Thursday, June 08, 2006

DUNIA INI MAKIN INDAH TANPA TEMBAKAU





Untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia : 31 Mei 2006

Permusuhanku pada rokok sudah kumulai ketika aku kecil, ketika teman – teman bapak, yang perokok berat berkumpul di rumah, dan dengan tenangnya terus mengepulkan asap rokok, sementara bapak sendiri tidak merokok. Rasa benci terhadap rokok ini berlanjut ketika aku SMA,…saat teman – temanku ada yang merokok di depan kita,..atau saat di kendaraan umum seperti angkot, penumpang prianya dengan cueknya terus merokok seolah tak peduli dengan penumpang lain yang terbatuk - batuk dan sesak nafas karena asap rokok yang ditimbulkannya.

Korban pertama dari asap rokok, adalah bapak yang meninggal karena kanker paru. Padahal bapak sendiri tidak pernah merokok, dan hanya sebagai perokok pasif. Hal ini makin membuatku memusuhi rokok.

Seluruh saudara priaku (3 orang) tak ada yang merokok, karena mereka merasa tak ada enaknya merokok dan tidak bermanfaat.

Dunia serasa terbalik ketika anak laki – lakiku yang saat itu kelas 3 SMP memproklamirkan diri sebagai perokok, dan mengaku merokok sejak kelas 2 SMP, karena pengaruh teman
Aku sudah lelah menasihatinya dengan menyampaikan bahaya merokok terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Yang bisa kutekankan adalah, dia boleh merokok hanya di ruang kamarnya di lantai atas, dan di halaman depan rumah yang merupakan ruang terbuka. Dan aku takkan pernah memberinya uang untuk membeli rokok. Apabila ia ingin membeli rokok, maka ia harus menyisihkan uang jajannya. Biasanya, ia akan membeli rokok ketengan , 1 atau 2 batang sehari.
Bersama teman – temannya, ia merokok di kamar atas, dan akibatnya wastafel mampet karena ia membuang puntung rokok ke dalam wastafel.
Aku terpukul dengan kenyataan ini. Apalagi aku benar – benar anti merokok , dan ingat betapa besar resiko merokok bagi perokok pasif sekalipun.

Aku masih ingat, saat di Jerman, ketika mantan tunanganku yang perokok berat berjanji untuk berhenti merokok di saat tahun baru, saat itu aku merasa gembira sekali.
Karena aku sudah merasa bosan dan sesak nafas karena ruangan rumah selalu dipenuhi asap rokok, dan setiap kita berciuman, yang terasa adalah bau asap rokok yang menyebalkan,. Yang membuatku kehilangan gairah dan selera !!!! Sampai ia marah dan tersinggung karena sikapku ini. Tetapi aku tak peduli, karena bagiku ciuman harus dinikmati oleh kedua belah pihak. Akhirnya, ia mengerti, setiap kali ingin menciumku, ia akan gosok gigi dan berkumur mouthwash sebelumnya.
Rokok juga membuatnya malas makan. Hal pertama yang dilakukannya setelah bangun tidur adalah merokok !!! Tak peduli tak sarapan, yang penting merokok !!! Dan dalam satu hari ia bisa menghabiskan 2 pak rokok yang sebungkusnya berharga 5 Euro. Terbayang ‘kan, sebulan 300 Euro melayang percuma ??? Banyak yang bisa kita beli dengan 300 Euro (setara dengan 3,6 juta Rp per bulan saat itu)!!!

Sehingga niatnya pada awal tahun, untuk berhenti merokok – yang katanya demi aku - kudukung 100%. Ia ingin menjadi ‘manusia baru’. Tetapi aku langsung pupus harapan mendengar komentar ayah mantan tunanganku itu, yang mengatakan bahwa aku takkan berhasil membujuknya berhenti merokok, dan ia akan kembali ke kebiasaan lamanya lagi.
Beberapa kali kukatakan padanya, kalau ia bisa bertahan tidak merokok sama sekali di penerbangan panjang 13 jam ke Indonesia, atau bahkan lebih, kenapa tidak, dengan berhenti merokok ?

Hari pertama ia mencoba berhenti merokok adalah hari yang penuh perjuangan, karena ia melawan keinginan merokok yang timbul, dengan cara ngemil makanan , mengunyah permen, dan minum bir. Ia berhasil melakukannya 3 hari berturut – turut…dan untuk pencapaian 3 hari tanpa merokok itu, tak henti aku memujinya . Selama 3 hari itu berat badannya naik sebagai akibat ngemil tak kunjung henti.
Tetapi pada hari ke-4, mulailah ia merokok satu batang sehari, dengan alasan untuk mengurangi rasa masam dan pahit di mulutnya. Akhirnya, hari berikutnya 2 batang, dan seterusnya dari hari ke hari meningkat.
Betapa kecewanya aku !!!. Karena motivasi terbesar untuk berhenti merokok, harus datang dari diri sendiri, dan bukan karena keinginan untuk membahagiakan pasangan!!! Setiap kusinggung hal ini, ia akan membela diri dengan mengatakan bahwa ‘pengorbanan’nya untuk diriku sudah tak terhingga,....dari pindah agama (sekalipun tak juga belajar Islam dengan benar dan tak pernah mempraktekkan syariah!) hingga upaya berhenti merokok (yang gagal itu !!!).
Sehingga akhirnya aku memilih untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang yang menurutku tak bisa memenuhi janji untuk memegang komitmennya.

Aku kadang tak habis mengerti, bagaimana lebih dari 30% orang dewasa memutuskan untuk merokok , padahal mereka tahu bahwa merokok mengurangi usia mereka hingga 1/4 nya??? Kalaupun suatu tindakan menjadi berbahaya hanya untuk pelakunya, masih lumayan !!! Merokok tidak hanya berbahaya bagi pelakunya, tetapi juga sama bahayanya bagi orang – orang di sekitar perokok !!!

Bahkan anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok. Kemungkinan mereka terkena kanker paru – paru menjadi 3x lipat karena mereka menjadi perokok pasif. Resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan paru – paru menjadi 30%. Anak-anak yang menghirup asap rokok didapati menderita infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia atau bronkitis

Perokok memiliki resiko tinggi untuk mengalami kenaikan kadar glukosa, yang memicu penyakit gula (diabetes), demikian pula perokok pasif .
Perokok aktif adalah pihak yang semestinya bertanggung jawab atas kematian perokok pasif yang kebanyakan menderita kanker paru-paru.
Penyakit lainnya adalah gangguan pernapasan termasuk batuk, gangguan fungsi paru-paru dan pernapasan, jantung koroner, gagal jantung, meningkatkan resiko terkena penyakit alzheimer, demensia (pikun), osteoporosis, sakit lambung (maag), kanker nasal sinus, kanker oesophagus, larynx dsb. Selain itu perokok juga akan mengalami penuaan dini dan pengeriputan kulit dini.

Perokok pada umumnya juga lebih sulit tidur dibanding bukan perokok, dan juga lebih sulit bangun.

Pada pria, akan mengurangi jumlah produksi sperma secara signifikan, dan menurunkan kualitas sperma dibandingkan bukan perokok, menurunkan tingkat kesuburan, dan merupakan faktor penyebab impotensi.

Penyakit yang berkaitan dengan tembakau, pada sekian tahun mendatang akan menjadi masalah kesehatan utama terbesar dan menyebabkan sekian juta kematian setiap tahun.

Tembakau dan asap rokok mengandung ribuan zat kimia yang merugikan.Banyak dari zat kimia ini dikenal sebagai senyawa beracun, carsinogenic, atherogenic, teratogenic dan addictive, termasuk di dalamnya : nikotin, tar, karbon monoksida, asetaldehid, HCN, arsenik, kromium, DDT, formaldehid, benzene, cadmium, nikel, vinyl chloride, dsb.

Studi menunjukkan, perokok yang mulai merokok di usia remaja, dan terus menjadi perokok hingga puluhan tahun berikutnya, akan meninggal 20 - 25 tahun lebih awal dibanding bukan perokok.

Berdasarkan studi WHO, seorang perokok memiliki ketergantungan / adiksi yang besar terhadap nikotin yang terkandung dalam rokok. Bahkan perokok yang telah tergantung pada nikotin, akan memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak menggunakan.

Beberapa merk rokok mengclaim ‘rokok dengan kandungan nikotin rendah’ yang membuat perokok merasa dapat mengkompensasi rendahnya kandungan nikotin dengan merokok lebih banyak Hal ini berbahaya !!! Karena makin banyak zat beracun yang terisap tubuh.

Dan tahukah perokok di Indonesia, bahwa konsumsi rokok Indonesia adalah terbesar ke-5 di dunia !!! Pada tahun 2002 saja, konsumsi rokok di Indonesia ini tercatat mencapai jumlah 182 miliar batang. Sementara itu, berdasarkan data World Health Organization (WHO), urutan pertama konsumsi rokok ditempati Cina sebanyak 1.643 miliar batang, Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang, Jepang sebanyak 328 miliar batang, dan Rusia sebanyak 258 miliar batang. Itu berarti bisnis yang tidak main – main !!! Menjadi dilematis !!! Di satu sisi melibatkan pemasukan cukai rokok yang cukup tinggi bagi pemerintah dan penyediaan lapangan kerja bagi banyak penduduk Indonesia , mengingat sifat industri rokok yang padat karya (lihatlah produktifitas Ibu – ibu pekerja pabrik rokok yang luar biasa mengagumkan, karena upah hariannya tidak didasarkan pada jam kerja, tetapi pada sistem borongan, berdasarkan output pekerja : jumlah rokok yang dapat dilinting, atau dipak ke dalam kemasannya, dsb). Di sisi lain menimbulkan bahaya luar biasa bagi kesehatan suatu bangsa !!! Sementara sebagian besar industri hiburan digerakkan oleh rokok, jika mengingat sponsor terbesar konser musik kelas dunia dan promo tour band papan atas Indonesia adalah industri rokok raksasa.
Salah seorang temanku, pakar marketing , yang pernah menjadi konsultan untuk salah satu raksasa industri rokok Indonesia, mengatakan bahwa pada saat perusahaan lain terpuruk karena krismon pada tahun 98, maka justru industri rokok menangguk keuntungan luar biasa dari situasi ini, karena semakin banyak orang stress, maka semakin orang lari ke kebiasaan merokoknya, dan semakin banyak rokok yang terjual. Ironis bukan ?
Disadari atau tidak, selain menyebabkan gangguan kesehatan, rokok juga menyebabkan kerugian ekonomi di rumah tangga maupun masyarakat. Bisa dibayangkan, jika seseorang, seperti sopirku membeli sebungkus rokok berharga Rp 6,500 dan ludes dalam sehari, maka dalam sebulan hampir Rp 200,000 hilang terbakar sia – sia sebagai asap rokok !! Dan pengeluaran untuk ritual merokok ini setara dengan 15% penghasilan dia sebulan !! Ironis bukan, bahwa sopirku mampu mengisap rokok sebungkus sehari, sementara ia harus menunggak pembayaran SPP anak – anaknya, yang nilainya jauh lebih rendah ketimbang biaya merokok sebulan ??
Berapa banyak keluarga miskin yang terpaksa mendown grade menu makannya, karena sang kepala keluarga lebih memilih membelanjakan uangnya yang terbatas untuk membeli rokok.

Dengan keluarnya Perda DKI Nomor 2 Tahun 2005 tendang Pengendalian Udara, yang mengatur mengenai larangan merokok di tempat umum, dan pemberian tempat khusus merokok, akan melindungi masyarakat bukan perokok agar tak terpapar zat – zat berbahaya yang terkandung dalam rokok, sehingga dapat menyelamatkan nyawa jutaan orang agar terhindar dari kematian sia - sia!!

Sayangilah diri dan keluarga kita. Kita adalah arsitek kesehatan kita. Berhentilah merokok !! Hidup ini terlalu indah untuk berakhir lebih singkat karena asap rokok…..

BNI, 8 Juni 2006
10 malam

Semoga dapat menggugah teman – temanku : JP, N, dan Al agar satu hari kelak berhenti merokok.

No comments: