berkurang sejengkalpun !! (dia lupa, kalau kita mati, cuma perlu tanah ukuran 2 x1m!!). Syukur – syukur kalau dia bisa menemukan perempuan yang dia padankan dengan mobil tadi !!
Yang jelas, aku perempuan yang sangat tersinggung dengan cara pandangnya ini, sehingga pembicaraan dengannya mengenai hal ini selalu berujung ke kekesalan, karena tak pernah ada titik toleransi !!

(apa dan bagaimana “Prenuptial Agreement”, baca topic tsb di blogku, Juni '06)

Senayan City - tengah hari yang menyengat, 2 Mei '08

HIDUP BUKANLAH PERISTIWA KESERBABETULAN


Tak ada kisah keserbabetulan dalam hidup ini. Semua yang tampak seperti peristiwa – peristiwa kebetulan / coincident, sesungguhnyalah bukan peristiwa kebetulan,,,karena Sang Khalik, arsitek kehidupan ini telah merencanakan segala sesuatunya dengan sempurna !!

Semua berjalan sesuai dengan skenario Sang Khalik, hingga ke detil menit, detik, pelakunya, lokasinya, dsb.
Kehidupan kita adalah drama terakbar yang ada dalam sejarah manusia ! Masing – masing melakoni perannya sendiri – sendiri, dan tak ada yang bertukarperan, atau melakoni peran yang salah ! Tak ada casting dalam drama terakbar ini.
Jika lelah, berhentilah sejenak....tetapi jangan pernah berputus asa ! Karena Sang Khalik telah menetapkan ’Takkan berputusasa dari rahmat Allah, selain orang – orang yang kafir’ QS Yusuf : 87 dan ’Allah takkan memberikan cobaan manusia melebihi kemampuan umatnya untuk menanggungnya’

So,..u’ll never walk alone....

01.07 am – April 29,’08

REL KERETA


Rel kereta itu selalu lurus
Hingga di perhentian terakhir, sekalipun dekat,
ia takkan pernah bertemu dan bertaut
Selalu menyisakan jarak tak berujung :
Dan demikianlah kita : memiliki banyak kesamaan,
Menjadi nyaman ketika berdekatan
Sekalipun ada keterikatan emosional ...
Tetapi tahu takkan pernah bersatu
2 Mei '08
di kepadatan PI

YANG KAU INGAT....


Apa yang kauingat dari nama seorang laki – laki
yang pernah mengisi sekian tahun lembar kehidupanmu
dengan benci, marah dan luka?
Karena mengingat namanya cuma mengumbar kenangan
Tentang donor sperma dan penyumbang gen
bagi anak – anakmu ?

Apa yang kauingat dari nama seorang laki – laki
Yang ternyata cuma mengumbar janji kosong,
Dan lari dari tanggung jawab sebagai seorang ayah ?

Ia berharap sulap David Copperfield bisa secara instan
mengubah anak – anak menjadi tumbuh remaja
Ia berharap tak ada darah dan airmata sang ibu
Yang perkasa menjalani peran ganda,
Yang kadang tak sempat mengeluh pada sang Khalik,
Manakala ia lelah dan ingin berhenti sejenak
di tengah padang pengembaraan yang cuma berbatas langit....

Apa yang kauingat dari nama seorang laki – laki,
Yang rasanya kaukenal dengan sangat – sangat baik
Dari kedekatanmu dengannya selama bertahun – tahun?Dan ternyata ia tetap saja orang yang sangat – sangat asing bagimu,
Hingga kau merasa telah menyia-nyiakan sepersekian umurmu
Kar’na bertemu orang yang salah !!
Hingga kau bermunajat, agar anak – anakmu
memiliki kepekaan nurani lebih baik darimu,
dan tak mengulangi kesalahan yang sama


Ketika mata tak hendak terpejam,
Selasa, 29 Apr’08, 00.57 am

UAN

- Sebuah catatan kecil –

Rasanya aku kehilangan kemampuanku untuk bertutur runut, dan panjang lebar dalam mengupas suatu masalah. Aku telah kehilangan kesabaran menghadapi waktu yang terbatas.

Ke-2 anakku menghadapi UAN tahun ini : yang tertua : UAN SMA dan yang kecil, UAN SMP.
Yang menyedihkan adalah : UAN dianggap sebagai satu – satunya tiket untuk bisa lulus sekolah, dan lebih menyedihkan lagi, tiket untuk masuk SMA favorit.
Banyak hal yang aku tak setujui dari system kelulusan dengan UAN ini :
1. Pemerintah focus pada ‘result’ oriented dan tidak ‘process’ oriented dari kegiatan belajar mengajar selama 3 tahun atau 660 hari, direduksi menjadi hanya 4 mata pelajaran, dan fokus pada hasil 3 hari ujian saja !! Dengan mengabaikan kontribusi nilai ulangan harian, mid semester, semester dari kelas 1 hingga 3 !! Jadi, nasib seorang murid hanya ditentukan oleh 3 hari UAN saja !! Bisa dibayangkan, betapa menyedihkannya jika si murid sakit atau tidak dalam kondisi prima, yang menyebabkan ia gagal berperforma baik saat UAN !! Padahal dari kelas 1 hingga 3, ia konsisten berprestasi baik !
2. Ini sama saja dengan mengajarkan pada kita, bahwa tak perlulah bersakit – sakit dahulu selama bertahun – tahun dengan menunjukkan rapor yang baik dari kelas 1, karena tokh tiket masuk ke sekolah favorit, terutama SMA Negeri di Jakarta hanya ditentukan oleh hasil UAN (Tidak di Tangerang, yang melakukan test masuk SMA tanpa melihat hasil UAN !!). Ini juga makin mendukung budaya belajar instant selama setahun terakhir atau malah lebih parah 3 bulan terakhir melalui bimibingan belajar intensif, yang tak lagi mengajarkan pemahaman pelajaran dengan ’understand by heart’ tetapi beralih ke ’menguasai trik – trik cepat menjawab soal – soal’ yang diklim bertipe sama dengan yang akan diUANkan !!
3. Semua proses direduksi dan dibypass!! Sekolah diberi target kelulusan yang akan menentukan eksistensi sekolah dan kepala Sekolah, sehingga dengan berat hati terpaksalah sekolah melakukan hal – hal tak terhormat untuk menyelamatkan muka sekolahnya !! Dari membagi contekan jawaban kepada murid-muridnya, hingga mengganti lembar jawaban
4. Terjadi pengkastaan study : ada mata pelajaran yang amat diistimewakan dan diberi perhatian penuh oleh sekolah, murid dan bimbingan belajar, terutama saat murid di kelas 3, yaitu : mata pelajaran yang termasuk diUANkan, dan sebaliknya mata pelajaran yang tidak termasuk diUANkan, akan dinomor sekiankan dari sisi perhatian, dan waktu !! Kasihan para guru yang mengajar mata pelajaran yang tidak diUANkan !!



Ketika mata tak mau terpejam,
Selasa, 29 Apr’08, 00.25 am

Wednesday, April 09, 2008

KALAU BISA BELI SATE, KENAPA MESTI PELIHARA KAMBING ?



Thx to someone who inspired me to write this topic

Ini adalah perumpamaan mengenai seseorang (terutama laki – laki !!) yang menolak untuk menikah (bisa ke-2 kalinya setelah gagal dalam pernikahan pertama, atau memang belum pernah menikah sama sekali !!) karena tak mau terikat komitmen dan tetek bengek kewajiban dan tanggung jawab, yang akan mengurangi dan mengekang kebebasannya sebagai seorang laki – laki merdeka. Tetapi tetap tak ingin ‘puasa makan sate kambing’,….dan tetap melanjutkan kebiasaan makan sate kambing, tetapi berganti - ganti warung sate kambing, dengan berbagai variasi rasa !!!

Jika ditanya kepada mereka ”Married, no !! Pacaran, yes !!” itu artinya mereka ingin sesuatu yang sifatnya ’instant’ tanpa melalui sakit dan berlikunya suatu proses !! Seperti langsung mencicipi hangat dan nikmatnya sate kambing, tanpa mau tahu bagaimana kambing itu dari kecil dipelihara hingga menjadi dewasa, dan baru kemudian bisa dinikmati kelezatan dagingnya setelah sekian lama proses menumbuhkembangkan !! Sama persis seperti proses pacaran, membina suatu hubungan yang bedanya berakhir di pernikahan,...sementara kelompok yang satu ini...,cukup hingga pacaran dan puas dengan ’hidup bersama, kumpul dengan satu cewek’ (bukan kumpul kebo !!, apa enaknya kumpul sama kebo !! kan enak kumpul cewek sexy !!) atau malah lebih parah sekedar ”lust’ saja (lihat topik ”Lust or Love”), dan dapat berganti – ganti partner HS (hubungan seksual) dengan prinsip suka sama suka, sesering berganti pakaian !!

Tetapi itulah preference, pilihan hidup yang pasti mengandung konsekuensi, yang pastinya mereka telah siap menerimanya,,..karena ’there is no free lunch’

Di lebat hujan toll Bintaro, 07.08 pm

Apr 9,’08.