Friday, October 28, 2005

MAKNA IDUL FITRI


Kuliah Kajian Agama oleh Prof. Dr. Nurcholish Madjid – Januari 1999

- Untuk mengingat Cak Nur, guru bangsa yang kukagumi karena ide – ide pembaruannya dan memimpin dengan teladan, dan memiliki integritas tinggi -

Beliau membuka dengan mengingatkan makna : QS Ali Imran 3 : 133 – 135 : “Dan bergegaslah kamu kepada ampunan TuhanMu, yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang – orang yang bertaqwa, yaitu :
- Orang – orang yang menafkahkan hartanya pada waktu lapang dan sempit
- Orang – orang yang menahan amarahnya, dan
- Orang yang memaafkan kesalahan orang lain

Dan Allah menyukai :
- Orang – orang yang berbuat kebaikan , dan juga
- Orang – orang yang bila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya , mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun atas dosa – dosanya

Manusia gampang tergoda, sehingga turun ayat Qur’an : ‘Janganlah kamu gampang tergoda oleh kehidupan duniawi dan oleh apapun yang dapat menggodamu.’ Contoh : santai, foya – foya.

Dicontohkan mengenai seseorang yang masuk ke neraka karena tak pernah membantu orang miskin (hubungan horizontal) dan tak pernah sholat (hubungan vertikal) seerta hidup bersantai – santai saja, sehingga tak memiliki sense of crisis / emergency, yaitu orang yang beranggapan bahwa dunia adalah segalanya

Cobaan yang kita terima merupakan satu bentuk ‘sense of crisis/emergency’ juga, yang bagi sufi, hal ini patut disyukuri karena jika lulus ‘ujian’ akan mendapat ‘promosi’ sehingga ada unsur ‘blessing in disguise’

QS Rum 30 : 30 :’Maka hadapkanlah dirimu kepada diin/agama, fitrah Allah yang Dia telah ciptakan manusia atasnya. Tak ada perubahan bagi Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tak mengetahuinya. ‘
Hal ini menunjukkan secara naluri : manusia ingin mencari kebenaran.

Islam adalah agama yang konsisten, agama humanism universal , di mana kita dituntut tampil sebagai manusia ‘suci’, harus berbuat baik bagi sesama

Memaafkan saja juga tak baik, karena jadi permissive.
Qur’an juga mengakui hak orang untuk membalas , agar dalam masyarakat berlaku hukum.
Disebutkan dalam Qur’an : ‘Kamu jangan iba dalam menegakkan hukum.’ Di mana ini mengedepankan masyarakat madani berdasarkan supremasi hukum .
Dalam QS Asy Syu’ara ditegaskan mengenai ciri orang beriman yanag bila diperlakukan tak adil, mereka membela diri dan tak dipersalahkan . Tetapi bila mereka memberi maaf dan berdamai, maka Allah akan memberikan pahala bagi mereka.

Idul Fitri berbarti kembali ke fitrah kita : hidup bahagia dalam paradiso. Karena ‘lembek’, maka kita terlempar ke ‘inferno’ . Kemudian kita puasa, masuk ke alam purtagorio, dan kembali pulang ke ‘paradiso’.

Selamat Idul Fitri...
Maaf Lahir Batin...

BNI,
28 Oktober 2005 - 08.15 am

1 comment:

buderfly said...

Selamat Idul Fitri Aya...mohon maaf lahir dan bathin...