Wednesday, July 05, 2006

CATATAN PERJALANAN : SINGAPURA











Singapura tak pernah menarik minatku untuk khusus berkunjung atau liburan ke sana !!! Tak pernah ada ‘1st impression’ dari Singapura,…nggak ada ‘click’ !! Kalau aku ke sana,..lebih karena aku memanfaatkan waktu transitku yang semalam,…atau sebagai meeting point untuk suatu ‘mission impossible’.

Aku sudah beberapa kali datang ke Singapura, dan selalu tinggal di hotel di kawasan Orchard. Tetapi tak pernah sekalipun aku menginjakkan kaki ke Lucky Plaza, …melting point para TKI dan TKP di akhir pekan. Kecuali cuma mampir di gerai terluarnya yang menjual Giordano. Rasanya seperti melihat Melawai Plaza era ‘70an.
Tetapi hari itu, entah kenapa, aku ingin merasakan nafas kehidupan para TKI yang libur bekerja pada hari Minggu, dan mempersiapkan mental untuk menghadapi sakit kepala dan sesak nafas jika berada di kerumunan dan kebisingan orang banyak. Begitulah yang terjadi.

Karena sepatu baruku yang baru berumur seminggu menyebabkan rasa nyeri di ujung jempol,. saat aku mengukur jalan, sementara aku lupa membawa sandal payet Baliku,.. maka dengan berat hati, aku terpaksa pergi ke Lucky Plaza, dengan harapan bisa membeli sandal hak rendah murah meriah – daripada jempolku bengkak dan tak bisa Jalan Jalan Sepanjang Hari - ,..karena Lucky Plaza adalah plaza untuk golongan menengah bawah. Sesampai di sana, aku akhirnya bertemu dengan banyak TKW,..baik itu Indonesia ataupun Philippines. Dan mereka tumpah ruah di mana – mana !!! Lucky Plaza tak ubahnya Ps. Tanah Abang menjelang lebaran, tetapi lebih padat manusia lagi. Benar – benar seperti pasar senggol !!! Apalagi mereka baru menerima gaji bulanan ¡!
Dan mereka berdandan super seksi – terutama TKP !! – hampir semuanya menggunakan tank top, dengan celana ketat atau rok mini – tak peduli sesuai atau tidak dengan bentuk tubuhnya -. PD aja lageee !! Bahasa Tagalog dengan banyak ‘yung….nang…risenobol….’,..etc banyak terdengar !! (aku terbiasa mendengar aksen dan dialek Filipino karena belasan tahun berkomunikasi dengan rekan kerja regional dan ex – bossku Filipina juga). Mereka kalau bicara tak bisa pelan,.selalu dengan nada tinggi seperti orang Madura !!

Di Lucky Plaza, saking besarnya potensi uang yang berputar, sampai ada salah satu perusahaan mobile telecommunication yang beriklan dalam bahasa Philippines di escalator dan juga memberikan special rate untuk percakapan ke Phils, yang dibagi – bagikan flyernya ke semua pengunjung ¡!! Bahkan ada satu lantai yang khusus mengakomodir dan memanjakan kebutuhan TKP ini ¡! Dari jasa transfer uang, bar dan karaoke lounge, hingga mini mart semuanya ala Phils.
Yang pasti, aku menikmati belanja buku - buku healty life style edisi terbaru dan ....coklat !!!! Sehingga saking banyak dan beratnya, akhirnya tanpa rencana, aku mesti membeli satu kopor lagi supaya bisa memuat belanjaanku.

Di toko sepatu Bata, tempat di mana aku membeli sandal yang amat sangat biasa dan nggak ada cantik – cantiknya ! , dengan super sale yang masih kurasa mahal jika dibandingkan di Indonesia : 15 Sin $ (Rp 90,000,.aduuh,…nggak rela rasanya mengeluarkan unplanned expense satu ini !!),..berjubel aneka TKW dari Indonesia dan Phils. Mereka sibuk memilih sepatu : dari sport shoes, open toe w/ high heels, sampai wedges shoes – yang sampai sekarang saja aku tak punya, karena modelnya tidak klasik dan long lasting - yang seperti ulek – ulek cobek sambal !

TKW Phils lebih ‘berani’ bereksplorasi dalam gaya pakaian !! Dari rok mini sampai back less dan tank top sudah jadi pemandangan biasa,…nggak peduli lengan gempal seperti petinju ¡! Juga pakaian dengan perut dan pusar terbuka ala Britney juga banyak dipakai oleh TKI kita !!

Yang jelas, Lucky Plaza jadi most favorite rendesvouz place buat TKI dan TKP.
Bagaimanapun juga pemerintah Singapura patut diacungi jempol, karena memberikan libur sehari setelah bekerja 6 hari berturut – turut, bagi tenaga kerja di sana,…sehingga mereka bisa bebas bersilaturahmi dengan sesama tenaga kerja lainnya.

Jika ingin belanja dengan harga ‘miring’ untuk non branded items,….datanglah ke daerah Little Indian , di mana ada Mustapha Center, yang buka 24 jam, 7 hari seminggu, 365 hari setahun, menawarkan segala kebutuhan, dari bumbu – bumbu dapur masakan India yang amat lengkap, berbagai jenis beras, coklat hingga perabot pecah belah. Di sini mayoritas pengunjungnya adalah orang India, Pakistan, dan Timur Tengah.

Jika ingin membeli barang elektronik, pelajari dulu harga produk sejenis di Indonesia, sebelum memutuskan membelinya di sini. Aku membeli kamera Olympus FE 140, 6 MP dengan anti shake, hanya seharga 250 Sin$, dari retail price 500 Sin$, karena ini merupakan special offer yang masuk dalam buklet resmi‘Great Singapore Sale’ yang menyediakan 1,000 pcs produk ini untuk turis asing yang datang, hanya dengan menunjukkan paspor. Sementara untuk warga Singapore, mereka justru harus membelinya dengan harga lebih mahal, 350 Sin$.
Demikian pula tawaran lain yang masuk di bulet ini untuk MP3 player, baik Nano iPod. yang ditawarkan hanya seharga sekitar 100 Sin$ untuk 256 MB, maupun Creative Zen yang berkapasitas 1 GB, dan hanya dijual seharga 160 Sin$. Tetapi karena aku tidak pernah merasa nyaman dengan model earphone, maka aku tak berminat membelinya !! Produk ini lebih cocok untuk anak muda dan yang berjiwa muda.

Memang kita mesti jeli melihat tawaran, mana yang lebih murah dari Indonesia dan sebaliknya.
Antara satu toko dengan toko lain, bisa menawarkan barang yang sama dengan selisih harga hingga 100 Sin$. Terutama toko yang tak memiliki harga resmi tercantum di tiap produknya, seperti banyak ditemukan di Lucky Plaza !!
Bahkan di salah satu counter di Changi, aku terkejut mengetahui bahwa mobile phone Sony Walkman W-550i yang sama persis seperti punyaku, dihargai 700 Sin$ (setara 4,2 juta Rupiah !). Padahal di sini, aku membelinya seharga 2,45 juta !!

Ada satu toko di bagian depan Lucky Plaza, yang secara menyolok, memasang tulisan 'house of condom',...dan aneka bentuk kondom dengan berbagai warna, ukuran dan rasa tersedia di sini. Malah beberapa perempuan dengan cueknya masuk ke dalam, untuk melihat - lihat dan membeli kondom

Yang membuatku salut adalah : pemerintah memberikan tempat bagi anak muda untuk menyalurkan bakat musiknya dengan aksi panggungnya !! Setiap jarak 200 meter, ada satu grup band baru - seperti indie di sini - yang adu kebolehan,..dan penonton bisa menonton dengan santai di undakan depan shopping mall. Si grup band menyiapkan kaleng untuk tempat 'saweran' penonton. Dan lagu - lagu serta suara mereka OK juga, lho !!!

Di mana – mana, di hotel yang tarifnya 1,4 juta per malam , di pedestrian tempat pejalan kaki di Orchard, di shopping mall,..di Boat and Clarke Quay, di bandara Changi ….selalu terdengar bahasa Indonesia dan berjubel orang Indonesia dalam jumlah banyak : keluarga besar – nenek, anak, cucu yang masih di bawah setahun- . Sepertinya liburan ke Singapura tak ubahnya seperti berlibur ke Bogor atau Puncak !!!
Belum lagi tentengan belanjaan di ke-2 tangan, padahal nilai tukar Sing $ sedang tinggi !! Dan harga barang di Singapore tak lagi murah !! Luar biasa benar orang Indonesia kita yang kayo rayo ini !!!

Anehnya, aku yang kehilangan selera makan di sana,….sehingga jam makannya amburadul : ‘sarapan’ pukul 10.30,..makan ‘siang’ pukul 6.30 malam, dan makan malam pukul 11 malam,…bukannya malah turun berat badan,,..malah naik 1 kg !! Gara – gara salah pilih menu makan yang high cholesterol !

Berjalan di Clarke Quay – yang airnya bersih dan tak berbau - seperti mengingatkanku pada ‘taman jajan Kayoon’ di pinggir sungai, di Surabaya. Mirip lah !! Tetapi jangan bandingkan dengan restoran di Jimbaran dengan ikan bakar dan plecing kangkung, plus nyala temaram lilin (hmmm…romantis abisss ya !!) ditingkah debur ombaknya dan suara denting gitar grup band keliling yang bisa menyanyikan lagu on request. Jauh lebih menawan dan berkesan Jimbaran !!

Yang bisa diambil pelajaran : bagaimana menjaga supaya DAS (daerah aliran sungai) tetap bersih, tak berbau, tak hitam, penuh sampah dari daun, plastik, hingga spring bed dan sofa ‘terdampar’ di sungai,..dan satu saat kelak bisa memanfaatkan jalur tepian sungai Cisadane dan Ciliwung sebagai DTW (daerah tujuan wisata).

Singapore, 5 Juli 2006
10.00 am

No comments: