Sunday, October 23, 2005

GOOD AND BAD KARMA


Percayakah kau pada karma ? Aku akan selalu mempercayainya sebagai karma baik dan buruk, tidak dalam kaitan dengan agama.. Tetapi berkaitan dengan pepatah’engkau menuai apa yang t’lah kau tanam.’ Kita bisa mendapatkan buah yang manis, asam, atau bahkan pahit, tergantung bibit yang kita semai dan tanam…
Kita adalah arsitek perbuatan kita, yang sering, secara sadar atau tidak, telah menyakiti, melukai perasaan orang lain. Betapa mudahnya kita mengabaikan akibat perbuatan kita terhadap orang lain…

Betapa kata – kata lebih tajam daripada sembilu….
Apakah pernah terpikirkan di benak para pria yang dengan mudahnya berganti – ganti pasangan, dan menikmati ‘madu’ sebelum pada akhirnya pasangannya dicampakkannya seperti ‘habis manis sepah dibuang’,..dan ia akan terus berganti pasangan seperti berganti pakaian, sehari 2x…bahwa cara mereka memperlakukan wanita adalah sangat merendahkan dan tak terhormat !!
Bisa jadi ada wanita yang tak rela diperlakukan demikian, dan tetap memendam dendam…, dan ia akan berdo’a sebagai do’a orang yang teraniaya..

Bahwa satu saat, perilaku memalukan mereka akan dibalas dalam bentuk lain : bisa jadi saudara perempuan mereka, anak perempuan mereka, atau bahkan mereka sendiri akan menuai badai atas perbuatan semena – mena mereka di masa lalu !!!.

Demikian pula kita tak berhak mengecilkan orang lain yang saat ini kebetulan ada di ‘bawah’ kita dari strata sosial, karena tak ada yang abadi di dunia ini. Kita harus berbuat baik pada siapa saja, karena suatu saat, bisa jadi justru orang yang pernah kita kecilkan dan kucilkan, adalah orang yang akan menolong anak kita mendapatkan pekerjaan …

Tak ada satupun peristiwa yang berdiri sendiri dan tak terkait dengan peristiwa lainnya,..selalu ada kesalingterkaitan dan tak ada peristiwa ‘kebenaran / coincident’ yang tanpa sesuatu sebab sebelumnya
Apa yang kita dapatkan di masa mendatang adalah buah apa yang kita lakukan di saat ini dan di masa lalu…..Ada harga yang harus dibayar untuk setiap perbuatan kita !
Karenanya, sebelum melakukan sesuatu hal, tempatkan diri kita di posisi orang lain yang akan terkena dampak perbuatan kita. Put yourself on the other person’s shoes ! Gunakan empati kita : apakah kita tersakiti atau tidak ? Dengan selalu melakukan hal ini, kita akan mengurangi dampak negatif dari perbuatan kita.
….

BNI, 23 Oktober 2005,
9.27 am