Tuesday, August 15, 2006

Kamu merasa terluka ketika :



1. Ia menyebut – nyebut nama mantannya berulang kali tanpa sadar, dan berharap bahwa kamu bisa menggantikan posisi si mantan dengan semua gambaran idealnya. Padahal kamu adalah kamu, pribadi unik yang merasa ‘nyaman’ ketika menjadi diri sendiri . Baru kamu sadari bahwa sebenarnya ia tidak menyayangi kamu – apalagi mencintaimu – kecuali kamu hanya menjadi bayang – bayang mantannya. Begitu kamu menjelma menjadi sosok unik, maka ia akan siap mencelamu dan membandingkannya dengan semua kelebihan yang dimiliki mantannya. Orang seperti ini adalah orang yang tidak siap menjalin dan membina suatu hubungan baru –apalagi yang serius -, karena ia ‘terperangkap’ bersama masa lalunya…..



2. Semua yang terbaik, kejutan – kejutan kecil yang kamu lakukan, hanya ditanggapi dengan senyum kecil, semua telah menjelma menjadi ‘sudah seharusnya’, seolah tak ada apresiasi atas upaya dan jerih payahmu menyenangkan hatinya.



3. Kamu terlambat menyadari, ada sesuatu yang tersembunyi, ketika ia melarangmu mengirim message atau SMS ketika ia sedang dalam perjalanan ke luar negeri, karena takut orang – orang terdekatnya memergokinya sedang menjalin suatu hubungan khusus, sementara masalah internalnya belum selesai, dan takut status ‘in relation’nya terungkap, sehingga akan mengeruhkan proses penyelesaian masalah internalnya. Ia tak ingin kamu dilibatkan sebagai orang ke-tiga.



4. Kamu tak memiliki kedekatan emosional dengan orang yang mengaku menyayangi kamu.
Ia tak pernah siap dan ‘ada di dekat’ mu ketika kamu membutuhkannya (dekat tidak dalam hitungan jarak, melainkan ‘dekat’ secara batin)



5. Ia begitu posesif dan memiliki kekuasaan penuh terhadap dirimu, seolah – olah ia memiliki hak kepemilikan atas tubuhmu, pikiranmu, dan waktumu.
a. Ia membuatmu begitu ketakutan dan kehilangan kendali atas hidupmu.
Ia membuatmu menciptakan ‘cerita khayalan’ ketika kamu menyadari akan terlambat bertemu dia 15 menit dari waktu yang disepakati, agar ia dapat menerima keterlambatanmu.
b. Ia membuatmu kehilangan teman – teman lawan jenismu, dan mendelete mereka dari daftar teman chat, karena kecemburuannya yang begitu besar
c. Ia bisa menelponmu pagi, siang sore dan malam, hanya untuk meyakinkan bahwa kamu menjawab telponnya dengan baik, dan tak ada suara lelaki terdengar di ujung telpon.
d. Ia membuatmu membaca SMS dan menerima telpon dari temanmu di toilet, semata agar ia tak curiga.



6. Ia menjadikan kamu sebagai ‘kambing yang paling hitam’ dari suatu keadaan yang kurang menguntungkan. Ia beranggapan semua kesialan bermuara pada dirimu



7. Ia merasa menjadi orang yang ‘paling tahu’ dan ‘paling benar’ - dengan segala superioritasnya -, untuk semua percakapan, sehingga membuat kamu merasa malas berdiskusi. Kamu merasa IQmu yang 120, tiba – tiba terdiskon 25%nya, sehingga tinggal 90 !!!!



8. Ia kritikus paling tajam yang siap mengomentari kamu : dari penampilan, kelebihan berat badanmu, cara bicara, dsb yang membuatmu serba salah dan berusaha menjadi ‘kamu yang berbeda’ sekedar untuk menyenangkan hatinya dan memenuhi figur idealnya, sekalipun itu berarti kamu mesti berdiet mati – matian dan mengubah penampilan tomboymu menjadi ‘ultra feminin’ !



9. Ia hanya menginginkanmu secara seksual, sehingga ia mengingatmu ketika libidonya memuncak, memimpikanmu saat ia ingin ‘self – service’ dan menelponmu hanya untuk mengucapkan kata – kata yang menjurus secara seksual, sampai kamu ingin membanting HPmu (jangaaaan, plzz,..sayang – sayang HP mahal !!!) dan bertanya pada diri sendiri ‘apa yang salah dengan dirimu,’ sehingga ia menganalogikanmu dengan hal – hal berbau seksual, sementara ‘bahasa tubuh dan wajahmu’ jauh dari kesan ‘mesum’.


BNI, 15 Agustus 2006
7.30 malam

No comments: