Sunday, December 31, 2006

Selamat Datang 2007


Aku tak memulainya dengan sebuah resolusi,..karena bagiku resolusi bisa bermakna positif dan negatif!! Resolusi mesti SMART, agar tak membuat kita frustrasi dalam upaya mencapainya karena terlalu ambisius,..juga bukan sekedar basa – basi dan ’nice to write’ saja !!
Resolusi yang biasanya selalu kubuat berdasarkan kategori : personal life, social life, habit, financial, kemudian inner, mind n spirit , di tahun mendatang tak kubuat tertulis.

Ini adalah resolusi 2006ku :
My vision : Be a better person
You are not measured by the thing you do in your career, but by the thing you do for yourself and your kids, to introduce them the good morale, and value by being a role model of a real life

Personal life
LEISURE TIME :
• Try to enjoy your life by slowing down your pace to enable you do
contemplation to hear the clarity of your inner voice
• Clear separation between work and personal life. Work only in the office.
The more you bring work at home, the more you fail to manage your time,
and the less productive you are
• Work smart, flexible time

KIDS :
• Communication to kids with soft voice and keep your smile
• Be a good listener
• Keep in mind that they come from different ‘planet’ and era. They have
their own thought. So, respect their ‘crazy’ ideas and thought
• Let them learn from mistake

Social life
• Being active in a social community that enable you work for poor people
once a month
• Be more sensitive to poor people by giving them (10 people) free meal
once a month
• Open ‘library for kids’ for kampong kids that enable them to borrow
books for free
• Give nutrition : milk for kids, especially to malnutrition kids
• Being a teacher for kampong kids’ twice a month
• Buy raw vegetables and meat from ‘tukang sayur keliling’, food from
‘tukang bakso and nasi goreng keliling’, ‘magazine and newspaper from
tukang koran lampu merah’ to help them get money
Habit :
• Don’t postpone doing something useful
• Avoid being greedy by keeping clothes for long period of years. If you buy 1 cloth, you have to throw 2 clothes away by giving it to others. It will help
simplify your life.
• The same practice have to be applied for household and furniture purchase.
• Focus at one task at a time. Don’t try to do some tasks at the same time

Inner, mind and spirit
Improve your spiritual or religiosity quality

• Do sholat fardhu 5x a day timely. Don’t postpone to do it till the last minute
• Do sholat sunnah :
– Taubat nasuha : once a month

Lebih penting bagiku di tahun 2007 ini adalah mengucap syukur di pagi hari atas apa yang telah kulalui kemarin, dan atas karuniaNya yang memberiku nikmat sehat untuk memulai hari, dan muhasabah di malam hari : mengevaluasi apa yang telah kulakukan pada hari itu : apakah aku lebih baik dari hari kemarin dari sisi hubungan horizontal terhadap sesama manusia dan vertikal, ibadah kepadaNya , apakah ada orang yang tersakiti karena ucapan dan perbuatanku, dan seandainya ada seseorang yang menyakiti hatiku, maka kumohonkan maaf padaNya karena ucapan dan perbuatanNya tersebut., dan belajar melakukan segala sesuatu dengan tulus dan ikhlas, tak peduli apakah orang lain akan menghargainya atau malah melakukan hal yang menyakitkan. Satu hal yang mesti kulakukan dengan keteguhan hati, dan kutahu ini sesuatu yang amat sulit kulakukan, adalah : berhenti membeli pakaian, sepatu, tas dan asesoris, baik untuk diriku maupun Aya. Aku ingin berhenti menjadikan hobi berbelanja benda – benda yang kusebutkan tadi, sebagai pelarian dan pelampiasan rasa stressku, yang ternyata tak membuat aku jadi senang , malah membuat aku bingung karena inventory days dari benda – benda tsb semakin tinggi, semakin membuat lemariku penuh sesak, dan semakin memperlama waktu untuk memilah dan memilih pakaian, tas, sepatu dan asesoris yang akan kukenakan hari itu !! Padahal ‘life is being simple, and not being more complicated.’ Aku akan fokus menabung, agar di tahun 2008, anakku dapat masuk perguruan tinggi dan SMA pilihannya. Termasuk juga mengalokasikan uang yang biasa kugunakan untuk berbelanja benda – benda tsb. di atas, untuk kebutuhan rohani, seperti berwisata ke tempat – tempat yang selama ini tak pernah kukunjungi, dan belajar keluar dari comfort zoneku,..untuk tak selalu kembali ke Bali lagi, menginap di Seminyak lagi, menghabiskan akhir pekan di mall atau Bintaro jongkok lagi dan lebih banyak berakhir pekan untuk kegiatan yang dapat mengasah kepekaan sosialku,..seperti mengajak anakku ke panti asuhan yang dibina ibu angkatku, dan mengangkat anak asuh di kampung sopirku, agar tak putus sekolah. Juga mengerem keinginan untuk makan di luar, mengingat kadar kolesterolku yang cukup tinggi, selain untuk menjaga kantong yang sehat ! Aku akan lebih memperhatikan kesehatan fisikku, dengan makanan yang lebih sehat, asupan food supplement secara teratur, dan cara hidup yang lebih sehat. Karena kesehatan adalah harta tak ternilai dalam hidup kita !! Karena dengan kesehatan prima, kita akan memiliki hari – hari yang lebih produktif

Satu hal yang membutuhkan kerja keras adalah menghindari hal – hal yang monoton dalam kehidupanku, agar aku tak mudah terjangkit stress : dari rute berangkat dan pulang kerja yang itu – itu saja, makan siang yang itu – itu lagi, akhir pekan yang dengan mudah dapat ditebak akan dihabiskan ke mana, menikmati suatu proses dengan senyum, dan tak larut dalam emosi kesal – jalanan macet, antrian di supermarket yang tak disiplin -.
Demikian pula hubungan personal dengan anak-anakku, yang kuharapkan dapat membaik. Semoga quality time, dan gathering time, tetap terjaga.

Terimakasih ya Allah, untuk 2006 yang penuh keberkahan dan keajaiban. Ampuni hambaMu yang terlalu pelit mengucap syukur padaMu. Semoga Engkau senantiasa membimbing langkahku di tahun 2007 ini.

MANAJEMEN SYAHWAT


Ingat kata mutiara ‘ No one is perfect’,…memiliki makna mendalam bahwa tak seorangpun manusia di dunia ini terlahir sempurna sifat – sifatnya, karena ‘sempurna’ itu hanya milik Sang Khalik semata, dengan 99 sifat mulianya.

Justru karena ketidaksempurnaan manusia itu, maka diharapkan perbedaan dari 2 manusia yang memutuskan hidup bersama dalama lembaga pekawinan, bisa dimengerti, termasuk juga ketidak sempurnaan yang dimiliki masing – masing pasangan. Cinta kita pada pasangan kita dapat luntur, dari 100% pelahan menjadi 90%, 80%, hingga titik nadir mungkin tersisa menjadi 40%, dan apabila ini berlanjut terus tanpa berusaha untuk mengubahnya menjadi rasa sayang yang tak lagi memiliki gelora, melainkan lebih ke rasa kekawanan, maka siap – siaplah untuk tak kuat iman menghadapi godaan dari luar, berupa bujukan perselingkuhan, yang mulainya dari ketidaksengajaan

Bagiku,…tak ada rumus semangat berbagi dalam cinta, karena dengan berbagi cinta dengan wanita lain, maka porsi masing – masing wanita akan berkurang, agar total cinta dari ke-2 wanita tetap 100% !!
Semangat berbagi cinta dengan wanita lain, adalah semangat win lose, dan bukan win win !! Karena pasti ada pihak yang tersakiti, dan ada juga pihak yang menyakiti. Pasti ada api kecemburuan yang tak kunjung surut, ada rasa ketidakadilan yang timbul, dan ada pertengkaran tak terelakkan. Tak usahlah merujuk pada populasi wanita di bumi ini yang lebih banyak dari untuk menjustifikasi dibolehkannya poligami !!

Sehingga dituntut di sini, bukan hanya manajemen qalb, tetapi lebih pada manajemen syahwat pria, agar keinginan bergelora yang timbul sesaat, bisa kita kendalikan, dengan mengingat semua kebaikan yang dimiliki oleh pasangan hidup. Karena sesungguhnyalah pelaksanan poligami hanya dalam keadaan memaksa atau darurat, antara lain karena :
1. Isteri mandul
2. Isteri mempunyai penyakit yang dapat menghalangi suaminya untuk memberikan nafkah batin
3. Suami hyper sex, sehingga istrinya kewalahan melayani

Siapakah umat Muhammad yang mampu berlaku adil, tidak hanya dari sisi materi, melainkan juga dari sisi nafkah batin, dan adil perbuatan dan kasih sayangnya ?

Salutku kepada almarhum Cak Nur yang monogamis, kepada Kang Jalal yang bersetia dengan 1 isteri, dan juga Amien Rais yang tetap dengan 1 istrinya !!!

Monday, December 25, 2006

2006 : Sebuah muhasabah : rangkaian kejutan tak terduga, kerja keras dan misteri kehidupan yang akan terus berlanjut


Baru kusadari, tinggal 6 hari tersisa dari pengujung tahun 2006. Dan jika boleh mengilas balik,...terlalu banyak kejutan terjadi sepanjang 2006.

Dari kenyataan pahit - di sisi karir - yang kuterima di awal tahun, penutupan perusahaan tempatku bekerja, sebagai akibat restrukturisai global ..., yang lama kemudian baru kupahami sebagai ’inilah yang terbaik dariNya’...., karena jika tidak,aku akan tetap bertahan berada di ’comfort zone’ku hingga masa pensiun kelak !! Sebuah proses pembelajaran yang mengajariku untuk hanya berpasrah total padaNya, ketika saat – saat tersulit melanda kehidupan kita..., agar tak larut menjadi sakit jantung dan sakit fisik lainnya. Mengajariku untuk sadar, bahwa satu saat,....’speed’ bukanlah solusi terbaik !! Kadang kita justru diminta untuk melambatkan irama kehidupan kita,..melambatkan cara berpikir kita,...memberi waktu nurani kita menimbang dan merenungi langkah terbaik apa yang mesti kita lakukan !! Sebuah proses yang mengajarkan aku untuk hanya fokus pada satu masalah, pada satu saat!! Menyadarkan aku bahwa kita tak bisa melakukan ’trade-in’ kehidupan pribadi kita dengan pekerjaan kita !! Terlalu banyak yang kita korbankan hanya untuk sebuah karir (jika bisa disebut demikian !! atau lebih tepatnya, sebuah pekerjaan !!) sementara kita tak cukup mengenal secara dekat, perubahan perilaku anak – anak kita yang mulai beranjak dewasa . Karena yang terbaik adalah menyeimbangkan kehidupan keduanya (hingga kini aku tetap berupaya keras bisa melakukan hal ini !!)

Syukur aku masih berpenghasilan tetap dan bekerja menyelesaikan penjualan aset dan inventory perusahaan, hingga selesai di akhir Juli 2006. Sebelum berpindah ke tempat kerjaku sekarang, sebuah perusahaan multi nasional juga, yang menawarkan com-ben yang lebih baik, dan memiliki tradisi ’life balance’. Sebuah proses adaptasi yang bisa kulalui dengan cukup baik, termasuk juga menikmati kemacetan jalanan, yang biasanya kutempuh selama 40 menit ke tempat kerja, sekarang menjadi 1,5 hingga 2 jam , termasuk berakrab ria dengan para joki!!

Sisi kehidupan personalku juga memberiku warna,..ada secercah harapan,..yang aku tahu masih memerlukan do’a dan kerja keras di tahun 2007. Seperti umbi bawang yang terdiri dari banyak lapisan, saat ini, aku baru bisa mengupas satu lapisannya.., sambil menitikkan air mata – karena setiap mengupas lapisan, setiap itu pula terasa pedih -, sebab begitulah setiap proses untuk memahami seseorang dengan lebih baik, menuntut pengorbanan kita.

Proses sakit jantungnya adikku yang tiba – tiba, karena adaptasi awal yang tak mulus, ketika ia sementara ditempatkan bekerja di Jakarta, sementara hati dan pikirannya tetap terpusat di Surabaya, tempat anak istrinya bermukim,.. membuatku belajar banyak akan makna pasrah, ikhlas dan syukur.
Ia yang sejak Mei tinggal bersamaku hingga akhir Des. ini, akhirnya pulang ke Surabaya kemarin, dan dapat berkumpul di tengah keluarganya.

Yang membuatku bersyukur adalah rasa persaudaraan yang makin solid antar kami, 6 bersaudara, dan itu tampak nyata jika salah satu di antara kami sakit, maka kakakku akan menjagaku semalaman di RS, dan kakakku lainnya yang memiliki kemampuan metafisik, akan mem’booster’ku agar cepat sembuh.
Juga saat keponakanku menikah, dan kami bahu membahu membantu kakak kami agar pernikahan bisa berlangsung mengesankan !!

Saat mulainya proses berpacaran anak – anakku, yang menuntut aku untuk lebih bersikap sebagai teman, dibanding ibu mereka (yang kadang – kadang gagal dilakukan karena ’communication gap’) ! Setidaknya aku bersyukur anak laki-lakiku memiliki orientasi seksual normal,.berpacaran dengan adik kelasnya, cewek imut, yang menjadi motivatornya belajar lebih baik (paling tidak, kemalasannya berkurang!). Sementara anak perempuanku belajar mengenal pacaran, sekalipun dengan cowok yang jauh lebih dewasa, mahasiswa, yang membuatku was-was setiap saat karena jam kencan yang terlampau malam, dan gaya berpacaran yang terlalu dewasa untuk anak seusianya. Aku begitu lega ketika anak perempuanku memutuskan untuk putus dari pacarnya !!

Ibuku yang tahun ini berusia 74 tahun, juga membuatku merenungkan makna ’menjadi tua’ dengan segala permasalahannya : penyakit fisik yang mulai menggerogoti tubuh, keterbatasan fisik untuk melakukan sesuatu, ketergantungan pada orang lain untuk menemani perjalanan, juga upaya peningkatan spiritualitas !! Hatiku berdesir, ketika Ibu beberapa kali mengisyaratkan umur yang tak lagi panjang, seolah telah mendekati ajal !! Aku hanya memohon yang terbaik menurutNya.

Sisi sosial, tak seluruhnya berhasil. Taman bacaan di kampung sopirku terpaksa ditutup di bulan Sep, karena Ibu guru yang merelakan rumahnya dijadikan taman bacaan, pindah rumah !! Sehingga semua property taman bacaan, termasuk 500an buku bacaan,rak buku dan karpet, masih teronggok di kamar tidur tamu di rumahku !! Belum ada rumah di kampung sopirku yang sebesar rumah Ibu guru tadi, atau jika ada, belum tentu si pemilik rumah bersedia meminjamkan ruangannya sebagai taman bacaan !! Ini membuatku sedih, dan menyadari bahwa niat baik saja kadang tidaklah cukup.
Aku juga belum memulai tugas sosial sebulan sekali, apakah di panti werdha atau di yayasan anak – anak terlantar !! Ini mesti kulakukan agar dapat mengasah empatiku terhadap orang yang hidup kekurangan di sekitar kita, dan menebalkan rasa syukurku, agar tak selalu melihat ke atas, dan menghabiskan akhir pekan di rimba belantara mall !!

Dari sisi inner, mind and spirit, aku gagal total,..karena tak ada peningkatan kadar keimanan dan religiositas dalam diriku. Tidak juga membaca Qur’an tiap hari, sekalipun seayat. Ini benar – benar memprihatinkanku !! Tak cukup hanya meningkatkan kadar kesolehan sosial pada sesama, tetapi kadar taqwa padaNya perlu ditingkatkan !! Apalagi aku semakin merasa gagal, ketika anak – anakku yang bersekolah di sekolah Islam, tetap saja sulit melakukan sholat teratur, 5x sehari !! Padahal aku telah berusaha memberi contoh yang baik.

Fisikku juga tidak dalam kondisi baik, karena beberapa kali sakit, baru sembuh typhus, dan sekarang ini menderita maag kronis dan rentan diare berkepanjangan. Sementara waktu aku tak bisa menikmati makanan rakyat, jajanan pinggir jalan favoritku, demi terhindar dari non hygienic food !! Membuatku malas makan siang di kantor, karena mengurangi variasi menu pilihan.

Semua hal yang membuat hari – hariku penuh kejutan dan riak kehidupan, membuatku belajar lebih menghargai hidup yang dianugrahkan Sang Khalik padaku.

Tahun mendatang, aku mesti lebih ’bermurah hati’ menghadiahi diriku sendiri dengan ’hadiah kecil’, sebagai apresiasi atas sesuatu yang telah kulakukan dengan baik, jika tak ingin aku terbenam dalam rutinitas sehari – hari yang hanya akan berujung stress. Tak usah pencapaian yang dramatis atau luar biasa. Bahkan pencapaian kecil - kecilan, tetapi menuntut konsistensi, dan usaha, maka mesti dihargai. Ini akan berfungsi sebagai ’energizer’, ’booster’ dan motivator hidupku. Misalnya, aku tak bisa lagi terpuaskan hanya dengan berburu vintage clothing saat week end yang membuat inventory pakaianku naik menjadi 180 hari !!..karena tak ada lagi ’newness’ nya. Sehingga kuputuskan untuk mengikuti paket program Marie France Body Line, dengan tujuan utama menghilangkan sekian kg kelebihan berat dari tubuhku, plus body reshape,..karena distribusi berat tak merata !! Keputusan ini juga bukan suatu keputusan yang mudah, mengingat pros n cons, antara menggunakan uang yang ada untuk berlibur, menghadiahi diri sendiri branded bag, atau memilih lebih memperhatikan diriku dengan memanjakan diri melalui perawatan tubuh (tubuh kita adalah aset kita, selain otak !!)
Yang jelas, di tahun baru, aku ingin menjelma menjadi sesuatu yang beda,..sekalipun itu hanya’packaging’nya yang edisi ’repackage’

Sunday, August 20, 2006

KEMERDEKAAN ATAS PIKIRAN, TINDAKAN DAN TUBUH KITA

Tak satu orangpun berhak memaksakan kehendaknya atas pikiran, tindakan dan tubuh kita. Kita memiliki kendali penuh atas ke – 3 hal tsb.

Jika terjadi ‘pemaksaan’ atas nama atau dalih apapun juga : cinta, sayang, penampilan yang lebih OK, peningkatan percaya diri, dsb,…maka sebaiknya lupakan saja semua omong kosong itu !! Kita yang paling tahu apa yang mesti kita lakukan !! Sampai di mana kita dapat melakukan tindakan permisiv yang masih dalam rambu – rambu toleransi maksimum kita. Tak perlu kita takut kehilangan orang yang ‘mengaku’ sayang pada kita, jika ternyata ia menuntut kita melakukan hubungan seksual di luar nikah, sementara kita sendiri merasa tak nyaman dan tak kuasa melakukannya. Cukup sampaikan keyakinanmu, dan jika ia orang baik – baik, ia akan menghargai pandanganmu. Jika harus berpisah karena itu, kita mesti bersyukur, karena terhindar dari perangkap nafsu berbalut kasih sayang.

Kita tak perlu mengganti semua pakaian tertutup kita, menjadi tank top dan rok mini hanya semata pujaan hati senang melihat wanita seksi !! Seksi tak melulu berpenampilan terbuka dan vulgar dengan suara mendesah – desah !! Seksi bisa terbentuk dari pikiran pria, yang melihat seorang wanita berpenampilan bersih, rapi dengan tubuh proporsional dan balutan baju sesuai suasananya . Aura seksi juga bisa terlihat hanya dalam balutan celana jeans dan T-shirt putih, serta sepatu kanvas !!! Seksi juga bisa timbul karena cara berpikir dan berdiskusi kita yang memesona mereka !! There are so many ways for being sexy !!

Kita tak perlu mengikuti telak – telak dan mengiyakan semua pendapat pasangan kita, hanya semata ingin menunjukkan loyalitas kita. Merdeka berpikir, berarti merdeka untuk berani berbeda pendapat dan ‘think out of the box.’ Merdeka untuk memberikan feedback positif bagi orang – orang tercinta di sekeliling kita, sementara di sisi lain, siap menerima kritik dari mereka.

Kita juga merdeka melakukan tindakan yang membuat kita nyaman,..sekalipun kadang dinilai ‘aneh’ oleh lingkungan kita. Menjadi kelompok minoritas, bukanlah suatu dosa !! Merdeka untuk memilih pasangan yang jauh lebih muda dan atau berbeda agama,..merdeka untuk memutuskan tidak menikah dan being a happy single person ‘jojoba’, merdeka untuk mengadopsi anak, sekalipun single, …merdeka memutuskan bercerai dari orang yang tak dapat menjaga komitmen pernikahannya,…merdeka menjadi single parent yang bertanggungjawab,..dan merdeka banting setir dan mengubah karir yang mesti dijalani dengan penuh kecintaan, dengan resiko materi berkurang !!!

Untuk setiap kemerdekaan yang coba kita raih,…ada harga yang harus kita bayar !! (thx to Al, to remind me about these wise words)

BNI, 20 Agustus 2006
18.15

Sebuah perenungan akan makna ‘merdeka’ : di HUT Kemerdekaan RI Ke – 61


Tahun ini keterlibatanku dalam peringatan subyek di atas lebih intensif, karena dengan pengetahuanku yang pas – pasan tentang fotografi, aku menjadi fotografer untuk semua lomba dan perayaan di RWku. Di sini aku berperan pasif, melaksanakan tugasku sebagai fotografer. Itu saja.

Satu hal yang menggelitik tanya di hatiku : apakah HUT Kemerdekaan akan selalu diperingati dengan cara seperti ini dari tahun ke tahun ? Lomba yang dari zaman aku masih bayi merah sudah ada : makan krupuk (Tapi jangan dibilang,..bangsa ini mentalnya seperti krupuk kanji putih yang langsung menciut ketika kena air), membawa kelereng, tarik tambang, dsb,..tanpa ada variasi dan peningkatan yang berarti. Mengapa tak ada lomba yang memacu kreatifitas bangsa ini ? Misal lomba mendaur ulang sampah, agar mereka lebih peduli lingkungan. Bahkan yang lebih sederhana : memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik, agar memudahkan proses peleburannya. Atau lomba membuat kerajinan tangan atau kriya di antara para remaja, sehingga mereka tak hanya jadi generasi yang hanya mampu ‘membeli’ saja dan ‘menghabiskan’ uang. (Ingat masa remajaku yang biasa membuat kartu ucapan lebaran dari rumput kering, dan membuat sendiri hiasan dinding dari aplikasi kain dan benang, serta menjahit tas, bantal hias atau gantungan dinding dari kain perca dan quilt). Bisa juga lomba mendesain website bagi remaja, karena hal ini tak jauh dari dunia mereka sehari – hari yang akrab dengan komputer, kamera, dan games.


Sampai lagu yang dinyanyikan oleh anak – anak balita ketika mereka mengikuti lomba kelereng, membuatku trenyuh dan miris : ‘balonku ada 5,..dst’ serta ‘potong bebek angsa,…dst.’ Lagu yang sejak aku belum lahir 42 tahun silam, sudah ada!!! Lagu yang di satu sisi menggembirakan, karena mampu menjadi lagu ‘abadi’ menembus 3 generasi , tetapi di sisi lain amat memprihatinkan,..karena kemanakah para pencipta lagu Indonesia, penerus Ibu Sud, dan pak AT Mahmud ini ?? Mengapa mereka tak mampu membuat lagu anak – anak yang sederhana, tetapi menyentuh, dan memiliki pesan moral yang dalam ?

Apakah semangat nasionalisme kita akan makin menebal dengan cara seperti ini ?

Dengan mengenakan berbagai baju daerah lalu kita merasa sudah memiliki toleransi atas keberagaman budaya ??? Sementara cara berpikir kita masih berbau primordial !! Kita menganggap orang sesuku kita lebih baik dari suku lain, sampai – sampai jika ingin menikahpun, maka prioritas utama akan diberikan kepada orang sesuku, sebelum melirik ke suku lainnya.
Demikian pula jika akan merekrut karyawan, ada sementara orang yang cenderung untuk merekrut orang sesuku atau seetnis, karena mereka merasa lebih mudah berkomunikasi dan akan mengurangi terjadinya konflik.
Kita beranggapan bahwa kita sebagai orang yang paling berhak menentukan apa yang terbaik bagi daerah kita, sehingga terbentuklah Forum bla bla bla dsb yang amat berbau kedaerahan, yang merasa punya hak untuk mengusir penyanyi terkenal dari daerahnya, semata – mata karena si penyanyi memiliki pendapat berbeda tentang RUU - APP !! Ini negara hukum dan demokrasi, bung !! Jika kita belajar berdemokrasi, maka perbedaan adalah hal yang jamak, yang harus dihargai !! Berbeda itu indah! Dan tak ada sesuatu yang absolut benar dalam hidup ini.
Termasuk juga ketika seorang juara dunia bulu tangkis untuk mengurus surat – surat ke pemerintah, mesti menyertakan SBK (Surat Bukti Kewarganegaraan) RI untuk etnis Cina. Padahal namanya jelas – jelas sudah menggunakan nama Indonesia. Apakah ini bukan suatu diskriminasi ??? Apakah kita merasa bahwa kita yang berkulit sawo matang, akan serta merta memiliki nasionalisme yang lebih tinggi dibanding yang berkulit putih dan bermata sipit ??? Lihat siapa yang tampil sebagai juara dunia di Olimpiade Internasional Fisika !!! Jika ada segelintir etnis Cina lalai menggunakan rambu – rambu kode etik dalam berbisnis, maka tak bisa kita menggeneralisasi mereka sebagai etnis yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Toleransi atas keberagaman budaya kita,..tidak terletak pada berbagai pakaian adat yang kita pakai, atau berbaju merah putih pada tgl 17 Agustus, tetapi lebih pada hati, cara berpikir dan tindakan nyata kita.

Apakah kepekaan sosial kita akan makin terasah ? Tak tampak semangat berbagi dengan mereka yang sedang tertimpa bencana di Yogya, Pangandaran, Sidoarjo dan daerah lain di seluruh Indonesia. Kita seperti lupa, bahwa mereka juga bagian dari kita, yang tak dapat merayakan peringatan HUT kemerdekaan dalam suasana normal seperti tahun – tahun sebelumnya. Alih – alih merayakannya dengan menyewa band atau organ tunggal, lebih baik uang tsb disumbangkan kepada saudara – saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana alam.

Merdeka juga berarti merdeka dari pengaruh salah satu raksasa dunia saat ini. Juga merdeka dari tekanan negara – negara pendonor dan berbagai bank di tingkat dunia yang ingin mendiktekan kehendaknya kepada pemerintah. Merdeka sebagai bangsa yang berdaulat, untuk menentukan arah kebijakan ekonomi di masa depan. Merdeka untuk menyuarakan kebenaran pada kasus Lebanon. Merdeka dari keinginan memperkaya diri sendiri dengan cara korupsi !!!

Apakah semangat ingin ‘merdeka’ dari jajahan ‘kekuasaan pikiran kita’, merdeka dari ‘pengaruh orang lain’ di sekitar kita, merdeka dari godaan ‘hedonisme’ akan kita miliki ?
Seperti yang terjadi pada anakku yang beranggapan bahwa berangkat dan pulang sekolah harus diantar dan jemput sopir., dan tak kenal angkutan umum. Ia pernah naik bis, angkot dan ojek sekali, disertai keluhan : panas, sempit, berdiri di bis. Lalu kukatakan, yang dia keluhkan tak ada apa – apanya, karena ia hanya berdiri dari Ahmad Dahlan hingga Lb. Bulus, sementara banyak orang tua berdiri dari Kota hingga Ciputat. Menjemputnya akan menelan biaya bensin yang lebih tinggi dibanding ia pulang naik kendaraan umum. Hingga suatu hari kutegakan menyampaikan bahwa ia harus memilih : tidak sekolah atau pulang naik kendaraan umum. Akhirnya ia mau pulang naik kendaraan umum, dan sejak itu tiap hari ia pulang naik kendaraan umum dengan riang.

Kita tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi penting sekali untuk mengajarkan kesederhanaan dan hidup secara prihatin kepada anak – anak.
Seperti anak laki – lakiku yang senang makan siang di warteg yang tempe gorengnya luar biasa enak !!!

Aku juga belajar memerdekakan pikiranku dari ketergantungan kepada sopirku. Dari belajar naik busway yang ternyata nikmat juga, sekaligus berolahraga naik turun tangga menuju halte busway, hingga belajar berbagi rezeki dengan joki 3-in 1 sambil mengusir pikiran negatif yang tak beralasan, bahwa mereka akan berbuat jahat padaku. Satu hal yang belum kulakukan : mencoba naik KA Eksekutif dari rumah ke Sudirman, padahal stasiun KA hanya 5 menit dari rumahku, dan hingga stasiun Duku Atas, hanya butuh waktu 35 menit, plus dilanjutkan naik bis 10 menit ke kantorku, total 1 jam, dibanding naik mobil yang butuh waktu 1,25 hingga 2 jam, plus biaya bensin, joki dan toll yang lebih mahal !!!

Sejak 2 tahun lalu, aku belajar memerdekakan diriku dari rasa sakit hati dan dendam yang muncul akibat putus hubungan !!! Tak ada gunanya memelihara rasa sakit hati ini. Belajar memaafkan orang lain, mencoba memahami sikapnya, dan men’cinta’i orang yang telah menyakiti kita – membuat kita lebih ringan menjalani hari – hari kita.

Penting untuk : ‘Merdeka untuk membuat keputusan yang menyangkut masa kini dan masa depan, tanpa pengaruh orang lain !! ‘

BNI, 20 Agustus 2006
12 siang

Wednesday, August 16, 2006

SEBUAH TANYA :

Kepada LW : yang berusaha mengikuti katahatinya

Buat apa kamu memiliki kesabaran luar biasa ‘tuk meyakinkan aku bahwa kita memang sepasang manusia yang ditakdirkan menjalin suatu hubungan ?
Sementara kamu mesti membutakan matamu terhadap perbedaan yang membentang di antara kita, dan mengaburkannya menjadi : ‘berbeda itu indah.’

Usiamu adalah usia yang penuh dengan daya hidup, dan melihat dunia dengan pandang penuh gairah. Sementara aku tak lagi hirau dengan gemerlap dunia dan telah melewati usia di mana kerlap – kerlip kehidupan dengan segala kemewahannya tak lagi memesonaku..

Keyakinanmu yang berbeda bukanlah untuk menihilkan perasaan yang timbul, melainkan untuk menyadarkan kita bahwa kita berpijak di landasan yang berbeda.

Bukankah lebih sakit, jika kita terlambat menyadari semua perasaan, dan waktu yang terlewatkan bersama, akhirnya sia – sia ?

Jangan katakan bahwa kasih kita akan mampu mengalahkan semua rintangan yang timbul akibat perbedaan itu….
Jika satu saat aku lelah menghadapi kenyataan yang tak selalu indah : tolong sejukkan hatiku dengan membisikkan
‘Jangan bimbang kau tempuh angin dan badai.
Karena di sana kautemukan makna sejati kehidupan.
Paling tidak ada yang tersisa dari kemarin yang indah bersamamu :
kenangan’


BNI, 16 Agustus 2006
22.10

THE LAST DAY WITH MY BEST FRIENDS


Tuesday, August 15, 2006

Kamu merasa terluka ketika :



1. Ia menyebut – nyebut nama mantannya berulang kali tanpa sadar, dan berharap bahwa kamu bisa menggantikan posisi si mantan dengan semua gambaran idealnya. Padahal kamu adalah kamu, pribadi unik yang merasa ‘nyaman’ ketika menjadi diri sendiri . Baru kamu sadari bahwa sebenarnya ia tidak menyayangi kamu – apalagi mencintaimu – kecuali kamu hanya menjadi bayang – bayang mantannya. Begitu kamu menjelma menjadi sosok unik, maka ia akan siap mencelamu dan membandingkannya dengan semua kelebihan yang dimiliki mantannya. Orang seperti ini adalah orang yang tidak siap menjalin dan membina suatu hubungan baru –apalagi yang serius -, karena ia ‘terperangkap’ bersama masa lalunya…..



2. Semua yang terbaik, kejutan – kejutan kecil yang kamu lakukan, hanya ditanggapi dengan senyum kecil, semua telah menjelma menjadi ‘sudah seharusnya’, seolah tak ada apresiasi atas upaya dan jerih payahmu menyenangkan hatinya.



3. Kamu terlambat menyadari, ada sesuatu yang tersembunyi, ketika ia melarangmu mengirim message atau SMS ketika ia sedang dalam perjalanan ke luar negeri, karena takut orang – orang terdekatnya memergokinya sedang menjalin suatu hubungan khusus, sementara masalah internalnya belum selesai, dan takut status ‘in relation’nya terungkap, sehingga akan mengeruhkan proses penyelesaian masalah internalnya. Ia tak ingin kamu dilibatkan sebagai orang ke-tiga.



4. Kamu tak memiliki kedekatan emosional dengan orang yang mengaku menyayangi kamu.
Ia tak pernah siap dan ‘ada di dekat’ mu ketika kamu membutuhkannya (dekat tidak dalam hitungan jarak, melainkan ‘dekat’ secara batin)



5. Ia begitu posesif dan memiliki kekuasaan penuh terhadap dirimu, seolah – olah ia memiliki hak kepemilikan atas tubuhmu, pikiranmu, dan waktumu.
a. Ia membuatmu begitu ketakutan dan kehilangan kendali atas hidupmu.
Ia membuatmu menciptakan ‘cerita khayalan’ ketika kamu menyadari akan terlambat bertemu dia 15 menit dari waktu yang disepakati, agar ia dapat menerima keterlambatanmu.
b. Ia membuatmu kehilangan teman – teman lawan jenismu, dan mendelete mereka dari daftar teman chat, karena kecemburuannya yang begitu besar
c. Ia bisa menelponmu pagi, siang sore dan malam, hanya untuk meyakinkan bahwa kamu menjawab telponnya dengan baik, dan tak ada suara lelaki terdengar di ujung telpon.
d. Ia membuatmu membaca SMS dan menerima telpon dari temanmu di toilet, semata agar ia tak curiga.



6. Ia menjadikan kamu sebagai ‘kambing yang paling hitam’ dari suatu keadaan yang kurang menguntungkan. Ia beranggapan semua kesialan bermuara pada dirimu



7. Ia merasa menjadi orang yang ‘paling tahu’ dan ‘paling benar’ - dengan segala superioritasnya -, untuk semua percakapan, sehingga membuat kamu merasa malas berdiskusi. Kamu merasa IQmu yang 120, tiba – tiba terdiskon 25%nya, sehingga tinggal 90 !!!!



8. Ia kritikus paling tajam yang siap mengomentari kamu : dari penampilan, kelebihan berat badanmu, cara bicara, dsb yang membuatmu serba salah dan berusaha menjadi ‘kamu yang berbeda’ sekedar untuk menyenangkan hatinya dan memenuhi figur idealnya, sekalipun itu berarti kamu mesti berdiet mati – matian dan mengubah penampilan tomboymu menjadi ‘ultra feminin’ !



9. Ia hanya menginginkanmu secara seksual, sehingga ia mengingatmu ketika libidonya memuncak, memimpikanmu saat ia ingin ‘self – service’ dan menelponmu hanya untuk mengucapkan kata – kata yang menjurus secara seksual, sampai kamu ingin membanting HPmu (jangaaaan, plzz,..sayang – sayang HP mahal !!!) dan bertanya pada diri sendiri ‘apa yang salah dengan dirimu,’ sehingga ia menganalogikanmu dengan hal – hal berbau seksual, sementara ‘bahasa tubuh dan wajahmu’ jauh dari kesan ‘mesum’.


BNI, 15 Agustus 2006
7.30 malam

Sunday, August 06, 2006

Pesan untuk Al sebelum berkelana jauh,

Berdamailah dengan diri sendiri,…berdamailah dengan lingkunganmu,…dan terima semua yang terjadi pada dirimu dengan ikhlas dan kepasrahan total.
Dengarkan suara hati nuranimu yang terdalam,..karena di situlah kebenaran bermuara

Ingatlah akan harta tak ternilai : orang – orang yang menyayangimu sepenuh hati dan tanpa pamrih.
Berhentilah menengok ke belakang !!! Tataplah lurus ke depan,…
Hidup adalah misteri,..kita adalah aktor kehidupan ..dan Sang Khalik adalah sutradaranya !!!

BNI, 6 Juli 2006
19.50 pm

Tuesday, August 01, 2006

SELAMAT ULANG TAHUN DELAPAN DASA WARSA, IBU !!!!


Belajar menerima ketidaksempurnaan kita

Hari ini Ibu angkatku, Ibu Sukadiah berulang tahun ke – 80, atau delapan dasa warsa !!! Suatu pencapaian kehidupan yang luar biasa !! Dalam Islam disebutkan, seseorang yang berusia di atas 60 tahun, sebenarnyalah usianya merupakan anugerah dan ‘bonus’ luar biasa dari Sang Khalik, di mana di masa ini kita masih dipercaya olehNya untuk berbuat lebih banyak kebajikan bagi sesama dan memperbanyak ibadah kita lagi .

Banyak yang telah beliau lakukan bagi sesama, termasuk beberapa tahun terakhir ini beliau mengelola Panti Asuhan Sosrokartono dan SD di kawasan kumuh Cengkareng, yang bahkan masuk unggulan Jakarta Barat, untuk dilombakan sebagai panti asuhan terbaik di Jakarta. Suatu prestasi yang luar biasa !!!
Dedikasi dan kecintaan beliau pada kerja sosial telah terasah puluhan tahun, dari semasa menjadi pengurus Yayasan Kanker Indonesia, hingga mengurus panti asuhan dan sekolah !! Di mana sebagian besar lantai 2 rumah beliau di Cidodol , diperuntukkan bagi kegiatan kesekretariatan dan kantor panti asuhan, termasuk memiliki seorang sekretaris untuk membantu beliau.

Lebih mengagumkan lagi bahwa Ibu sama sekali tidak pikun, masih memiliki pendengaran yang baik, berjalan seperti biasa tanpa perlu dipapah, dan penglihatan beliau juga masih baik, kecuali gejala kecil yang umum muncul pada orang di atas usia 50 tahun : darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dsb yang masih dapat dikontrol dengan meminum obat – obatan secara rutin.

Beliau adalah idolaku sejak aku di bangku SMA. Dan perlu diingat, sebagai seorang diplomat, beliau selalu dituntut tampil sesempurna mungkin,..dan ini telah menjadi sesuatu yang mendarahdaging, bahkan hingga beliau di usia 80 !!! (ini salah satu hal yang 180 derajat berlawanan dengan perilakuku yang cuek dan ingin tampil se’casual’ mungkin tanpa busana 3 pcs dan blazer, dan merasa nyaman dengan tampil apa adanya – bahkan sering lupa merias ulang, jika riasan pagi sudah pudar -.)
Kita akan selalu menjumpai beliau yang kuku jari tangan dan kakinya rapi dibentuk oval memanjang seperti melalui manicure – pedicure, dengan jewelry yang selalu padu dengan warna baju beliau : jika baju hijau, maka giwang, cincin dan kalung akan berwarna senada (berlawanan dengan aku yang enggan menggunakan perhiasan apapun, karena ribet menyimpan dan menggunakannnya !!). Belum lagi riasan wajah yang lengkap, dan rambut yang selalu disasak rapi (tetapi tidak tinggi seperti ibu – ibu pejabat lazimnya !!) . Beliau selalu tampil sempurna !!!! Sehingga ketika malam itu – sehari sebelum ultah beliau - aku datang ke Cidodol karena pas ultah beliau aku tak dapat hadir, maka beliau mengatakan, tak dalam kondisi siap difoto, karena rambut beliau baru dicat dan tidak disasak. Beberapa kali aku meyakinkan beliau, bahwa tak perlu Ibu harus tampak sempurna. Malah yang terlihat adalah : ketika ketidaksempurnaan menjadi sesuatu yang indah !!! Dan dapat kita terima tanpa complaint, tanpa embel – embel komentar tak enak di belakangnya,…karena menjadi tidak sempurna itu manusiawi,…asal bukan suatu excuse agar tak memperbaiki diri sendiri dalam bidang major, misal : hubungan hablum minannas dan minallah, pekerjaan / karir, kehidupan rumah tangga!!!
Menjadi tidak sempurna dalam hal – hal ‘minor’ menurut pandanganku : cara berpakaian, berdandan, kemampuan memasak, bermusik, dsb, membuat kita tampak lebih membumi dan tak membuat kita lelah untuk selalu tampil prima dan tanpa cacat !!

Seperti aku yang bisa dengan cueknya berada di titik ekstrem, berjins model melorot pinggul (karena semua pilihan model, seperti itu !!), dengan T-shirt pinjaman dari anakku dan sandal jepit, sementara di hari lain aku bisa tampil rapi dengan 3 pcs dress!! Merasa tidak malu memilih cell phone walkman yang banyak digunakan oleh remaja dibanding orang seusiaku, dan merasa nyaman mendengarkan lagu lagu Korea dari kaset anakku : ‘Winter Sonata’ karena musiknya yang mellow habis.

Belajarlah menerima kekurangan kita ataupun orang lain secara tulus, karena dengan itu kita lebih bisa melihat sisi ‘lebih’ orang tsb !! Hal ini mampu lebih meyakinkan kita bahwa kita menyayangi dan mencintai orang tersebut, bukan karena kesempurnaannya, melainkan menerima segala kekurangannya !!!

Manila – 1 Agustus, 2006
20.30 pm

Thursday, July 27, 2006

SITU GINTUNG : suatu siang



Akhirnya, ...setelah melalui diskusi pendek dan hak veto, diputuskan kita bersepuluh makan siang perpisahan di Resto Pulau Situ Gintung. Aku yang kebagian jadi juru traktir kali ini.
Pilihan ke sana, karena suasananya beda : green lake view (karena lumut,..!!!) dan lesehannya itu boo,.selain menu yang lebih variatif, dibanding di resto Ayam Panggang Situ Gintung dan cuma 15 menit dari kantor.

Senang juga aku mendengar komentar teman2ku : masakannya enak, dan pas bumbunya !! Tetapi buatku, rasa masakan bukan cuma yang terasa di lidah (lihat topik blogku : Tahi kambing rasa coklat : perasaan hati dan neuro transmitter),.tetapi lebih karena sinyal yang sampai ke otak karena suasana hati. Sehingga saat hati terasa sedih, makan apa saja juga terasa biasa - biasa saja dan cuma 'numpang lewat.'

Kesedihan itu seperti pelan - pelan merambati diri,...bukan lethal dosis,..melainkan tumbuh pelahan, sejak 6 bulan yang lalu. Dan ketika saat akhir itu tiba,...seperti sesuatu yang coba kita tutupi dengan kegembiraan dan keriangan yang 'OD' atau over dosis,..sehingga yang tampak adalah panggung sandiwara !!! Jangankan dengan orang yang telah melalui kebersamaan dengan kita selama belasan tahun !!! Bahkan ketika orang yang kita kenal belum genap 2 bulan saja, mampu membuat kita merasa kehilangan dan bersedih

Tetapi itulah hidup,...ada saat datang dan pergi. Teman, persahabatan, cinta dan materi....datang tanpa diundang,.pergi tanpa diminta..

BNI, 26 Juli 2006
9 pm

Wednesday, July 26, 2006

FAREWELL TRIP TO TANGKUBANPERAHU






Tiba juga saat itu : perpisahan dengan teman – teman, di mana aku bergaul secara intens dengan mereka, selama lebih kurang 10 jam sehari. Kita sudah seperti saudara, dengan mereka yang telah bekerja bersama lebih dari 15 tahun. Bukan bicara soal loyalitas, tetapi lebih kepada kesamaan mencari sesuap nasi, melalui masa sedih dan senang bersama, seperti keluarga besar, dan dengan fair competition !!!

Apa yang tersirat di benak kita, ketika menyebut Tangkuban perahu ? Naik ke arah Lembang, menuju kawahnya, berfoto di sana, melihat penjual cendera mata yang tak cukup kreatif berinovasi menampilkan ke’baru’an barang dagangannya (tak seperti pedagang cendera mata di Bali, yang selalu menampilkan sesuatu yang berbeda setiap 3 bulan !!) , dan dalam waktu 30 menit, selesailah sudah wisata tsb. Tak ada kesan yang tertinggal sesudahnya !!!

Tetapi pengalaman ke sana bersama teman – teman, yang membuat nafasku tersengal – sengal karena mendaki hutan vegetatif yang hijau, ke kawah Domas, ke bukit karang, dengan air belerang panas mendidih yang membuat foto – fotoku spektakuler, dengan orang Korea yang memaksa mencelupkan kakiku ke air , dan meminjamkan sapu tangannya untuk membasuh kakiku (hingga diolok – olok oleh temanku sebagai cara untuk mengguna2 !!! jauh amat, ya ‘mikirnya !!), termasuk wisata jalan bersama ke Kawah Putih April lalu, telah memberiku pesan moral yang bermanfaat dalam kehidupan kita, baik itu dalam pekerjaan ataupun kehidupan pribadi kita :

JANGAN LIHAT SESUATU PADA TAMPAK LUARNYA !!! JANGAN PERNAH BOSAN KEMBALI KE TEMPAT WISATA YANG SAMA ATAU BERSAMA ORANG YANG SAMA !!! SELAMI KEDALAMANNYA, EKSPLORASI… DAN AKAN SELALU KAU TEMUKAN SESUATU YANG BARU, YANG MEMESONAMU !!! KAU TAKKAN PERNAH BENAR – BENAR MENGENAL SESUATU ATAU SESEORANG !! TAK PERNAH ADA KATA ‘CUKUP’ UNTUK DAPAT MEMAHAMI SESEORANG ATAU PEKERJAAN KITA !!!

Cilandak, 26 Juli 2006
08.20 am

Tuesday, July 25, 2006

HOW COMPLICATED MY LIFE IS


Pertama kali aku merasa tertampar, ketika teman baruku saat itu, pada Desember tahun lalu mengomentari aku sebagai orang yang berpikir terlalu jauh dalam melihat dan mengamati suatu keadaan. Ia mengatakan aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri – bukan melihat dan memotret kenyataan yang ada di hadapanku -, sehingga akhirnya aku tak melihat realita yang terjadi sebagai apa adanya.

Juga ketika aku melakukan persiapan terlalu jauh untuk proses pemijatan yang akan aku lakukan. Sebagai praktik terhadap teori yang kudapat dari berbagai buku dan VCD . Mulai dari menghafalkan gerakan effleurage, petrissage, friction, tapotement, dan vibration, mengingat – ingat cara massage di griya pijat keluarga favoritku, menyiapkan massage oilnya yang berupa minyak zaitun, butuh sekian handuk untuk menghangatkan dan menutupi area badan yang tidak terkena massage,..aromatherapy oil dan burner aromatherapy stick dengan berbagai wewangian, dsb. Padahal,..di atas semua teori dan persiapan yang disebutkan di atas, ada hal yang lebih penting : let ur feeling leads u, and u’ll know how strong u need to give massage to ur objects. Object massage kita bukan benda mati, melainkan makhluk hidup yang akan memberikan response atas pijatan kita. Jika ia bisa benar – benar merasa rileks dan tertidur, maka kita boleh merasa sukses.

Kali ke tiga, beberapa hari yang lalu, ketika temanku lainnya, mengomentari cara pandangku dalam mendeskripsikan sikapku untuk memilih teman hidup sebagai soo complex and complicated. Dan aku dengan tenangnya mengatakan, semakin tua seseorang,…maka semakin rasional ia,..sehingga yang dilihat tak melulu chemistry dan cinta. Ada hitung – hitungan variabel – variabel lainnya, yang secara priority matrix mungkin bukan merupakan variabel dengan bobot tertinggi, tetapi karena beberapa variabel ini ternyata memiliki posisi cukup penting, akhirnya tokh menggeser posisi terpenting tadi : chemistry.

Kalau aku anak remaja,…pastinya aku akan menutup mata pada other variables than love n chemistry. Itu yang disebut cinta itu buta, dan hanya mengikuti perasaan semata !!! Mau pacaran dengan laki – laki beristri dan beranak,..hayo saja,.dijabanin, kata orang betawi !! Mau pacaran dengan anak baru kemarin sore, yang wajahya keren dan hatinya super baik,…hayo !! Pacaran dengan orang yang berbeda keyakinan, yang kita tahu ia tak akan berpindah keyakinan,..sehingga hanya menghabiskan waktu saja, juga OK !! Pacaran dengan orang yang tak memiliki orientasi jangka panjang dan hanya menikmati kebersamaan saat sekarang saja,…juga tak masalah !!

Tentunya aku bukan tipe seperti yang kusebutkan di atas ! Jadi,..ketika si sohib ini berkata bahwa tak semua bisa dirasionalkan,..maka aku cuma tersenyum saja. Sekarang ini aku belajar mengasah intuisiku,..mendengar suara hatiku,..dan mencoba simplify my life. Sedikit merencanakan sesuatu,..dan membiarkan semuanya terjadi, tanpa perlu diburu – buru.

Ready to accept unexpected thing happened in my life. Coz life is mystery…

BNI, 6 Juli 2006
17.00

Sunday, July 16, 2006

PENGHARGAAN



What a bad day,…when you realized your lovely kids didn’t appreciate your hard work as a sole bread winner, to enable you to grow up them , to give them the best education and facilities you’ll never imagine you can afford it before. Even it means you sacrifice your personal goal, as the ultimate priority is the future of your kids.

Semua itu melukai hatiku,…ketika yang dilihat oleh orang – orang terkasihku hanyalah ‘kekurangan’ku semata, dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah dengan sendirinya dan seharusnya ada : bukan upaya dan kerja keras yang mengiringi perolehan di balik semua yang mereka nikmati sekarang ini,…yang bukan hasil ‘sim salabim’ dan instan dalam semalam.

Menjadi sesuatu yang menyedihkan, ketika seseorang tak lagi melihat proses di balik perolehan sesuatu. Dan hanya melihat pada hasil akhir, serta lebih senang membandingkan hasil akhir tsb. dengan yang dimiliki orang lain,.tanpa melihat apa wujud terima kasihnya,…apakah dengan belajar sungguh – sungguh,..atau melakukan hal kecil yang diminta oleh ibunya,…yang hanya dalam hitungan menit – seperti menyampuli buku taman bacaan, yang biasa kulakukan sendiri – tetapi berhari – hari tak kunjung dilakukan, sehingga timbul perasaan diabaikan.

Menjadi sesuatu yang mengecewakan, ketika seseorang lebih suka mencela apa yang tampak oleh mata dan pendengarannya, dan bukan yang tampak oleh mata hati dan mata batinnya , lebih dibanding menghargai upaya orang lain bercapek – capek memberikan sesuatu yang mungkin kurang pas dengan minat dan seleranya,….dan mengatakannya dengan lugas, tanpa mengungkapkannya menjadi sesuatu yang bermuatan positif yang akan lebih mudah diterima oleh orang lain.

Bagi orang – orang tercinta, aku rela melakukan apa saja – sekalipun memakan waktu, tenaga , dan uang – untuk membuat mereka bahagia . Aku tak pernah menuntut apa – apa….kecuali satu : tolong hargai aku sebagai orang yang telah berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka………

BNI, 16 Juli 2006
11.40 am

Sunday, July 09, 2006

KEMBALI MENJALIN TALI SILATURAHMI :


7 Juli 2006

Jum’at, dua hari yang lalu,..aku – tanpa direncanakan dan semata dorongan nurani – menelpon nomor telpon non produktif (meminjam istilah Al) yang untungnya masih kusimpan di HPku - yang tak pernah kuhubungi sejak 6 tahun silam.
Dan suara di seberang sana,…masih sama seperti suara yang kudengar 28 tahun silam,..ketika aku menyimaknya mengajar Matematika !!

Ya,.beliau, bu Atiek, adalah guru Matematikaku ketika SMP kelas 2. Satu – satunya guru yang membuatku ingin selalu mendapat nilai perfect : 100 untuk setiap ulangan Matematika, ….dan membuatku mencintai kopi untuk membuatku tetap melek, berlatih mengerjakan setiap soal matematika dari puluhan lembar halaman buku Math !!! Cara mengajarnya membuatku ‘learn by heart’….dan tetap mengingat semua pelajaran tsb dengan baik : dari himpunan semesta pembicaraan, absis, ordinat, aljabar, kalkulus, geometri, trigonometri, dsb….hingga menjadi bekalku saat menjadi guru les privat math untuk anak SD dan SMP saat aku kuliah.

Guru yang membuatku sadar, bahwa beautiful n brain bisa berkolaborasi dengan sempurna (even I realized that I’m not beautiful, therefore I have to work hard to be smart !! Otherwise nobody pays attention to me !!) dan menjadi daya tarik bagi orang lain.

Guru yang memiliki perpaduan ketegasan, kecemerlangan mentransfer pengetahuan melalui pemahaman konsep yang baik, menjadi teman yang baik bagi muridnya, cantik dan menjadi fashion trendsetter bagi guru dan murid….!!!

Setelah aku lulus kelas 3 SMP,.beliau pindah ke Jakarta, karena menikah dengan salah seorang pejabat negara ini. Dan aku sempat menjumpainya beberapa kali di rumahnya di Jalan Daksa.,ketika aku pindah bekerja di Jakarta.
Beliau akan senang jika aku membawakan produk kosmetik warna favoritnya.

Kemudian mulailah aku bercerita mengenai apa yang terjadi padaku 6 tahun terakhir ini. Dan kuingat 6 tahun yang lalu, beliau berusaha menjadi match maker,..tetapi kutolak dengan halus !!
Mendengar ceritaku, beliau menanggapi, demikian banyak hal yang terjadi yang membuat kanvas kehidupanku ‘berwarna’ – tak peduli warna apa yang timbul,…cerah, kelabu, dsb -.

Enam tahun tak menghubunginya, padahal beliau pernah mencoba menelpon rumahku yang lama,…membuat beliau merindukanku,…terutama saat – saat ulang tahun beliau yang biasanya tak pernah terlupakan olehku !!! Karena hanya terpaut 3 hari denganku !! Selalu ada ucapan ulang tahun, dan bunga untuk beliau.

Minggu depan aku akan sowan ke rumahnya,…karena aku sadar,…manusia hidup tetap perlu bersosialisasi,…dan merupakan sesuatu yang indah untuk menjalin hubungan dengan orang – orang yang pernah memiliki ikatan emosional dengan kita

BNI, 9 Juli 2006
09.00 am

KEMBALINYA ANAK DURHAKO :




Pertemuan 1 Juli 2006

Your lovely family welcome and accept you , even your life is imperfect

Kemarin, aku mengantar sopirku ke salah seorang paranormal ‘Pemburu Hantu’, yang kubaca iklannya di TV, karena ia memiliki masalah dengan kematian keluarga besarnya yang berturut – turut dalam waktu singkat. Sehingga ia ingin benar – benar mengetahui masalahnya : apakah murni medis, atau ada orang lain yang tak menyukai keluarganya yang ingin membalas sakit hati dengan cara tak terpuji.

Lokasi tempat si paranormal yang berada di Cidodol dan hanya berjarak ratusan meter dengan rumah Ibu angkatku, membuat anakku, Aya, berkata, ia ingin sekali bertemu Uti (singkatan dari ‘Yang Putri). Padahal,….aku sudah tak pernah mengunjunginya sejak 5 tahun yang lalu….saat terakhir aku bercerita tentang rencanaku ke Bali dan Bromo bersama Mr. X !!! Dan karena the ending was not as per my expectation, dan aku tak siap untuk ditanya oleh beliau,…aku memutuskan untuk tak datang menjenguknya. Padahal dari rumah cuma dibutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk sampai di rumah beliau.

Akhirnya, tanpa perencanaan, aku bisa bertemu beliau. Untungnya, mobilku yang seperti ‘gudang’ penyimpanan barang, selalu menyimpan barang – barang yang sewaktu – waktu bisa dijadikan oleh – oleh. Ada batik yang berminggu – minggu kugeletakkan di mobil, dan tinggal membungkusnya dengan kertas kado, dan siap dijadikan buah tangan !!

Ibu angkatku, Sukadiah Pringgohardjoso, adalah mantan diplomat senior yang malang melintang di masa Bung Karno, pada tahun ’56 hingga beliau pensiun pada tahun ‘86 sebagai salah satu direktur di DepLu setelah sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Denmark. (Jurusan Hubungan Internasional – UGM dikenal sebagai jurusan yang menelurkan demikian banyak diplomat senior !!)

Jika ingat bagaimana aku mengenal beliau bahkan kisah hingga diangkat anak, benar – benar tak terduga !! Ketika aku SMA, aku memang ingin menjadi diplomat,…tetapi karena pengaruh kakak yang besar sekali – akhirnya aku memilih jalur yang makin melenceng dari dunia diplomasi : jurusan IPA, dan lanjut ke Teknik !!
Saat aku kelas 2 SMA, aku membaca profile beliau di ‘Femina’ yang membuatku amat mengaguminya - menjadikannya sebagai idolaku dan sumber inspirasiku - dan kemudian aku memberanikan diri menulis surat ke Denmark,..yang hingga saat ini masih kuingat alamatnya: Orehoj alle 29 – Hellerup, Copenhagen – Denmark.

Saat itu beliau menyampaikan bahwa jika aku berminat menjadi diplomat, harus mengasah kemampuan bahasa Inggrisku melalui kursus di British Council. Akhirnya kukatakan,.’forget it!’ karena kutahu arah yang kutempuh makin jauh dari dunia diplomasi.

Beliau membalasnya, dan sejak saat itu kami terus berkomunikasi hingga akhirnya beliau kembali ke Indonesia.
Ibuku ini menguasai multi bahasa, sekitar 7 bahasa : Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Itali, Spanyol. Sementara aku,..2 bahasa saja nggak ada yang benar (eh 3,.termasuk bahasa Jawa ) !!!

Di Indonesia, aku rutin mengunjungi beliau. Dari beliau masih tinggal di Pondok Indah, hingga pindah ke Cidodol. Beliau juga mengikuti setiap fase gelombang kehidupanku : dari baru lulus kuliah, bekerja, menikah, melahirkan anak, bercerai, hingga kini.

Setiap dasa warsa ulang tahun beliau biasanya dirayakan bersama sahabat dan rekan – rekannya ex DepLu. Perayaan besar – besaran ketika beliau berultah ke -70, 10 tahun lampau dirayakan di Gedung pertemuan DepLu (lupa namanya !! kalau nggak salah ‘Caraka Loka’) di Sisingamangaraja. Dan jadilah saat itu seperti reuni para diplomat : dari yang muda sampai senior tumpah ruah di sana !!!

Beliau juga yang selalu mengajarkan konsep kebersahajaan dan hidup hemat, sehingga bisa menabung untuk hari tuanya. Konsep’mutih’ untuk melawan hawa nafsu, konsep berhemat dengan cara langsung pulang ke rumah, selepas bekerja, tanpa perlu berbelok ke mall atau restoran…atau sekedar ngopi

Beliau 10 tahun lalu masih aktif menjadi salah satu dewan penasihat Trisakti, dan hingga kini setia menjadi salah satu pengurus YKI ( Yayasan Kanker Indonesia). Makanya beliau begitu prihatin mendengar ceritaku bahwa Ewo mulai merokok.

Keaktifan beliau di yayasan sosial, makin bertambah dengan menjadi dewan pengurus dan penyantun sebuah panti asuhan dan SD bagi anak – anak kurang mampu – yayasan Sosrokartono – di daerah Muara Karang.

Di usia yang menjelang 80 tahun, beliau masih amat bugar, dengan ingatan yang masih tajam dan tak tampak tanda – tanda demensia / pikun, pendengaran juga masih baik. Satu – satunya perubahan adalah syaraf mata sebelah kanan yang lemah– yang sedari puluhan tahun silam memang tampak agak bermasalah – yang membuat kelopak mata kanan beliau agak tertutup. Selain itu,..tak ada beda seperti 20 tahun silam !! Cara berbicara beliau juga masih runtut, satu per satu, dengan artikulasi yang jelas. Luar biasa !!

Aku bersyukur bahwa akhirnya aku dapat menjalin tali silaturahmi kembali dengan beliau. Meski terbersit rasa bersalah, telah memutusnya selama hampir 5 tahun, tanpa kabar berita,…hingga tak lagi ada ucapan selamat ulang tahun,…atau mengirimi Ibu parfum dan kosmetik favoritnya. Aku tak perlu menunjukkan ‘perubahan’,..bahkan ketika ‘perubahan’ itu tak terjadi,…Ibu tetap menerimaku sebagai anak hilang yang dirindukannya…
Dan aku berjanji takkan pernah lagi meninggalkan beliau,…terutama di saat – saat beliau membutuhkan teman untuk berbagi cerita…

Satu yang kuingat,..keluarga tercinta adalah tempat di mana aku akan selalu menemukan kehangatan kasih sayang dan cinta tanpa pamrih, betapapun kelam cerita perjalanan hidupku….

Singapore, 2 Juli 2006
12.00 am

Wednesday, July 05, 2006

CATATAN PERJALANAN : SINGAPURA











Singapura tak pernah menarik minatku untuk khusus berkunjung atau liburan ke sana !!! Tak pernah ada ‘1st impression’ dari Singapura,…nggak ada ‘click’ !! Kalau aku ke sana,..lebih karena aku memanfaatkan waktu transitku yang semalam,…atau sebagai meeting point untuk suatu ‘mission impossible’.

Aku sudah beberapa kali datang ke Singapura, dan selalu tinggal di hotel di kawasan Orchard. Tetapi tak pernah sekalipun aku menginjakkan kaki ke Lucky Plaza, …melting point para TKI dan TKP di akhir pekan. Kecuali cuma mampir di gerai terluarnya yang menjual Giordano. Rasanya seperti melihat Melawai Plaza era ‘70an.
Tetapi hari itu, entah kenapa, aku ingin merasakan nafas kehidupan para TKI yang libur bekerja pada hari Minggu, dan mempersiapkan mental untuk menghadapi sakit kepala dan sesak nafas jika berada di kerumunan dan kebisingan orang banyak. Begitulah yang terjadi.

Karena sepatu baruku yang baru berumur seminggu menyebabkan rasa nyeri di ujung jempol,. saat aku mengukur jalan, sementara aku lupa membawa sandal payet Baliku,.. maka dengan berat hati, aku terpaksa pergi ke Lucky Plaza, dengan harapan bisa membeli sandal hak rendah murah meriah – daripada jempolku bengkak dan tak bisa Jalan Jalan Sepanjang Hari - ,..karena Lucky Plaza adalah plaza untuk golongan menengah bawah. Sesampai di sana, aku akhirnya bertemu dengan banyak TKW,..baik itu Indonesia ataupun Philippines. Dan mereka tumpah ruah di mana – mana !!! Lucky Plaza tak ubahnya Ps. Tanah Abang menjelang lebaran, tetapi lebih padat manusia lagi. Benar – benar seperti pasar senggol !!! Apalagi mereka baru menerima gaji bulanan ¡!
Dan mereka berdandan super seksi – terutama TKP !! – hampir semuanya menggunakan tank top, dengan celana ketat atau rok mini – tak peduli sesuai atau tidak dengan bentuk tubuhnya -. PD aja lageee !! Bahasa Tagalog dengan banyak ‘yung….nang…risenobol….’,..etc banyak terdengar !! (aku terbiasa mendengar aksen dan dialek Filipino karena belasan tahun berkomunikasi dengan rekan kerja regional dan ex – bossku Filipina juga). Mereka kalau bicara tak bisa pelan,.selalu dengan nada tinggi seperti orang Madura !!

Di Lucky Plaza, saking besarnya potensi uang yang berputar, sampai ada salah satu perusahaan mobile telecommunication yang beriklan dalam bahasa Philippines di escalator dan juga memberikan special rate untuk percakapan ke Phils, yang dibagi – bagikan flyernya ke semua pengunjung ¡!! Bahkan ada satu lantai yang khusus mengakomodir dan memanjakan kebutuhan TKP ini ¡! Dari jasa transfer uang, bar dan karaoke lounge, hingga mini mart semuanya ala Phils.
Yang pasti, aku menikmati belanja buku - buku healty life style edisi terbaru dan ....coklat !!!! Sehingga saking banyak dan beratnya, akhirnya tanpa rencana, aku mesti membeli satu kopor lagi supaya bisa memuat belanjaanku.

Di toko sepatu Bata, tempat di mana aku membeli sandal yang amat sangat biasa dan nggak ada cantik – cantiknya ! , dengan super sale yang masih kurasa mahal jika dibandingkan di Indonesia : 15 Sin $ (Rp 90,000,.aduuh,…nggak rela rasanya mengeluarkan unplanned expense satu ini !!),..berjubel aneka TKW dari Indonesia dan Phils. Mereka sibuk memilih sepatu : dari sport shoes, open toe w/ high heels, sampai wedges shoes – yang sampai sekarang saja aku tak punya, karena modelnya tidak klasik dan long lasting - yang seperti ulek – ulek cobek sambal !

TKW Phils lebih ‘berani’ bereksplorasi dalam gaya pakaian !! Dari rok mini sampai back less dan tank top sudah jadi pemandangan biasa,…nggak peduli lengan gempal seperti petinju ¡! Juga pakaian dengan perut dan pusar terbuka ala Britney juga banyak dipakai oleh TKI kita !!

Yang jelas, Lucky Plaza jadi most favorite rendesvouz place buat TKI dan TKP.
Bagaimanapun juga pemerintah Singapura patut diacungi jempol, karena memberikan libur sehari setelah bekerja 6 hari berturut – turut, bagi tenaga kerja di sana,…sehingga mereka bisa bebas bersilaturahmi dengan sesama tenaga kerja lainnya.

Jika ingin belanja dengan harga ‘miring’ untuk non branded items,….datanglah ke daerah Little Indian , di mana ada Mustapha Center, yang buka 24 jam, 7 hari seminggu, 365 hari setahun, menawarkan segala kebutuhan, dari bumbu – bumbu dapur masakan India yang amat lengkap, berbagai jenis beras, coklat hingga perabot pecah belah. Di sini mayoritas pengunjungnya adalah orang India, Pakistan, dan Timur Tengah.

Jika ingin membeli barang elektronik, pelajari dulu harga produk sejenis di Indonesia, sebelum memutuskan membelinya di sini. Aku membeli kamera Olympus FE 140, 6 MP dengan anti shake, hanya seharga 250 Sin$, dari retail price 500 Sin$, karena ini merupakan special offer yang masuk dalam buklet resmi‘Great Singapore Sale’ yang menyediakan 1,000 pcs produk ini untuk turis asing yang datang, hanya dengan menunjukkan paspor. Sementara untuk warga Singapore, mereka justru harus membelinya dengan harga lebih mahal, 350 Sin$.
Demikian pula tawaran lain yang masuk di bulet ini untuk MP3 player, baik Nano iPod. yang ditawarkan hanya seharga sekitar 100 Sin$ untuk 256 MB, maupun Creative Zen yang berkapasitas 1 GB, dan hanya dijual seharga 160 Sin$. Tetapi karena aku tidak pernah merasa nyaman dengan model earphone, maka aku tak berminat membelinya !! Produk ini lebih cocok untuk anak muda dan yang berjiwa muda.

Memang kita mesti jeli melihat tawaran, mana yang lebih murah dari Indonesia dan sebaliknya.
Antara satu toko dengan toko lain, bisa menawarkan barang yang sama dengan selisih harga hingga 100 Sin$. Terutama toko yang tak memiliki harga resmi tercantum di tiap produknya, seperti banyak ditemukan di Lucky Plaza !!
Bahkan di salah satu counter di Changi, aku terkejut mengetahui bahwa mobile phone Sony Walkman W-550i yang sama persis seperti punyaku, dihargai 700 Sin$ (setara 4,2 juta Rupiah !). Padahal di sini, aku membelinya seharga 2,45 juta !!

Ada satu toko di bagian depan Lucky Plaza, yang secara menyolok, memasang tulisan 'house of condom',...dan aneka bentuk kondom dengan berbagai warna, ukuran dan rasa tersedia di sini. Malah beberapa perempuan dengan cueknya masuk ke dalam, untuk melihat - lihat dan membeli kondom

Yang membuatku salut adalah : pemerintah memberikan tempat bagi anak muda untuk menyalurkan bakat musiknya dengan aksi panggungnya !! Setiap jarak 200 meter, ada satu grup band baru - seperti indie di sini - yang adu kebolehan,..dan penonton bisa menonton dengan santai di undakan depan shopping mall. Si grup band menyiapkan kaleng untuk tempat 'saweran' penonton. Dan lagu - lagu serta suara mereka OK juga, lho !!!

Di mana – mana, di hotel yang tarifnya 1,4 juta per malam , di pedestrian tempat pejalan kaki di Orchard, di shopping mall,..di Boat and Clarke Quay, di bandara Changi ….selalu terdengar bahasa Indonesia dan berjubel orang Indonesia dalam jumlah banyak : keluarga besar – nenek, anak, cucu yang masih di bawah setahun- . Sepertinya liburan ke Singapura tak ubahnya seperti berlibur ke Bogor atau Puncak !!!
Belum lagi tentengan belanjaan di ke-2 tangan, padahal nilai tukar Sing $ sedang tinggi !! Dan harga barang di Singapore tak lagi murah !! Luar biasa benar orang Indonesia kita yang kayo rayo ini !!!

Anehnya, aku yang kehilangan selera makan di sana,….sehingga jam makannya amburadul : ‘sarapan’ pukul 10.30,..makan ‘siang’ pukul 6.30 malam, dan makan malam pukul 11 malam,…bukannya malah turun berat badan,,..malah naik 1 kg !! Gara – gara salah pilih menu makan yang high cholesterol !

Berjalan di Clarke Quay – yang airnya bersih dan tak berbau - seperti mengingatkanku pada ‘taman jajan Kayoon’ di pinggir sungai, di Surabaya. Mirip lah !! Tetapi jangan bandingkan dengan restoran di Jimbaran dengan ikan bakar dan plecing kangkung, plus nyala temaram lilin (hmmm…romantis abisss ya !!) ditingkah debur ombaknya dan suara denting gitar grup band keliling yang bisa menyanyikan lagu on request. Jauh lebih menawan dan berkesan Jimbaran !!

Yang bisa diambil pelajaran : bagaimana menjaga supaya DAS (daerah aliran sungai) tetap bersih, tak berbau, tak hitam, penuh sampah dari daun, plastik, hingga spring bed dan sofa ‘terdampar’ di sungai,..dan satu saat kelak bisa memanfaatkan jalur tepian sungai Cisadane dan Ciliwung sebagai DTW (daerah tujuan wisata).

Singapore, 5 Juli 2006
10.00 am

Monday, July 03, 2006

TOTALLY UNEXPECTED (3)


Perjalanan kali ini makin menguatkan aku pada ‘prepare for unexpected !!’ Mulai dari lupa membawa peta Singapore yang lengkap dengan obyek wisata, hingga lupa membawa sandal teplek Bali yang enak buat dipakai JJSH (jalan – jalan sepanjang hari). Juga cuma pas membawa satu tas kecil yang sudah penuh dengan pakaian, dan tak membawa cadangan tas lagi !!

Begitu tiba di Singapore, baru teringat, aku perlu peta, sehingga meminta ke tourism information counter di hotel. Yang repot, begitu aku membeli banyak buku tentang healthy life style yang saat membawanya saja sudah membuat lenganku besar sebelah !!,…mulailah aku mencari koper di sana,..dan akhirnya kubeli 1. Benar – benar unplanned expense yang menyebalkan !!

Mengingat kebiasaan burukku jika bepergian di masa lalu, selalu tak pernah membawa pakaian dan sepatu olah raga, padahal fasilitas gym yang ditawarkan oleh hotel menarik sekali,…maka kali ini kusempatkan mempersiapkannya.

Tetapi apa yang terjadi,….ternyata gym yang ada di hotel megah ini sedang dalam renovasi,…sehingga tak dapat digunakan !!! Hmmm,.. sia – sialah persiapanku membawa pakaian dan sepatu olah raga !!! Padahal ini yang membuat tas pakaianku penuh !!!

Hal lainnya yang membuat deretan panjang ‘unexpected’ jadi bagian dari hari – hariku yang mesti kuterima dengan sabar, dan tanpa surprise lagi, adalah info yang tak jelas dari temanku. Ia menginformasikan akan tiba pukul 05.30 am tanpa menyebutkan menggunakan pesawat maskapai penerbangan mana. Ketika hingga pukul 08.30 am, ia tak kunjung datang, aku menelpon Changi untuk menanyakan penerbangan dari kota X hingga ke Singapura yang jadwalnya akan tiba pada jam yang disebutkan tadi. Ternyata dijawab tak ada delay, dan satu – satunya penerbangan dari kota tsb ke Singapura akan tiba pada pukul 09.20 am !!! Setelah kupikir dan analisa, aku baru menyadari bahwa temanku hanya menyebut jam dari tempat ia berangkat, dan tidak mengkonversinya menjadi waktu Singapura, yang ternyata selisih 4 jam !! Sehingga jika 05.30 ditambah 4 jam, akan menjadi 09.30 am !!! Hal – hal seperti ini membuatku sebal dan jengkel !! Sesuatu yang sebenarnya bisa diantisipasi dan dipersiapkan dengan lebih baik lagi, sehingga tak menimbulkan kejengkelan dan suasana hati tak nyaman !!!
Seandainya tahu lebih awal, tentunya aku tak perlu menunggu sejak pukul 06.30 pagi, tak berani sarapan ke restoran hotel,.hanya untuk menghindari tak ada di tempat saat ia datang !!

Sarapan dengan perut yang sudah amat lapar pada pukul 9, di saat semua orang -95% Indonesia – datang bersama keluarganya ke resto tsb. membawa dampak : makan tak nikmat, karena berbagi tempat dengan orang lain, dan makanan yang banyak habis dan tak diisi lagi, selain menu yang kurang variatif dan beragam, membuatku malas makan. Tetapi, alasan utamanya adalah : aku sudah kehilangan sebagian besar kesabaran dan minat untuk bertemu temanku tsb.

Jadi,…semua peristiwa tadi memperkuatku untuk berkesimpulan : mati rasa

Singapore, 3 Juli 2006
10.00 am

Sunday, July 02, 2006

BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG TELAH MENYAKITI KITA


Sekitar 9 atau 8 tahun yang lalu, ketika aku mulai mengenal konsep tasawuf, ada seorang nara sumber KKA (Kuliah Kajian Agama)- Paramadina yang mengingatkan peserta bahwa ‘Mencintai orang yang kita cintai adalah pekerjaan yang mudah sekali.’ ...karena akan kita lakukan dengan sukarela, senang hati, sepenuh perasaan dan segenap jiwa. Tetapi ketika kita berhadapan dengan situasi sebaliknya : seseorang yang kita ‘benci’, karena telah menyakiti kita,...maka apakah kita juga tetap mesti mencintainya ??? Kita hanya boleh membenci perbuatannya, yang menyebabkan kita tersakiti, dan bukan orangnya !! Kita mesti memaafkan dia atas perbuatan ‘bodoh’ dan ‘khilaf’nya yang tak disadari telah menyakiti hati kita, dan memohon semoga Allah membukakan mata dan hatinya agar menyadari kesalahannya. Dan itu hanya bisa kita lakukan, jika kita tak lagi memiliki dendam di hati...

Mencintai orang yang menyakiti kita adalah suatu perbuatan yang luar biasa indah,..sepanjang itu dilakukan sepenuh hati. Karena tak ada tempat bagi dendam dan benci !! Seperti yang dilakukan oleh Nabi, kepada seorang Yahudi buta yang demikian membenci dan menjelek – jelekkan Nabi ke semua orang, padahal justru Nabilah yang memberinya makan dan menyuapinya setiap hari tanpa si Yahudi ini tahu siapa orang yang menyuapinya!! Hingga ketika Nabi meninggal dan sahabat Nabi ( Abubakar ??) – meneruskan kebiasaan Nabi - menyuapinya, maka terasa beda cara menyuapinya, sehingga ia bertanya ke manakah orang yang biasa menyuapinya. Ketika disampaikan bahwa orang yang biasa menyuapinya, Nabi Muhammad saw, telah berpulang ke rahmatullah, maka menangislah orang tsb !!! Ia tak menyangka bahwa Nabi yang selalu dijelek – jelekkannya itu memiliki hati amat mulia, dan tak membenci bahkan tak mendendamnya !!! Akhirnya orang ini memeluk Islam.

Inilah cara ampuh agar orang yang menyakiti kita sadar bahwa kita tetap berlaku baik padanya, seolah tak ada sesuatupun terjadi , yang pada akhirnya akan berbalik membuat ia malu dan meminta maaf pada kita, karena menyadari kebesaran hati dan jiwa kita.

Mudah untuk diucapkan, sulit untuk diamalkan !! Tetapi satu yang mesti diingat : apakah kita jadi lebih bahagia karena hidup bersama dendam, yang membakar akal sehat kita ? Sementara dendam akan menggerogoti hati kita, hingga penuh lubang ? Dendam juga seperti api yang membakar kebaikan.....Apakah orang yang menyakiti kita jadi lebih menderita hidupnya karena dendam kita ??? Tidak juga, kan ?? Jika dalam keadaan amat teraniaya, ucapkan do’a sebagai orang teraniaya. Dan cukuplah itu bagi kita !! Selebihnya, biarkan menjadi urusan Sang Khalik, Sang penguasa alam semesta

Biarkan dunia damai dalam rengkuhan kasih dan senyum…..tanpa ada dendam yang menyulut api permusuhan !!

BNI, 2 Juli 2006

06.00 am

Saturday, July 01, 2006

NO JEWELRY, PLIIIIZZZZ


Sejak aku remaja dulu, aku nggak suka memakai pernak – pernik jewelry seperti giwang, kalung, gelang, dsb. Jika aku punya kelebihan uang, maka aku tak pernah menginvestasikannya dalam bentuk logam emas 24 karat ataupun perhiasan emas. Padahal aku tahu, bahwa emas merupakan investasi yang paling mudah dijual, saat kita membutuhkan dana tunai dalam waktu singkat. Harganyapun cenderung stabil, naik terus !!! Tak pernah turun !!

Di safe deposit box salah satu bank, aku share tempat dengan tanteku yang seumurku. Jika aku menyimpan sertifikat rumah, BPKB, dan Ijazah di sana, maka ia menyimpan semua warisan perhiasan ibunya, plus yang dibelinya sendiri, di safe deposit box. Dari kalung yang sebesar rantai gembok rumah, hingga gelang yang bunyinya ‘krincing – krincing’ dari jarak 3 m, ia punya !! Benar – benar mewakili kebiasaan orang Madura yang kalau bisa gigi palsunyapun dari emas, biar jika senyum dari jarak 2 m sudah kelihatan ‘kinclong’ sinarnya !!

I’m just a simple person !! Aku nggak suka gemerlap warna emas yang menyolok. Juga aku nggak suka diribetkan oleh segala perhiasan (asli ataupun imitasi !!) yang butuh kotak perhiasan yang khusus !! Kalau ditanya, kemana saja fashion jewelry yang pernah aku beli sewaktu ke Bali, ke mall, atau oleh – oleh kawan dari Mesir, Bangkok, India, dsb yang lebih banyak bernuansa etnis, aku akan bilang : ‘aduuh, lupa ‘naruhnya di mana !!’ karena perilaku sembronoku yang merasa terganggu dan risih dengan benda asing yang menempel di tubuhku. Sehingga sesampainya di rumah, atau saat di tempat tidur, aku akan melemparkannya ke mana saja..di samping tempat tidurku. Dan yang terjadi, pagi – pagi pembantuku akan menemukan cincin berlianku di kolong tempat tidur.
Mungkin untuk wanita type seperti aku –yang tak menyukai perhiasan-, jika ada seorang lelaki meminangnya, maka sebaiknya bukan memberikan cincin kawin berlian yang menguras 1 – 2 bulan gaji, tetapi lebih baik saham perusahaan blue chips atau sertifikat tanah atau rumah !!! Hwaahahaha….bakal diprotes keras oleh Tiffany, atau Frank & Co. ya !!

Jika ingin memberi ‘warna’ pada penampilanku, aku lebih merasa nyaman jika menggunakan scarf batik atau ikat atau tas etnik rotan, eceng gondok, payet – terutama saat aku tugas ke LN – agar dapat menampilkan identitas Indonesia tanpa tampil berlebihan !!

Kadang aku suka digoda temanku, dengan mengatakan, ‘waah simpanan emasnya banyak , mbak !!’ Dan aku dengan santai mengatakan ‘ Hmmm ya,.banyak banget tuh,..45 kg massss Ewo !! ‘

Intermezzo : Aku masih ingat, ketika suatu perusahaan juga menjual fashion jewelry yang dinamakan ‘gold plated’ ataupun imitasi ke seluruh cabang di Indonesia, maka hasilnya adalah : orang Madura dan Padang sama sekali tak berminat membelinya, karena mereka lebih suka membeli mas asli yang memiliki nilai investasi, dan memiliki arti lain sebagai pencapaian finansial yang perlu di’pamer’kan kepada orang lain

Aku hanya punya cincin emas, dan giwang yang diwariskan Ibu dengan permata berwarna marun - yang aku nggak tahu apa namanya. Sementara dua - duanya jewelry yang agak bernilai yang kubeli hanya cincin emas putih dengan berlian 0.01 karat (yang diragukan kadar 4Cnya, karena belinya juga cuma di Felice, ketika sedang ada diskon !!), giwang emas putih dengan berlian nol koma nol nol sekian yang bisa diabaikan kadar keberlianannya saking kueciilnya, dan satu lagi kalung emas putih 0.08 karat !!! Tiga yang kumiliki ini hanya sekedar syarat, agar jika aku hadir di acara semi formal, aku masih bisa menggunakan jewelry mungil yang tak menyolok perhatian.

Anakku laki – laki juga tak mendukungku menggunakan perhiasan etnik yang cenderung agak ‘heboh’ sehingga sekalinya aku memakai kalung dan giwang etnik ex India sekaligus,..langsung dengan sinisnya si Ewo mengomentari ; “Aduh Ibu,…gak pantes banget deh !!! Persis kaya’ emak – emak !!” Laah dia lupa kalau sejak 15 tahun lalu, ibunya sudah jadi mak – mak !! Akhirnya , dengan amat tidak PD,..kucopot giwang itu,.,.untuk selamanya tak pernah kugunakan !!

Kadang bingung juga, kalau pas akan hadir di acara undangan yang butuh penampilan yang agak ‘glamor’,.maka ketika pakaian sudah OK,..maka aku akan menengok pada perhiasan yang kumiliki !! Baru kuingat, oh aku masih punya kalung mutiara imitasi, atau giwang mutiara yang dulu kubeli di Lombok,.. tapi masalah lain timbul,…aduuh aku lupa menyimpannya di mana !!! Waah,.setelah lelah mengubek – ubek isi lemari dan laci.,…dan aku sudah putus asa mencarinya,..akhirnya kuputuskan untuk menggunakan shawl hitam transparan super besar, yang penuh payet atau shawl batik sutera hitam yang memang digunakan untuk ke pesta, daripada ribet memakai perhiasan yang tak tahu entah di mana !!!

Untuk menghindari never ending cerobohku yang satu ini,..aku selalu menyimpan giwang etnik dan kalung murah meriah di saku tasku ,…tetapi satu kalung etnik dari India, yang paling kusayang,..raib entah ke mana !!! Setiap aku memerlukan penampilan yang agak beda, maka aku akan dengan mudah menggunakannya.

BNI, 1 Juli 2006
07.30 am

WC : Tempat gosip dan ilham bermuara


Jika orang berbicara tentang WC, orang sering berpikir tentang sesuatu yang ‘jorok’,…yang tabu untuk dibicarakan di hadapan orang lain. Padahal WC memberi manfaat yang luar biasa : sebagai tempat pembuangan akhir dari semua sampah padat yang tak dapat diserap tubuh. Orang yang sebelumnya stress, mendadak setelah selesai ‘membuang hajat’ akan merasa legaaa luar biasa. (Seperti yang kulakukan saat mengetik topik ini, di WC !!)

WC atau toilet di kantor, juga terkenal sebagai tempat pertemuan dan diplomasi informal dari karyawan kantor,…berhaha hihi di sana, …sambil menunggu giliran ruang yang kosong,….sambil berlama – lama membasuh tangan, ataupun menyikat gigi pasca makan siang, kemudian mulailah muncul bisik – bisik pelahan,..sambil tengok kiri dan kanan.,…dan mulailah keluar ‘ppsssstt……si A dengar - dengar bla bla bla…’ ‘wah, terus bagaimana dengan si B ,…but plz,….jangan bilang – bilang siapa – siapa ya,, ini top secret looh!! ?’ atau yang beda bagian dan sudah tak bertemu berminggu – minggu, tak segan berkomentar ‘duuh ke mane aje ente,.koq sudah lama tak beredar,..kurusan ya ?? banyak menderita batin, ya !! ‘ atau keluhan ‘waah…koq ada keputusan begini bagaimana nih.,…bu Retno’ (Retno stands for Right Now !! Seorang boss expat. yang selalu meminta apa saja yang dikehendakinya seperti Loro Jonggrang,.. hanya dalam hitungan menit “I want it right now !!” tak peduli kendala yang dihadapi anak buahnya,.yang akhirnya dengan nada jengkel di’pleset’kan menjadi Retno !!). Dan solusi positif banyak juga didapat dari informal meeting n diplomacy di WC,..karena sesudah seseorang merasa ‘nyaman’ dan ‘lega’,…maka yang tertinggal adalah ‘kejujuran’,.sehingga saat itu lebih enak untuk berdiskusi.

WC di rumah adalah suatu tempat di mana aku bisa merasa nyaman membaca buku, koran, majalah. Yang jelas, aku takkan membiarkan diriku hanya merenung tanpa melakukan sesuatu di kloset !! Bahkan jika tahu agak lama, aku bisa sambil mengetik, atau menelpon di WC !!

WC juga pantas mendapat semua keindahan penataan seperti tempat lain, Seperti di WCku yang juga kupasang vas bunga segar dan lukisan kecil

Satu keinginanku yang belum terpenuhi : membuat rak buku kecil di dalam WC, sehingga setiap saat keinginan membuang hajat itu muncul, sudah tersedia buku untuk dibaca, dan tak hanya asal comot bacaan saja !!!

Sehingga waktu yang teralokasi di WC akan se-produktif seperti di tempat lain, seperti yang termuat dalam puisi di bawah ini

RENUNGAN KLOSET : Rieke Dyah Pitaloka
Ada baiknya,
tak mencatat hidup
dalam lembar- lembar buku harian
Suatu masa,
jika membacanya lagi
manis, membuat kita ingin kembali
pahit, membuat duka tak bisa lupa
Ada baiknya,
merenung hidup
dalam kloset yang sepi
Tak perlu malu,
mengenang, tersenyum atau menangis
Setelah itu,
siram semua
bersiap menerima makanan baru
yang lebih baik dari kemarin

BNI, 1 Juli 2006
06.20 am

Friday, June 30, 2006

GRACIAS POR SIEMPRE ESTÉ ALLÍ Y SIENDO MI GRAN AMIGO




A mi amigo encantador, Al


Hoy es un mes que hacemos amigos.
Nuestra vida no puede siempre ser perfecta,
Pero nuestra amistad me da que la esperanza que hay usted,

sea siempre listo cuando necesito una mano que ayuda,

sea lista escuchar mí
cuando estoy abajo y en de malas épocas

Y no pienso que usted realiza
cuánto ese los medios a mí,

Gracias por siempre esté allí
y siendo mi gran amigo

Mi oficina, de Junio el 30 de 2006
16.00

Thursday, June 29, 2006

TEMU OFF – LINE


Untuk mengingat betapa berharganya kesempatan yang diberikan untuk bertemu orang – orang yang membuat hari kita lebih berwarna

Aku termasuk orang yang paling sebel, jika saat chatting dengan teman – teman di dunia maya, mereka yang baru ‘menyapaku’ 5 menit, tiba – tiba menanyakan hal berikut ini :
- No. telp. yang bisa dihubungi (seperti petugas gawat darurat, ya ??)
- Rumah di mana ? ( petugas kurir pengiriman barang !!)
- Bisa ketemuan buat lunch atau dinner ? ( anggota MLM yang sedang menjalin network
buat jadi membernya, share unlimited earning opportunity !!)

Dan aku akan berusaha mengelak,….karena bagiku semua hal yang disebut di atas hanya mungkin disebutkan, jika seseorang sudah mengenal dengan baik teman chatting kita ini. Itu semua perlu waktu !! Bukan sesuatu yang didapat dengan instan !! Sehingga dengan mengenal lebih baik teman chatting kita melalui berbagai percakapan di dunia maya, akan memudahkan kita saat bertemu,…sehingga tak terperangkap lagi dalam kekakuan,…dan meminimalkan terjadinya kesan ‘sia – sia’ bertemu dengan orang yang tidak menarik kita untuk dijadikan teman ngobrol yang mengasyikkan.

Jadi, chatting di dunia maya berfungsi sebagai screening sebelum kita memberikan no HP kita atau bertemu off line !! Hanya orang yang secara online chatting bisa dijadikan teman ngobrol yang asyik..dan aku yakin merasa ‘aman’ untuk bertemu dengan orang tsb, yang bisa bertemu offline.

Tujuh tahun aku mengenal ICQ, MSN dan YM…hanya sedikit sekali aku mau dan pernah bertemu offline teman – teman chattingku. Itupun biasanya setelah aku mengenalnya lebih dari ½ tahun atau bertahun - tahun. Sejauh ini baru 5 teman chattingku dari luar yang pernah bertemu aku (kalau message yang tiba –t iba nyelonong dan meminta bertemu dia di Hotel X karena ia akan ke Indonesia selama seminggu,…langsung aku masukkan ‘ignore list’ . Memangnya kita apaan ?? ). Seperti teman chattingku yang sudah kukenal 3 tahun, tetapi baru akan bertemu minggu depan ini.

Ada teman chatting dari luar, yang setiap bulan ke Indonesia, dan selalu memintaku bertemu sejak Desember tahun lalu, tetapi aku selalu menghindar dengan sejuta alasan. Karena aku meragukan motifnya !!! Demikian juga yang satu lagi,..berulang – ulang kukatakan tak bisa bertemu, hingga akhirnya aku bilang, aku tak berminat bertemu dia !! Karena dia tak berangkat dari niat yang bersih dan benar !!

Demikian pula teman Indonesiaku, baru 5 orang yang pernah bertemu aku. Dan itupun aku sudah mengenal mereka lama, sebelum memutuskan untuk bertemu offline (kecuali 1 orang yang baru kukenal 5 hari, kemudian datang ke rumah dan bertemu, mengobrol seolah kenal bertahun – tahun). Bahkan siang inipun aku baru bertemu pertama kali dengan teman chattingku yang kukenal setahun yang lalu. Padahal kantornya cuma berjarak 3 km dari kantorku. Setiap ia bertanya, kapan bisa bertemu dan ngobrol offline, aku selalu katakan bahwa kita tak perlu bertemu offline (masih hutang mie aceh di BJ9, dari Des tahun lalu, ya ??) !! Ia masih mengingat komentar pedasku yang memotivasi dirinya untuk membuat blog sendiri. Juga pada akhirnya dia belajar menerima istrinya sebagaimana apa adanya..., belajar melupakan dendam dan luka masa lalu.

Temu off line tak ada salahnya, sepanjang kita bisa belajar mengenal berbagai karakter manusia dan menyadarkan kita bahwa TIAP ORANG MERUPAKAN PRIBADI YANG UNIK,..karenanya PERLAKUKAN MEREKA SECARA BERBEDA – BEDA DAN ISTIMEWA !!!

Cilandak, 29 Juni 2006
15.30

ME & MY SHOES : Betapa tidak kreatifnya aku memilih sepatu !!




Membeli sepatu adalah membeli kenyamanan memakai, berpijak dan bertumpu pada sepatu, merelakan berat tubuh 45 kg dibebankan ke sepatu, selama lebih dari 12 jam sehari !! Bukan membeli model atau warnanya!! Sehingga bagiku,….memilih sepatu lebih menekankan kepada pemenuhan aspek fungsi dan ketahanan pemakaian untuk jangka waktu panjang. Jika aku diminta memilih,..mana yang akan aku koleksi dan suka, jika memiliki uang, maka aku akan memilih sepatu, dibanding tas atau baju ¡!!

Aku memiliki ukuran kaki yang kecil. Sehingga sering mengalami kesulitan saat akan membeli sepatu. Yang menyedihkanku, jika sedang sale, biasanya sepatu yang didiskon besar adalah sepatu broken size, yang tinggal 1 ukuran saja. Naah, satu ukuran di sini artinya kalau tidak ukuran terkecil ya ukuran yang besaar sekali!! Bisa jadi aku akan dapatkan size 35 atau 36 yang pas untukku !! Tetapi tak jarang aku hanya bisa kecewa melihat ukuranku tak ada.

Pernah di Jerman, aku merasa sedih sekali, karena hanya bisa melihat dengan ngiler, sepatu branded yang di Ind.bisa dijual dengan harga di atas 1 juta, di sana di sale hanya dengan harga 20 - 29 euro !! Tetapi aku urung membelinya karena ukurannya yang berkisar 39 - 41 !! Sementara ukuran kaki sepertiku cuma ada di bagian khusus anak – anak, yang modelnya tak mewakili cita rasa dan selera emak – emak !!

Sehingga karena tingkat kesulitan yang tinggi untuk mendapakan sepatu dengan ukuran yang pas kakiku,,.aku cenderung ‘bernafsu’ untuk membeli lebih dari 1 warna, jika kutemukan ukuran, dan model yang pas untukku

Aku takkan tertarik membeli sepatu yang modelnya cantik, tapi tak kuketahui kenyamanannya dan awet tidaknya saat dipakai.
Berdasarkan rasa nyaman tadi, aku cenderung menjadi loyal customer suatu merek tertentu. Misal : Andre Valentino yang konservatif model dan warnanya, sepatunya akan awet sepanjang masa, hingga warnanya kusam, kecuali karena perlakuan tidak senonohku pada sepatu tsb, yang suka mengubahnya menjadi ‘sepatu injak’ membuat deformasi permanen pada sepatu tsb ¡! Rotelli (sister company dengan Gosh! shoes untuk remaja) , yang licensenya dari Italy, tetapi dibuat di suatu desa di Gedangan, Sidoarjo. Desainnya selalu amat fashionable, nyleneh, dan warna – warnanya juga ‘berani’. I love this brand very much !! But not the price !! Jadi, aku beli sepatu Rotelli ini pas kalau sedang sale 50%, kecuali yang 2 ekor terakhir, dengan berat hati kubeli saat diskon 20%. Aku merasa kehilangan banget, waktu outlet Rotelli di Ratu Plaza ditutup. Padahal itu satu – satunya outlet yang menawarkan clearance sale sepanjang masa dengan harga heboh, diskon sampai 70% , sekalipun modelnya bukan yang terbaru (aku menjadi korbannya - hanya gara – gara jauh lebih murah dibanding sepatu sejenis - dengan membeli sepatu boots yang serasa seperti berada di negara 4 musim, padahal iklim kita tropis, sehingga baru dipakai ½ jam,.kakiku sudah kepanasan !! Kasihan deh,.korban mode !! Ini sepatu bootsku belum break even point!! Saking jarangnya kupakai. Dulu kupakai selama 15 hari sewaktu di Jerman. Atau aku mesti merancang perjalanan ke negara 4 musim lagi, supaya break even pointnya cepat tercapai !!! Hwaahaha…’nunggu undangan kamu, Al !!) Berburu Rotelli ini kulakukan juga bila aku di Surabaya. Karena di sana ada outletnya yang lebih besar. Koleksi tasnya juga OK, tetapi aku lebih memilih untuk membeli brand tas tertentu yang terkenal tahan lama dan modelnya klasik !!!
Rotelli ini dulunya memiliki ukuran sepatu yang pas untukku . Tetapi sekarang ini tak pernah lagi kutemukan ukuran sepatu Rotelli yang pas untukku. Sehingga jika ingin membelinya (maksa niih yee ??), maka aku harus membeli satu ukuran lebih besar, dan menambahnya dengan 2 spons untuk mengganjal kaki ! Belum lagi tambahan ganjalan di luar, yang setiap sesudah wudhu, akan basah. Wuuiiih , betapa besar pengorbananku
Pernah saking sukanya dengan model sepatu Rotelli, aku membeli 2 pcs yang modelnya sama, cuma beda warna : hitam dan coklat (sesudah 3 tahun, model tsb tetap up to date dan cantik). Padahal ukurannya satu nomor lebih besar dari ukuran kakiku !! Yang terjadi adalah : rasa nyamannya berkurang, apalagi dengan model terbuka di belakang, kakiku jadi cenderung maju ke depan !! Dan karena kenyamanan berkurang, maka aku jadi jarang memakainya. Kecuali yang berwarna hitam, yang kugunakan tiap hari, dan 1.5 tahun lalu saat aku sedang mengikuti sebuah acara di kantor, di mana semua karyawan berkumpul, dan aku ada di depan, hak sepatu kananku ‘bergoyang dangdut’,..siap untuk membuatku ‘keplicuk’ (tidak ada bahasa Indonesia yang tepat untuk menggantikan bahasa Jawa keplicuk ini ¡!) . Ketika seorang temanku mengingatkanku tentang hal ini, aku pura – pura kaget dan mengatakan : ‘Oh yaaa,.saya koq nggak merasa hak saya mau patah ya ?? Kalau nggak…jadi seperti iklan Mentos, deh.’ Dan setelah itu, ketika namaku dipanggil maju ke depan,..dengan agak tertatih tatih seperti ‘macan luwe’ aku maju,..(padahal biasanya aku berjalan super cepat,..hehe ¡!) yang membuat temanku terheran – heran.

Kejadian membeli langsung 2 pasang yang modelnya sama, dan hanya berbeda ukuran ini terjadi berulang. Seperti juga saat membeli sepatu Charles & Keith ex Singapore ¡! Kupilih sepatu warna pink dan hitam. Tetapi pengalaman memakai sepatu merek ini yang modelnya cantik – cantik, tetapi harganya terjangkau, membuatku sadar, bahwa umur pakai sepatu Charles & Keith ini hanya setahun ¡!! Apalagi jika utilisasinya setiap hari ¡! Begitu genap setahun, ia harus segera dipensiunkan ¡! Hehehe

Sepatu EverBest ex Singapore juga berkualitas baik sekali. Hanya saja, size terkecilnya lebih besar dari ukuran kakiku. Sehingga kalau ingin ‘maksa’ membeli,..aku mesti menggunakan trick ‘ganjal spons’ !!

Beberapa kali aku membeli sepatu di counter sepatu anak – anak, terutama untuk model casual dan sport wear. Dan sejauh ini OK – OK saja. Lumayan beda harganya !! Kalau ditanya oleh si pramuniaga, maka aku akan menjawab (hmmm...white lie lagi !!) untuk anakku yang ukuran kakinya sama sepertiku!! Padahal si Aya malah berukuran 39 !

Tetapi jangan harap aku akan membeli sepatu yang terbuka di depan – open toe - !! Karena aku amat sadar jari kakiku tak memiliki bentuk yang indah untuk dipamerkan !! Jadi, seindah – indahnya model open toe, takkan pernah kutengok untuk dibeli.

Pernah juga musibah part 2 terjadi sewaktu aku di Malaysia selama seminggu untuk suatu tugas kantor. Saat itu aku pakai sepatu murah meriah (merek YK yang modelnya cantik, tetapi kualitas haknya parah !!! Dan cukup sekali seumur hidup aku membelinya !)yang aku tahu ketahanannya takkan lama. Sampai di sana seharian, dari KLCC, aku diajak ke apartment si Presdir - yang mantan presdirku sewaktu ia bertugas di Indonesia – yang berseberangan dengan Petronas Tower, dan mesti berjalan sejauh hampir 1 km. Naah, mulailah si sepatu ini berulah !! (Saat itu 4 tahun yang lalu brand VNC dari Malaysia belum terkenal di Indonesia). Aku mesti berjalan tertatih – tatih menahan sakit, karena sepatu yang tak nyaman dipakai. Esoknya, aku sempat berkonsultasi dengan teman chattingku yg orang Malaysia dan tinggal di daerah Bangsar, apakah aku perlu membeli sepatu baru di Malaysia ?? Jawabnya : No way !! Tak ada gunanya, karena harga sepatu di Malaysia 2x harga sepatu dengan kualitas yang sama di Jakarta ¡!Puncaknya, esoknya…tali sepatu yang menyiksaku tsb. kuputus, dan akhirnya berubah fungsi jadi selop ¡! Dan dengan PDnya aku bertemu dengan teman - teman kantor di sana, hingga kembali ke Indonesia. Sesampai di Indonesia, segera kuberhentikan dengan tidak hormat, sepatu YK ku tsb,,,sekalipun sebenarnya masa tugasnya belum selesai

Dari sekian banyak sepatu yang kumiliki,…aku cenderung akan memakai sepatu yang itu – itu lagi, dari hari ke hari,..karena malas berganti – ganti !! Apalagi sepatu dan selopku selalu kutinggal di mobil, sehingga aku masuk rumah ‘nyeker’ tanpa alas kaki !! Sehingga sepatu yang sudah jarang kupakai, akan makin jarang tersentuh.
Gara – gara selop yang selalu kutinggal di mobil ini, ..aku perna mengalami hari kelabu. Biasanya, aku menaruh 2 selop di mobil, yang warnanya sama – sama hitam, haknya sama tingginya (5 cm) dan modelnya mirip !! Nah, entah bagaimana, malam itu aku turunkan salah satunya,.sehingga di mobil hanya tersisa 1 pasang. Esok paginya, dengan PDnya aku langsung ke kantor. Dan betapa kagetnya aku begitu kusadari, bahwa selop kiri dan kanan ternyata beda model !!!Hwaaa !!! Ternyata kemarin aku salah menurunkan selop yang bukan pasangannya !! Tetapi aku tak merasa ada yang aneh, karena tinggi selop tsb, dan modelnya mirip !
Yaa sudah terlanjur,..maka dengan cueknya seharian itu aku menggunakan selop yang berbeda model kiri dan kanan (untung,.masih sama warna !! Kalau beda warna,…bisa dibilang badut pindah tempat !!),..hingga ke PIM. Tokh takkan ada orang yang melihat ke arah selopku

‘Kemalasan’ berganti - ganti sepatu juga berlaku untuk tas, yang lebih repot proses ganti menggantinya,..karena semua isi tas harus kukeluarkan !!! Jadi, pakaiankulah yang akan menyesuaikan diri dengan warna tas yang akan kugunakan !! Ribet amat,ya !! Jika menggunakan tas hitam atau pink,,,maka seminggu ini aku akan menggunakan warna – warna baju yang ‘cool’,…biru, abu – abu, hitam, putih, pink . Semenatra kalau menggunakan tas warna krem, dan coklat,,.maka aku akan menggunakan baju dengan kisaran warna ‘warm’. Dewmikian pula tas kosmetikku sudah kupisah 2 : warna cool n warm,.agar tak campur aduk dan bingung memilih paduan rias mata dan bibir (kecuali Scarlett Johansson yang selalu memakai lipstick warna merah agar sesuai dengan pencitraan Marilyn Monroe, maka ia tak perlu mmemiliki 2 tas kosmetik !!)

Sport Warehouse juga tempat yang baik untuk memilih sepatu kanvas dan olah raga serta sport apparel seperti sport t-shirt, raket, dsb dengan harga jauh di bawah regular pricenya. Kita bisa dapatkan dengan mudah brand seperti Reebok, Adidas, Fila, Lacoste, Ellesse, Converse, dsb (tetapi tak ada Nike dan AND1 untuk sepatunya !!) dengan diskon hingga 70%. Sayangnya, jika desain sepatunya menarik, biasanya ukuran yang tersedia tinggal 1 ukuran !!
Pernah aku membelikan anakku sepatu Fila warna merah – yang menurutku keren - dengan harga diskon besar, yang ternyata hanya dipakainya beberapa kali, hingga akhirnya kuberikan ke anak sopirku agar tak mubazir.

Pesan moralnya adalah : jangan pernah membeli sesuatu karena murahnya !!! Jika model OK, harga OKs banget, tetapi ukuran tak sesuai,..maka jangan paksakan membeli !! Jika tak ingin berakhir menjadi penghuni lemari sepatu yang berdebu !!!

Tol Bintaro, 29 Juni 2006
08.40 am