Friday, June 02, 2006

MONOLOG SUNYI :


















Kepada Al

Ketika sepi menyergap,
sunyi menjalar di sekujur urat – urat darahmu
dan hari tak lagi ramah menyapamu :
seperti daun – daun di ranting pepohonan
luruh satu – satu seiring asamu yang memudar…
Terlintas tanyamu :
Inikah pengembaraan panjangku ?
Bergumul dengan hampa, sunyi dan sepi ?

Al,…
Bukankah ketika kita terlahir di dunia,
T’lah ada perjanjian dengan Sang Khalik ?
Bahwa kita mesti menerima dan mensyukuri
Senang dan sedih yang kita alami,
Yang cuma sebatas serambut dibelah tujuh perbedaannya :
sama – sama cobaan dariNya

Senang menyadarkan kita
agar tak larut dalam gelak dan tawa berkepanjangan
Senang mengingatkan kita untuk tawaddu’, rendah hati dan bersyukur
atas limpahan rahmatNya.

Sedih tak perlu berkepanjangan,
Kar’na sedih membuat kita semakin dekat dan kembali padaNya,
sadarkan kita akan makna ketakberdayaan manusia,
dan kita yang ternyata
‘bukan apa – apa dan siapa – siapa’ tanpa uluran kasihNya

Katakan ‘selamat tinggal’ pada masa lalu,..
Sambutlah hari ini sebagai hadiah terindah dalam hidupmu
Yang ‘kan kau warnai dengan bunga - bunga kebajikan
dan cinta bagi sesama

BNI, 2 Juni 2006
15.15
.

No comments: