Wednesday, March 26, 2008

POINT OF NO RETURN : A HEALTHY LIFE STYLE



A bunch of thanks :
· To BP, who inspired me and being my motivator to start a healthy life style.
· To AC, who successfully loss weight 30 kgs within 4 months, due to he was motivated by me to reach his ideal weight

Mulanya sekitar 2 minggu yang lalu, ketika aku ingin mengubah gaya hidupku menjadi ‘sedikit lebih sehat’ dan menurunkan 6kg berat badanku kembali ke 42 kg : saat itu kukunjungi dr ahli gizi, dan berkonsultasi dengan beliau, yang ujung – ujungnya aku mesti mulai melakukan detox selama 2 hari, dengan hanya makan papaya (persis seperti burung beo !!), dan mulailah menu hari – hariku diatur oleh dr. giziku, dengan tidak boleh melebih 1200 kkal per hari !! Mulailah ‘don’ts’ list bermunculan : dari jangan ada gula dan tepung dalam menu harianku (persis seperti yang dibilang salah seorang temanku, 7 tahun silam, bahwa musuh paling jahat itu bukan makanan berlemak, tetapi gula yang berlebih, yang diubah menjadi timbunan lemak juga ! dan gula ini dengan mudahnya ditambahkan di semua minuman dan makanan kita : dari teh ‘nasgitel’ ala Yogya, kopi nasgitel, sampai juice buah yang nggak mantap kalau tanpa gula ! sampai sambal yang di’colok’ gula sedikit !! Jadi kalau ingin sehat, hindari penambahan gula !! So,.jadi ngerti kalau orang bule suka minum kopi tawar, atau juice asli tanpa gula. Karena energi bisa didapat dari karbohidrat sederhana seperti yang terdapat dalam buah – buahan, yang lebih mudah dicerna tubuh, dibanding karbohidrat kompleks seperti dalam pasta, semua tepung – tepungan, dan nasi), kurangi makanan digoreng, hingga perbanyak makan buah dan minum air !.

Kemudian mulailah aku mengurangi takaran makanku, dan berusaha menahan nafsu makan yang ‘enyak – enyak tapi kalori tinggi dan gak bermanfaat untuk kesehatan.’, dan ini bukanlah hal mudah,….karena berperang melawan keinginan sesaat, di mana penampilan cantik dan rasa enak ini cuma singgah sejenak,…sekian detik di mata, sebelum sampai di lidah, dan akhirnya berbaur jadi satu di lambung kita !!
Sampai selama seminggu pertama, nafsu makanku benar – benar hilang, merasa lapar, tetapi tak berselera, dan takut makan, seperti pada penderita anorexia nervosa !
Akhirnya daripada makan jadi tidak keruan, kuputuskan untuk berpuasa, karena akan bermanfaat bagi tubuh, dan berpahala !! Dan dari sini, berat badanku turun 2 kg.

Belum selesai seminggu berpuasa di mana aku sudah mulai menikmati ritme berpuasa dan lambungku sudah mulai beradaptasi dengan porsi makanan kecil, aku terkena flu. Yang ujung – ujungnya ternyata sakit tifus yang ke-6x !!
Dan yang mencemaskan adalah : masih ditambah bonus hypertension ! Padahal riwayatku sebelumnya adalah hypotension !! Dokter mengatakan bahwa pemicu hipretensi ini adalah stress, dan sikap perfectionist ! Sehingga aku mesti lebih bersikap easy going menghadapi hidup !! Mudah dibicarakan, sulit dipraktekkan. Dan satu lagi : mulai melakukan olahraga secara teratur. Yang membuatku sulit menerima adalah : apabila hipertensi ini cukup tinggi, dengan tekanan diastolic di atas 100 , maka bisa jadi kita mesti mengonsumsi obat seumur hidup kita !! Dan kita mesti mengurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol, jika tak bisa lepas sama sekali dari coffee addiction, pilihlah decaffeinated coffee yang harganya 2x lipat harga kopi biasa.

Inilah mulanya point of no return !! Setelah aku di KO oleh penyakitku ini, aku benar – benar harus mulai menjalani gaya hidup yang lebih sehat, atau aku menjadi orang yang tidak bertanggungjawab sama sekali terhadap anak - anakku : dan aku melihat seseorang yang bisa aku jadikan role model, seorang yang sebenarnya malah bisa melakukan apa saja yang dia inginkan, gaya hidup yang tak sehat sekalipun, karena dia hanya bertanggungjawab pada dirinya sendiri, tetapi ternyata dia malah memilih dengan sepenuh kesadaran : gaya hidup sehat, yang dijalaninya dengan konsisten, dan disiplin tanpa bosan ! Seseorang yang seperti kamus berjalan, paham sekali akan makanan baik dan kurang baik, juga bukan cuma teori saja, tetapi sudah mempraktekkannya dengan sukses. Dan ia percaya, tak ada hasil yang instant, karena semua perlu proses panjang, dan tekad ! Dengan sharing, aku merasa bahwa motivasiku jadi lebih tinggi, karena aku tak melakukannya sendiri, dan ada yang memberikan arahan, sehinnga seharusnya tingkat keberhasilan menjadi lebih tinggi.
Jadi mulailah aku mencoba menjalani gaya hidup sehat – yang kadang membosankan - : pagi makan sereal, seperti havermout atau minuman sereal, dan buah. Siang makan seperti biasa, tetapi aku sudah tak bisa lagi menghabiskan sepiring nasi seperti sebelumnya. Makan malamku tanpa nasi, dan hanya lauk dan buah,...apalagi aku diuntungkan punya pembantu yang tak mahir masak, sehingga jarang makan malam di rumah!

Dan mulailah aku menyempatkan diri 30 menit sehari berolahraga di rumah, sementara 30 menit sisanya berolahraga di taman Langsat, dekat sekolah anakku.
Alat olah raga di rumahpun sudah ditambah, nggak hanya untuk latihan cardio vascular saja seperti tread mill, free style glider dan sepeda statis , tetapi juga latihan beban dan keseimbangan dengan bola besar. Yang belum ada dan agak susah dicari adalah step ladder, yang efektif sekali untuk membakar kalori karena benar – benar seperti simulator naik turun tangga, hingga dengan sudut keterjalan/kemiringan tertentu.

Ini semua barulah awal dari sebuah perjalanan panjang menuju hidup sehat, yang butuh kesabaran dan ketekunan. Hal ini kulakukan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang, meskipun aku sadar : hal tersulit dari upayaku ini adalah : konsisten menjalani gaya hidup sehat ini, dan tak sekedar ‘hangat – hangat tahi ayam’. Karena sehat adalah harta tak ternilai dalam hidup ini, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammmad saw :

Ingatlah mudamu sebelum tua,
Ingatlah sehatmu sebelum sakit


BNI, March 26, 2008
03.:49 am, ketika mata tak mau terpejam

Sunday, March 23, 2008

BEING A ’JOJOBA’ FOREVER



Thx to someone who inspired me to write this topic

Percayalah, dalam hidup ini cukup banyak orang yang menggunakan kacamata berbeda ketika menanggapi suatu peristiwa sama, yang menimpa gender yang berbeda !!

Hal ini tampak ketika seorang pria, yang dari kacamata orang sekitarnya, memiliki semua syarat yang mesti dipenuhi oleh pria yang siap menikah : ‘ A class product’ (hmm supply chain bangetzz !), cukup umur, hot hunk dengan penampilan 8++, dan full ke’pribadi;an, hehe … memiliki karir menjanjikan : eksekutif, rumah pribadi di ring-0 Jakarta, account pribadi di bank, mobil pribadi dan ‘pribadi – pribadi lainnnya’, yang membuat ia tampak ‘sempurna’, secara eksplisit dan konsisten menyatakan keinginannya untuk tidak menikah. Hal yang membuat orang sekitarnya merasa terheran – heran dan prihatin, dan merasa ada yang salah dengan keputusan pria ini,..apalagi jika dilihat dari demand terhadap pria yang lebih tinggi, dibanding supplynya (memang FMCG ?? hehe) !! Sehingga setiap teringat pria ini, mereka akan melontarkan tanya “apa kabar si X,...apa sudah married?” Atau yang lebih parah, salah satu anak buahnya dengan semangat ’45 malah ingin menjadi match maker,…mencarikan pasangan yang cocok buat dia,….sehingga semua perempuan yang dijumpai si anak buah, ditanyai statusnya apa !!
.
Padahal bukan match maker yang dia butuhkan, melainkan head hunter hehe (Tanya kennappaa…??) !! Huhuhu,..kita yang mendapat pertanyaan atau permintaan seperti ini, cuma tersenyum – senyum saja. Karena semua terpulang pada preference si hot hunk ini : No married !! Dan ini benar – benar hak dia yang gak bisa diganggu gugat, kecuali oleh Aishwarya Rai ...(hmm..apa hubungannya, coba ??).
Sampai kadang – kadang jadi agak kelewatan, ketika ada yang bercerita agak menjurus ke parno,…maka ia akan tersipu – sipu malu seolah merasa tak pantas mendengarnya

Justru kita mestinya menanyakan kepada rekan – rekan kerjanya yang penasaran dengan keputusannya tidak menikah ini : apa salahnya dengan preferensi dia ? Jika keputusan itu dibuat, karena beberapa kemungkinan : misal, ada pengalaman pahit atau luka batin masa lalu yang membuatnya merasa lebih baik tidak menikah daripada mengecewakan orang – orang yang dicintainya : anak – anak yang terlahir, atau pasangan hidupnya , atau takut berkomitmen dengan lembaga pernikahan karena jiwanya yang bebas, atau karena probability keberhasilan menikah itu 50% : 50%, dan ia takut bahwa ia menjadi lebih tidak sebahagia dibanding apa yang telah ia rasakan selama ini, maka hargailah hak dia !! Kita tak bisa menggunakan ukuran dan standard kepatutan kita bagi orang lain !! Aku amat menghargai dia yang dengan lantang dan sepenuh kesadaran mengatakan : Being a Jojoba (jomblo – jomblo bahagia) forever !! Menjadi kelompok minoritas bukanlah hal tercela !
Bisa jadi dengan tingkat relijiusitas dia yang tinggi, dia bisa lebih banyak memfokuskan diri pada pelayanan Tuhan. Dan dengan deklarasi sejak dini ‘being single forever’ ini, malah menghindari terjadinya penyakit ‘patah hati akut’ dari cewek – cewek, yang tidak perlu buang waktu dan tenaga untuk menarik perhatiannya !!

Ternyata, pria lajang lebih banyak menarik perhatian sekeliling, dibanding wanita lajang, yang secara populasi memang lebih tinggi !!

BNI, March 23,’08
09.00 pm

JALAN SURABAYA, SUATU PAGI.....

















Satu hal yang amat kunikmati di akhir pekan : menyusuri jalanan Menteng yang asri...dengan deretan rumah kunonya,...seperti menarik – narik kita ke masa lalu,..seperti kita tidak sedang berada di tengah Jakarta yang hiruk, pengap dan diburu sang waktu !!

Lalu singgah sejenak di Taman Menteng dengan rumah kacanya, tempat pameran seni sering diadakan. Di Taman Menteng ini kita bisa bermain basket, duduk – duduk santai sambil membaca buku, atau sekedar leyeh – leyeh sambil tiduranpun OK. Apalagi disediakan bangku – bangku taman yang nyaman, tempat kita bisa melambatkan irama kehidupan kita, setelah selalu berkejaran dengan sang waktu !!

Taman Menteng ini berbeda dari Taman Langsat di depan sekolah anakku , Lab School Kebayoran, yang hanya asyik dijadikan lintasan jogging sepanjang 0.75 km dan duduk mencangkung di tepi kolam sambil mendengar berisik klakson bis kota , ataupun berbeda dari Taman Kota BSD yang hiruk dengan manusia seputar Serpong yang jogging sambil cuci mata melihat cewek sexy berlari di pagi hari, dan apabila lelah, deretan kios makanan telah menunggu didatangi .

Puas menikmati Taman Menteng, biasanya kuteruskan berjalan ke Planetarium – Cikini. Tidak untuk menikmati Planetarium yang terakhir kudatangi hanya memutar slide tentang peristiwa gerhana matahari dan bulan, tetapi untuk berjalan – jalan sekeliling halaman parkir belakang, tempat di mana anak – anak berlatih tari Bali, juga melihat kios buku – buku lama yang dijual oleh salah satu penyair.

Dari Cikini, baru kulangkahkan kaki, sepanjang jalan Surabaya : menikmati benda – benda antik atau tiruannya, sambil bergumam seorang diri : ’wah,..ini persis seperti keramik di rumah ibu,...atau ini kuningan motif Minang persis seperti yang dulu biasa kulap semasa kecilku, di ruang tamu orang tuaku,...atau jam kapal ini persis seperti yang terpajang di ruang belakang” dst.....dst !! Gumaman – gumaman kecil antara kagum dan kecewa karena ternyata banyak juga koleksi antik ibuku yang sama dengan yang dijual oleh pedagang jalan Surabaya, yang sekarang lari entah ke mana, karena ibu beranggapan lebih baik diberikan atau dijual kepada sanak kerabat yang menyukai barang antik, daripada diwariskan ke anak-anaknya yang tak menyukai dan tak mengerti barang antik.

Di Jalan Surabaya yang panjangnya sekitar 400 m ini, bisa dijumpai kios yang menjual aksesori pakaian : perhiasan – perhiasan antik dari zaman Belanda, dengan warna seperti tembaga, hingga perak dan sepuhan emas (tetapi belum ada satupun yang seusai untuk kupadupadankan dengan baju etnikku), batik – batik kuno, agak kuno dan baru (yang ternyata masih lebih antik dan indah punya ibuku !!), kebaya encim (hmm akhirnya aku bisa juga mendapatkannya di sini !!), kain tenun dan ikat termasuk ulos yang harganya menakjubkan, patung – patung dan topeng tribal dari berbagai daerah di Indonesia, keramik – keramik terutama piring, macam – macam barang setengah antik dari zaman Belanda : jam kapal, jam kukuk, timbangan dacin besar, radio jadul (hmm..jadi ingat,,..di mana disimpan radio Phillips bapak zaman ’70an, yang bentuknya seperti trapesium ??), gramofon, setrika arang dengan ayam jago di ujungnya, mainan jadul seperti dakon, alat cetak batik print, dan macam – macam alat musik tradisional Indonesia : dari gamelan nada pelog slendro, sampai sasando ada semua di sini. Mau cari piringan hitam era ’60an dan kaset ear’70an pun, semua tersedia di sini. Malah dengan mudah ditemukan macam – macam kerajinan tangan dari berbagai negara di Asia : Thailand, Pakistan, Cina, India, dsb.
Cuma, jika bertanya harga, harus pintar – pintar menawar !! Harga awal yang diminta biasanya jauh lebih tinggi dibanding tempat barang antik dan replikanya, di Situ Gintung – Ciputat. Bahkan satu alat musik tradisional Batak, di suatu art shop di Bukit Tinggi, hanya berharga ½ harga Jalan Surabaya.

Perburuanku ke sini, selalu berakhir sukses. Sebagian dari benda – benda yang menghiasi ruang tamuku : setrika jago, telur dengan huruf Pallawa dan batu di dalamnya, patung Loro Blonyo, dakon naga, replika cula gajah Bali, alat musik tifa, piring keramik , tempat nginang kuningan ex Palembang, batik setengah lawas, kebaya encim, adalah hasil perburuan di Jalan Surabaya, selain yang kubeli di Bali dan Gintung – Ciputat . Dan buatku, aku tak peduli apakah barang yang kubeli antik atau tidak, yang penting, aku suka desainnya, dan sesuai dan padu untuk kutaruh di ruang tamu dan ruang keluarga !
Ada satu benda yang masih kucari : patung Bali berukuran cukup besar, yang terbuat seutuhnya dari koin kuno, yang di Balipun sangat jarang kudapat, tetapi di jalan Surabaya kutemukan yang berukuran kecil, dengan harga enam digit nol !!

Jika kudapat sesuatu dari sini, rasanya impas dengan capeknya berpanas – panas berjalan menyusuri trotoar kecil, sambil satu persatu mengamati benda – benda yang tertata asal di kios – kios kecil tsb.

BNI – March 24,’08
07.30am

Saturday, March 22, 2008

"Reflection"


It’s a kind of reminder for us, that the best one in life is be sincere and being ourselves, as we will be most beautiful when we feel good about ourselves

Song by Christina Aguilera

Look at me
You may think you see
Who I really am
But you'll never know me
Every day
It's as if
I play a part
Now I see
If I wear a mask
I can fool the world
But I cannot fool my heart

Who is that girl I see
Staring straight back at me?
When will my reflection show
Who I am inside?

I am now In a world where
I Have to hide my heart
And what I believe in
But somehow
I will show the world
What's inside my heart
And be loved for who I am

Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don't know?
Must I pretend that
I'm Someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?

There's a heart that must be
Free to fly
That burns with a need to know
The reason why
Why must we all conceal
What we think, how we feel?
Must there be a secret me
I'm forced to hide?
I won't pretend that
I'm Someone else for all time
When will my reflection show
Who I am inside?
When will my reflection show
Who I am inside?

Friday, March 21, 2008

BATIK, OUR CULTURAL HERITAGE



































































Setelah santer terdengar mengenai Malaysia yang akan meng-claim batik sebagai warisan budaya mereka, aku merasa tertantang dan tergugah untuk memakainya. Apabila sebelumnya orang selalu merasa bahwa batik itu identik dengan busana ke kondangan atau hajatan resmi, yang cuma pantas dipakai orang – orang berumur, maka aku ingin buktikan bahwa batik itu sesuai dan OK digunakan di segala kesempatan : santai, kerja, resmi, atau berlibur !! Semua tergantung corak, warna dan model !!

Maka mulailah Januari lalu, aku membongkar koleksi lama sarung – sarung pesisiranku yang sudah berusia 10 tahun, yang tak pernah aku pakai lagi sejak 7 tahun silam, setelah aku tak aktif lagi di Kuliah Kajian Agama Paramadina . Akhirnya, kudaur ulanglah sarung – sarung tersebut menjadi batik yang trendy dan fashionable, untuk santai dan bekerja !! Dan hebohnya adalah : setiap helai batik selalu memberi kejutan saat menjadi sehelai pakaian, karena motif tumpal pada sarung yang bisa ditempatkan secara tak terduga, di mana saja, sehingga memberi variasi tak terbatas ! Dan karena batik ini sudah kaya corak, maka model pakaian yang dipilih cukup sederhana saja, agar tetap menonjolkan keunikan motifnya.

Setelah sukses proyek pertamaku,...maka kulanjutkan dengan proyek selanjutnya : kuambil stola lebar, scarf dan selendang pasangan jarikku yang tak pernah kugunakan lagi, lalu kudaur ulang menjadi pakaian kerja. Juga beberapa kain batik Maduraku yang teronggok bertahun – tahun, bingung akan kujahit menjadi model apa, akhirnya sukses diubah menjadi baju cantik. Asal tahu saja, semua batik Madura, pasti batik tulis !!! Motifnya ada 2 : motif Bangkalan yang lebih kasar, besar – besar dengan warna yang lebih berteriak : Hijau, merah, jingga. Atau motif Tanjung bumi dari Pamekasan, dengan ’cecek’ (titik titik kecil halus di motifnya !! semakin halus ceceknya, semakin mahal harganya !) yang halus, dan motif serta warna yang high-class : biru tua, coklat, dan merah tua !!

Masih kurang banyak,...maka kudatangi pameran kerajinan Indonesia, dan kubeli beberapa helai batik Pekalongan, dan Cirebon. Beberapa kubagikan sebagai hadiah bagi teman – teman yang berulang tahun.

Tak kurang akal, kusulap kain batik gendongan bayi yang seperti saringan tahu saking tipisnya, dan super murah, menjadi sehelai baju yang cantik ! Juga taplak motif Cirebon yang kubeli di ’Alun – alun Indonesia’, kusulap menjadi baju. Batik bisa dipadu dengan legging, cardigan, bahkan bisa dijadikan aksentuasi dililit di pinggang, seperti baju teluk belanga , atau abang betawi !! Tergantung kreatifitas kita memadu padankannya

Hmm,.jadilah aku pelopor pemakaian batik versi baru,...yang membuat teman – teman kerja mengikutiku !! Padahal sebelumnya,.salah seorang anak buahku telah bertahun – tahun memakai batik di hari Jum’at. Tetapi ia memilih motif standard, dengan desain standard yang telah bertahun – tahun beredar.

Sebenarnya, aku sudah lama mengoleksi batik, tetapi tidak untuk dijadikan pakaian. Banyak scarf batik dalam berbagai warna, yang kukoleksi sejak 10 tahun silam, sebagai aksen untuk busana kerja. Hanya saja, karena di kantorku yang sekarang ini busana kerjanya lebih casual, maka koleksi scarf batikku teronggok tak terpakai. Ada satu scarf kesayanganku yang motif jumputannya luar biasa indah dan tak pernah kutemui di mana - mana, berwarna sogan, kubeli 10 tahun silam dengan harga yang cukup menguras kantong, karya seorang pembatik yang telah almarhum.

Setiap aku bepergian ke daerah di mana terkenal akan batiknya, maka aku akan membeli scarfnya. Dan scarf ini biasa kupakai jika ada tamu dari negara lain datang ke Indonesia, atau jika aku menghadiri regional meeting. Bahkan jika ada teman chatku yang datang ke Indonesia, aku suka memberi hadiah batik lawasan.

Jenis batik lain yang kadang kubeli adalah stola atau syaal lebar yang biasa digunakan untuk pelengkap busana pesta. Kadang ia sudah menjadi satu paket dengan jarik panjang sutra, atau dapat dibeli terpisah. Ada satu stola kesayangan berwarna hitam putih, dari batik Prayudi, sebelum ia meninggal dunia. Motifnya indah sekali, dan cocok digunakan pagi atau malam hari. Stola ini juga yang nyaris berpindah tangan ketika diminta oleh ibu mantan teman dekatku, ketika aku datang ke pesta Natal mereka di Hamburg sekian tahun silam.

Aku bukan pencinta batik Solo atau Yogya yang berwarna sogan, coklat. Aku lebih menyukai gaya pesisiran yang lebih ’jreng’ ,berteriak warnanya, dan lebih ekspresif, seperti batik Madura, Cirebon, Pekalongan dan Laseman. Kalaupun aku memilih batik Solo / Yogya, maka aku akan memilih batik lawasan dengan warna pudar, yang bisa jadi setelah 1x-2x kugunakan, akan sobek karena bahan kainnya tipis dimakan waktu (hehe,..seperti nasib daster – daster malangku) ! Baju dari batik lawasan yang desainnya cantik, justru banyak kutemui di Bali : di Seminyak ataupun Ubud

Cantik tidaknya sebuah kain batik menjadi sehelai baju, tak bergantung pada mahal tidaknya kain batik tsb, jadi tak selalu bahan batik sutra akan selalu kelihatan lebih wah dibanding bahan primissima atau prima !! Dan kain batik yang tampak tidak cantik ketika dibeber ini, belum tentu menjadi tak cantik ketika diolah menjadi baju !!

Aku tak akan membuat pakaian dari batik yang amat cantik coraknya, dan unik serta jarang ditemui warnanya ..karena lebih baik jika tetap menjadi sehelai sarung atau jarik...., yang siap di’beber’ (bahasa Jawa, yang artinya : dibentangkan lebar – lebar) agar terlihat motifnya, dan tercium bau khas batik (aku suka sekali mencium bau batik, selain mencium udara bau tanah sesudah hujan).

Beberapa batik yang benar – benar antik dan telah tipis kainnya karena termakan usia, warisan ibuku, tetap kusimpan dan hanya kuangin - anginkan sesekali, agar tak lembab.

Untuk mengurangi rasa penasaranku tentang batik, kusempatkan juga untuk mengunjungi Museum Tekstil di KS Tubun dekat tanah Abang. Aku berpikir bahwa akan kutemui koleksi lengkap batik beserta sejarahnya, dari seluruh daerah di Indonesia. Tetapi aku kecewa, manakala yang kujumpai hanyalah batik yang tak cukup lengkap koleksi dan datanya. Apalagi dengan tiket masuk yang berharga lebih murah dari sebotol teh,..maka tak banyak yang bisa kita harapkan dari museum ini, yang tampak tua dan kusam !! Seharusnyalah tiket masuk museum dibuat lebih mahal, tetapi dengan kualitas perawatan dan display yang lebih menarik, serta jam buka yang lebih panjang, terutama saat liburan, sehingga membuat bangsa kita sendiri menganggapnya sebagai sesuatu yang layak untuk didatangi dan dinikmati !! (Bandingkan tiket masuknya dengan Museum ’Antonio Blanco’ di Ubud ...!!)
Akhirnya, kulanjutkan untuk melihat kursus membatik di gedung bagian belakang museum ini, yang ternyata banyak diminati oleh orang Jepang dan anak – anak International School. Aku ingin mengikuti kursus membatik kilat ini,,..tetapi tak sanggup jika mesti seminggu sekali datang ke tempat yang macetnya minta ampun ini !! Mungkin aku akan memilih untuk menggabungkan kursus ini , dan mengikutinya dari pagi hingga sore hari, 2 hari berturut – turut, dan lebih praktis pergi ke sana dengan naik kereta api !!

Dari Museum Tekstil, aku menuju JaCC yang menawarkan beragam batik !! Ternyata, kios batiknya tidak menawarkan batik – batik yang menggoda mata untuk membeli : mereka masih menjual batik – batik standard : daster, kemeja pria, dengan kualitas dan desain biasa – biasa saja, seperti yang kujumpai 10 tahun silam !! Jika ada, malah kujumpai batik yang diprada (diberi aksentuasi emas) atau dipayet, yang malah menghilangkan kesan otentiknya !!

Akhirnya, untuk mengurangi kekecewaanku, aku pergi ke ’Alun – alun Indonesia – Seibu’ Grand Indonesia, yang berada di seberang JaCC. Hmmm,...luar biasa desain dan kreatifitas mereka, para desainer Indonesia, terutama Edward Hutabarat !! Corak batik yang indah - indah, disertai desain baju yang memesona, dengan harga baju yang menakjubkan, membuatku merasa bahwa batik pantas disandingkan dengan baju – baju desainer luar negeri.

Sudah saatnya batik menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan anak negeri ini bangga untuk memakai batik di segala kesempatan !!

BNI, 21 Maret -08
09.55pm

LOVE OR LUST ?


Hal ini mengemuka, ketika satu saat, seorang temanku yang tengah menuntut ilmu di Jerman mengatakan bahwa ia tak ingin mencari love, karena itu amat sulit didapat, bahkan mungkin hanya merupakan utopia ...., dan ia mengolok – olokku dengan mengatakan ’selamat mengejar impianku, yang entah kapan akan terwujud’...!! Ia lebih menikmati ’lust’ yang bisa ia dapatkan setiap saat, kapan ia inginkan, dengan berganti – ganti partner !! Dan prosesnya instant ,...persis seperti fast food di rak pajang food court yang menggugah selera sesaat kita!!

Ya, aku paham dan tak heran jika banyak pria berpandangan sama seperti temanku satu ini. Itu preference dia, sekalipun usia dia sudah merangkak di atas 35 !! Apalagi bagi pria yang enggan berkomitmen, dan tetap saja ingin kenikmatan sesaat, maka cukuplah lust baginya !! Tetapi jangan sampai mengaburkan ’lust’ dengan seolah – olah ’love’, sehingga yang muncul adalah harapan – harapan semu dari pihak wanita.
Juga hal yang biasa, bagi penganut lust untuk meminta si teman wanita yang seolah – olah dia ’love’ ini, agar mau melakukan ’test drive’ (hehe...beli mobil kalee !!),, karena menurut mereka, tanpa test drive, mereka takkan tahu performa total dari si wanita !! Ck...ck... ck.

Buatku, biarlah mereka yang percaya pada lust, melakukan keyakinan mereka,...sementara aku dengan keyakinan nuraniku, lebih memilih ’love’, meski aku tahu ’it’s a long way to go there’...

You know what love is?
It is all kindness, generosity.
Disharmony prevails when
You confuse lust with love, while
The distance between the two
Is endless.

(Jalaluddin Rumi quotes on ‘whispers of the beloved’)

BNI, March 21,’08
12.06 am

Saturday, March 15, 2008

THERE IS BEAUTY IN IMPERFECTION


Thx to bee , who inspired me to write this topic

Ada yang mengusik tanyaku : ketika keinginanmu untuk menjadi sehat telah menjadi sesuatu obsesi, yang memenuhi ruang pikiranmu. Setiap kalori yang masuk, setiap jenis makanan yang akan kaucecap, mesti memenuhi kriteria sehat dan bermanfaat !!

Dengan tubuh yang telah ideal dan proporsional, tetap saja kau merasa masih berlebih berat, hingga harus menjaga asupan makanan lebih ketat lagi. Yang tampak adalah sosok yang kurus tinggi, dengan perut 6 pack, bahu bidang, tetapi terkesan pucat dan tak sehat !!
Masih tak cukup dengan itu, tanpa ampun : kau terapkan gaya hidup sehatmu di segala kesempatan : di hotel saat meeting, di akhir pekan, dsb. Tak hanya berlaku bagi dirimu, tetapi kauingatkan juga anak buahmu untuk berdiet, bahkan kaujadikan KPI bagi mereka !!

Dengan semua yang kaulakukan itu, maka agenda makan siang bersamamu menjadi sesuatu yang jauh dari asyik, dan menyiksa ! Karena pilihan menu menjadi terbatas, karena tiba – tiba aku kehilangan spontanitas makan dengan tangan, dan mesti menggunakan sendok dan garpu, karena aku tak bisa lagi tampak lahap !!! Dan akhirnya kupilih meeting tanpa acara makan siang, atau kalau perlu sekalian berpuasa !
Kauterapkan disiplin ini tanpa jeda, tak mengenal pengecualian saat akhir pekan, atau saat makan di resto hotel dengan berbagai menu mengundang selera

Mungkin kau lupa, penerimaan orang lain terhadap dirimu, bukan karena kamu hot hunk, yang atletis, juga bukan karena kamu pria metrosexual yang selalu peduli dengan tubuh, wajah dan gaya berpakaianmu.....tetapi lebih karena kamu adalah orang yang asyik diajak berdiskusi,..seseorang yang memiliki empathy terhadap sekelilingmu, dan yang paling penting, karena kamu adalah orang yang baik hati.... !! Orang lain bukan melihat
’packaging’ mu, melainkan melihat ’what is inside you,..your content’ yang lebih abadi hingga kamu tua nanti....

Obsesi ingin sehat yang kauwujudkan dalam berat tubuh ideal, malah cenderung kurus ini, membuat orang merasa ia harus menjadi langsing, agar diterima di komunitasmu...!! Tanpa memenuhi kriteria langsing, maka kau akan langsung me-rejectnya !!

Padahal kau lupa, bahwa ada sesuatu yang lebih indah dari kesempurnaan itu : KETIKA KITA MAMPU MENERIMA KETIDAKSEMPURNAAN ORANG LAIN, DAN MENERIMANYA...SEBAGAIMANA APA ADANYA,....maka di sanalah ketulusan sejati kita dapatkan !!

Karena jika kriteriamu adalah langsing, seberapa lama seseorang mampu bertahan langsing, semata untuk menyenangkan hatimu ??? Apakah jika satu saat ia tak langsing lagi, maka berakhirlah hubungan sosialmu dengannya ? Kriteria : langsing, cantik, dsb adalah kriteria yang sifatnya sementara, karena tak ada yang abadi dari physical appearance ini !! Sementara jika engkau menyandarkan hubungan sosialmu pada orang lain, karena kehangatan kepribadiaannya, ketulusannya, maka akan kau dapatkan hubungan sosial yang lebih bersifat jangka panjang, dan bisa jadi mereka akan bisa kauandalkan sebagai sahabat sejati, tempat engkau berbagi suka dan duka ....

March 15,’08
07.00 am

SAKIT


Buat bee

Kita semua orang – orang sakit,
Yang hidup dengan masa lalu,
Membiarkan perih pedih luka menguasai hati,
Memerahi pikiran dengan dendam
dan penyesalan.

Bukankah seharusnya kita tinggalkan
Onggokan luka batin itu,
Karena kepahitan masa lalu,
Memberi pelajaran bermakna,
Dan membuat kita jadi sosok lebih kuat
Jangan jadikan luka batinmu
penghalang untuk melangkah maju,,,,

Mulailah menatap ke depan,
Dengan seulas senyum dan harapan
Akan esok yang lebih baik dari kemarin...

March 15,’08
03.40 am