Thursday, June 29, 2006

ME & MY SHOES : Betapa tidak kreatifnya aku memilih sepatu !!




Membeli sepatu adalah membeli kenyamanan memakai, berpijak dan bertumpu pada sepatu, merelakan berat tubuh 45 kg dibebankan ke sepatu, selama lebih dari 12 jam sehari !! Bukan membeli model atau warnanya!! Sehingga bagiku,….memilih sepatu lebih menekankan kepada pemenuhan aspek fungsi dan ketahanan pemakaian untuk jangka waktu panjang. Jika aku diminta memilih,..mana yang akan aku koleksi dan suka, jika memiliki uang, maka aku akan memilih sepatu, dibanding tas atau baju ¡!!

Aku memiliki ukuran kaki yang kecil. Sehingga sering mengalami kesulitan saat akan membeli sepatu. Yang menyedihkanku, jika sedang sale, biasanya sepatu yang didiskon besar adalah sepatu broken size, yang tinggal 1 ukuran saja. Naah, satu ukuran di sini artinya kalau tidak ukuran terkecil ya ukuran yang besaar sekali!! Bisa jadi aku akan dapatkan size 35 atau 36 yang pas untukku !! Tetapi tak jarang aku hanya bisa kecewa melihat ukuranku tak ada.

Pernah di Jerman, aku merasa sedih sekali, karena hanya bisa melihat dengan ngiler, sepatu branded yang di Ind.bisa dijual dengan harga di atas 1 juta, di sana di sale hanya dengan harga 20 - 29 euro !! Tetapi aku urung membelinya karena ukurannya yang berkisar 39 - 41 !! Sementara ukuran kaki sepertiku cuma ada di bagian khusus anak – anak, yang modelnya tak mewakili cita rasa dan selera emak – emak !!

Sehingga karena tingkat kesulitan yang tinggi untuk mendapakan sepatu dengan ukuran yang pas kakiku,,.aku cenderung ‘bernafsu’ untuk membeli lebih dari 1 warna, jika kutemukan ukuran, dan model yang pas untukku

Aku takkan tertarik membeli sepatu yang modelnya cantik, tapi tak kuketahui kenyamanannya dan awet tidaknya saat dipakai.
Berdasarkan rasa nyaman tadi, aku cenderung menjadi loyal customer suatu merek tertentu. Misal : Andre Valentino yang konservatif model dan warnanya, sepatunya akan awet sepanjang masa, hingga warnanya kusam, kecuali karena perlakuan tidak senonohku pada sepatu tsb, yang suka mengubahnya menjadi ‘sepatu injak’ membuat deformasi permanen pada sepatu tsb ¡! Rotelli (sister company dengan Gosh! shoes untuk remaja) , yang licensenya dari Italy, tetapi dibuat di suatu desa di Gedangan, Sidoarjo. Desainnya selalu amat fashionable, nyleneh, dan warna – warnanya juga ‘berani’. I love this brand very much !! But not the price !! Jadi, aku beli sepatu Rotelli ini pas kalau sedang sale 50%, kecuali yang 2 ekor terakhir, dengan berat hati kubeli saat diskon 20%. Aku merasa kehilangan banget, waktu outlet Rotelli di Ratu Plaza ditutup. Padahal itu satu – satunya outlet yang menawarkan clearance sale sepanjang masa dengan harga heboh, diskon sampai 70% , sekalipun modelnya bukan yang terbaru (aku menjadi korbannya - hanya gara – gara jauh lebih murah dibanding sepatu sejenis - dengan membeli sepatu boots yang serasa seperti berada di negara 4 musim, padahal iklim kita tropis, sehingga baru dipakai ½ jam,.kakiku sudah kepanasan !! Kasihan deh,.korban mode !! Ini sepatu bootsku belum break even point!! Saking jarangnya kupakai. Dulu kupakai selama 15 hari sewaktu di Jerman. Atau aku mesti merancang perjalanan ke negara 4 musim lagi, supaya break even pointnya cepat tercapai !!! Hwaahaha…’nunggu undangan kamu, Al !!) Berburu Rotelli ini kulakukan juga bila aku di Surabaya. Karena di sana ada outletnya yang lebih besar. Koleksi tasnya juga OK, tetapi aku lebih memilih untuk membeli brand tas tertentu yang terkenal tahan lama dan modelnya klasik !!!
Rotelli ini dulunya memiliki ukuran sepatu yang pas untukku . Tetapi sekarang ini tak pernah lagi kutemukan ukuran sepatu Rotelli yang pas untukku. Sehingga jika ingin membelinya (maksa niih yee ??), maka aku harus membeli satu ukuran lebih besar, dan menambahnya dengan 2 spons untuk mengganjal kaki ! Belum lagi tambahan ganjalan di luar, yang setiap sesudah wudhu, akan basah. Wuuiiih , betapa besar pengorbananku
Pernah saking sukanya dengan model sepatu Rotelli, aku membeli 2 pcs yang modelnya sama, cuma beda warna : hitam dan coklat (sesudah 3 tahun, model tsb tetap up to date dan cantik). Padahal ukurannya satu nomor lebih besar dari ukuran kakiku !! Yang terjadi adalah : rasa nyamannya berkurang, apalagi dengan model terbuka di belakang, kakiku jadi cenderung maju ke depan !! Dan karena kenyamanan berkurang, maka aku jadi jarang memakainya. Kecuali yang berwarna hitam, yang kugunakan tiap hari, dan 1.5 tahun lalu saat aku sedang mengikuti sebuah acara di kantor, di mana semua karyawan berkumpul, dan aku ada di depan, hak sepatu kananku ‘bergoyang dangdut’,..siap untuk membuatku ‘keplicuk’ (tidak ada bahasa Indonesia yang tepat untuk menggantikan bahasa Jawa keplicuk ini ¡!) . Ketika seorang temanku mengingatkanku tentang hal ini, aku pura – pura kaget dan mengatakan : ‘Oh yaaa,.saya koq nggak merasa hak saya mau patah ya ?? Kalau nggak…jadi seperti iklan Mentos, deh.’ Dan setelah itu, ketika namaku dipanggil maju ke depan,..dengan agak tertatih tatih seperti ‘macan luwe’ aku maju,..(padahal biasanya aku berjalan super cepat,..hehe ¡!) yang membuat temanku terheran – heran.

Kejadian membeli langsung 2 pasang yang modelnya sama, dan hanya berbeda ukuran ini terjadi berulang. Seperti juga saat membeli sepatu Charles & Keith ex Singapore ¡! Kupilih sepatu warna pink dan hitam. Tetapi pengalaman memakai sepatu merek ini yang modelnya cantik – cantik, tetapi harganya terjangkau, membuatku sadar, bahwa umur pakai sepatu Charles & Keith ini hanya setahun ¡!! Apalagi jika utilisasinya setiap hari ¡! Begitu genap setahun, ia harus segera dipensiunkan ¡! Hehehe

Sepatu EverBest ex Singapore juga berkualitas baik sekali. Hanya saja, size terkecilnya lebih besar dari ukuran kakiku. Sehingga kalau ingin ‘maksa’ membeli,..aku mesti menggunakan trick ‘ganjal spons’ !!

Beberapa kali aku membeli sepatu di counter sepatu anak – anak, terutama untuk model casual dan sport wear. Dan sejauh ini OK – OK saja. Lumayan beda harganya !! Kalau ditanya oleh si pramuniaga, maka aku akan menjawab (hmmm...white lie lagi !!) untuk anakku yang ukuran kakinya sama sepertiku!! Padahal si Aya malah berukuran 39 !

Tetapi jangan harap aku akan membeli sepatu yang terbuka di depan – open toe - !! Karena aku amat sadar jari kakiku tak memiliki bentuk yang indah untuk dipamerkan !! Jadi, seindah – indahnya model open toe, takkan pernah kutengok untuk dibeli.

Pernah juga musibah part 2 terjadi sewaktu aku di Malaysia selama seminggu untuk suatu tugas kantor. Saat itu aku pakai sepatu murah meriah (merek YK yang modelnya cantik, tetapi kualitas haknya parah !!! Dan cukup sekali seumur hidup aku membelinya !)yang aku tahu ketahanannya takkan lama. Sampai di sana seharian, dari KLCC, aku diajak ke apartment si Presdir - yang mantan presdirku sewaktu ia bertugas di Indonesia – yang berseberangan dengan Petronas Tower, dan mesti berjalan sejauh hampir 1 km. Naah, mulailah si sepatu ini berulah !! (Saat itu 4 tahun yang lalu brand VNC dari Malaysia belum terkenal di Indonesia). Aku mesti berjalan tertatih – tatih menahan sakit, karena sepatu yang tak nyaman dipakai. Esoknya, aku sempat berkonsultasi dengan teman chattingku yg orang Malaysia dan tinggal di daerah Bangsar, apakah aku perlu membeli sepatu baru di Malaysia ?? Jawabnya : No way !! Tak ada gunanya, karena harga sepatu di Malaysia 2x harga sepatu dengan kualitas yang sama di Jakarta ¡!Puncaknya, esoknya…tali sepatu yang menyiksaku tsb. kuputus, dan akhirnya berubah fungsi jadi selop ¡! Dan dengan PDnya aku bertemu dengan teman - teman kantor di sana, hingga kembali ke Indonesia. Sesampai di Indonesia, segera kuberhentikan dengan tidak hormat, sepatu YK ku tsb,,,sekalipun sebenarnya masa tugasnya belum selesai

Dari sekian banyak sepatu yang kumiliki,…aku cenderung akan memakai sepatu yang itu – itu lagi, dari hari ke hari,..karena malas berganti – ganti !! Apalagi sepatu dan selopku selalu kutinggal di mobil, sehingga aku masuk rumah ‘nyeker’ tanpa alas kaki !! Sehingga sepatu yang sudah jarang kupakai, akan makin jarang tersentuh.
Gara – gara selop yang selalu kutinggal di mobil ini, ..aku perna mengalami hari kelabu. Biasanya, aku menaruh 2 selop di mobil, yang warnanya sama – sama hitam, haknya sama tingginya (5 cm) dan modelnya mirip !! Nah, entah bagaimana, malam itu aku turunkan salah satunya,.sehingga di mobil hanya tersisa 1 pasang. Esok paginya, dengan PDnya aku langsung ke kantor. Dan betapa kagetnya aku begitu kusadari, bahwa selop kiri dan kanan ternyata beda model !!!Hwaaa !!! Ternyata kemarin aku salah menurunkan selop yang bukan pasangannya !! Tetapi aku tak merasa ada yang aneh, karena tinggi selop tsb, dan modelnya mirip !
Yaa sudah terlanjur,..maka dengan cueknya seharian itu aku menggunakan selop yang berbeda model kiri dan kanan (untung,.masih sama warna !! Kalau beda warna,…bisa dibilang badut pindah tempat !!),..hingga ke PIM. Tokh takkan ada orang yang melihat ke arah selopku

‘Kemalasan’ berganti - ganti sepatu juga berlaku untuk tas, yang lebih repot proses ganti menggantinya,..karena semua isi tas harus kukeluarkan !!! Jadi, pakaiankulah yang akan menyesuaikan diri dengan warna tas yang akan kugunakan !! Ribet amat,ya !! Jika menggunakan tas hitam atau pink,,,maka seminggu ini aku akan menggunakan warna – warna baju yang ‘cool’,…biru, abu – abu, hitam, putih, pink . Semenatra kalau menggunakan tas warna krem, dan coklat,,.maka aku akan menggunakan baju dengan kisaran warna ‘warm’. Dewmikian pula tas kosmetikku sudah kupisah 2 : warna cool n warm,.agar tak campur aduk dan bingung memilih paduan rias mata dan bibir (kecuali Scarlett Johansson yang selalu memakai lipstick warna merah agar sesuai dengan pencitraan Marilyn Monroe, maka ia tak perlu mmemiliki 2 tas kosmetik !!)

Sport Warehouse juga tempat yang baik untuk memilih sepatu kanvas dan olah raga serta sport apparel seperti sport t-shirt, raket, dsb dengan harga jauh di bawah regular pricenya. Kita bisa dapatkan dengan mudah brand seperti Reebok, Adidas, Fila, Lacoste, Ellesse, Converse, dsb (tetapi tak ada Nike dan AND1 untuk sepatunya !!) dengan diskon hingga 70%. Sayangnya, jika desain sepatunya menarik, biasanya ukuran yang tersedia tinggal 1 ukuran !!
Pernah aku membelikan anakku sepatu Fila warna merah – yang menurutku keren - dengan harga diskon besar, yang ternyata hanya dipakainya beberapa kali, hingga akhirnya kuberikan ke anak sopirku agar tak mubazir.

Pesan moralnya adalah : jangan pernah membeli sesuatu karena murahnya !!! Jika model OK, harga OKs banget, tetapi ukuran tak sesuai,..maka jangan paksakan membeli !! Jika tak ingin berakhir menjadi penghuni lemari sepatu yang berdebu !!!

Tol Bintaro, 29 Juni 2006
08.40 am

No comments: