Monday, May 26, 2008

MONOLOG LARUT MALAM



Menebak suasana hatimu, sama sulitnya seperti menafsirkan ramalan cuaca hari ini. Yang meramalkan Jakarta berawan hingga kemungkinan turun hujan, dengan tingkat akurasi 50% !

Satu ketika kau menjelma jadi semanis tokoh novel chick-lit protagonis, yang ingin kukenang sepanjang tahun sebagai tokoh ideal dalam mimpiku (aku lupa, bahwa sesuatu ideal cuma ada dalam mimpi siang bolong anak belasan tahun !!).
Esok harinya, kau berganti peran sebagai si antagonis yang kering empati terhadap orang lain, dan hanya terfokus kepada dirimu sendiri..., bahkan cenderung egois, ..karena terlalu lama dalam kesendirian. Hmm,...betapa sulit memahamimu !!
Sampai akhirnya kusadari : jalani saja, nikmati saja perkawanan ini...., karena bukannya masing – masing jauh dari sempurna, maka kita jadi membumi dan manusiawi ?

Tahukah kau bahwa kita akan rindukan air, ketika sumur menjadi kering ? Kita ’kan dambakan matahari, ketika cuaca mendung berawan sepanjang hari. ? Kita ’kan menanti kemboja mekar bersemi, ketika satu – satu daunnya berjatuhan ?

Begitulah perlambang perkawanan


Ketika mata tak mau terpejam, 13 Mei ‘08
23.59

1 comment:

Starlightz said...

guratan hati yang selalu memancar
dari kedalaman jiwa yang tak pernah kering

selalu menulis dan mengukir semua rasa yang terawang tinggi ke dunia ini

tak kan pernah lelah dan letih karena semua itu adalah asa yg menerangi hidup ini...


sorry kalau rada gak nyambung.

keep on writing girl.