Sunday, October 02, 2005

TRAGEDI BOM BALI (2)

Sabtu hitam, 1 Oktober 2005,….Indonesia menangis !
Apa yang dicari oleh pelaku ledakan bom ini ? Bukankah yang menjadi korban adalah insan Tuhan juga, betapapun warna kulit, ras, dan kebangsaan mereka!!
Betapa banyak keluarga yang kehilangan orang – orang terkasih !! Betapa terguncangnya sekian banyak orang yang tak tahu bagaimana mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, setelah pencari nafkah utama keluarga mereka terenggut nyawanya secara sia – sia….

Selalu,..yang menjadi korban adalah rakyat sipil yang tak berdosa,…. yang awam politik dan hanya mendambakan ketentraman hidup di bumi pertiwi tercinta
Apakah dengan meledakkan bom, suara dan pesan si pelaku akan didengar ? Apakah tujuan mereka terpenuhi ? Apakah pesan perdamaian akan tercapai ?

Seandainya Cak Nur masih hidup, beliau akan menangis… karena beliau mengajarkan tentang ‘humanisme universal’ yang tak dipahami dengan baik oleh pelaku.

Tak tahukah para pelaku, bahwa trauma pasca ledakan harus ditangggungkan oleh keluarga korban dan korban hidup, selama bertahun – tahun ..….

Tak tahukah mereka, perlu waktu bertahun – tahun lamanya untuk memulihkan kepercayaan internasional untuk kembali melongok Indonesia sebagai salah satu obyek turisme yang menawarkan rasa aman ? Betapa kejadian ini dapat meruntuhkan ekonomi suatu daerah yang hidupnya tergantung dari turisme ? Betapa setelah ini akan keluar ‘travel ban’ dari US, UK, Australia dan negara – negara lainnya yang khawatir akan keselamatan warganya yang akan berkunjung ke Indonesia, yang pada akhirnya mengurangi devisa negara ?

Tak adakah jalan lain untuk mengekspresikan atau menyampaikan pesan dengan cara yang lebih ‘beradab’ dan dapat diterima oleh moral dan akal sehat?

Bukankah agama apapun juga di dunia selalu mengajarkan kedamaian, dan tak pernah menolerir kekerasan….

Bukankah mati syahid itu sepenuhnya urusan Allah, dan bukan diselewengkan dan dikerdilkan maknanya menjadi melakukan bom bunuh diri….

Bukanlah lebih bermakna bila hidup ini digunakan mengajak sesama untuk melakukan kebaikan dan kesolehan sosial, tingkatkan kepedulian dan tunjukkan kasih sayang kita terhadap kaum dhuafa …..

BNI, 2 Oktober 2005.
12.25 pm