Sunday, August 28, 2005

KOPI


Kebiasaan minum kopi bermula sewaktu SMP dimana aku harus melek malam malam untuk belajar jika besok ulangan. Untuk menahan kantukku, aku biasa mengopi. Saat itu, aku hanya mengenal kopi tubruk saja. Lambat laun, kopi tidak hanya menemaniku di malam hari, tetapi juga pagi hari, sebagai minuman pengganti teh.

Kebiasaan minum kopikupun berubah saat SMA, dari yang sebelumnya hanya kopi tubruk, tetapi karena aku menderita radang lambung (maag) yang cukup sering kambuh, maka aku mulai berkenalan dengan kopi instant., yang jujur, dari rasa dan wanginya,…aku lebih suka kopi tubruk. Kopi instant ini membuatku mencampurnya dengan susu, sehingga jadilah kopi susu.

Kecintaanku pada kopi semakin bertambah,.tak ada satu hari yang kulewati tanpa kopi. Aku boleh berada di pelosok mana saja,…menginap di mana saja, tetapi kopi selalu menemaniku di pagi hari, sebagai minuman wajib yang diminum segera sesudah bangun tidur. Kenapa ? Karena aku tidak dapat BAB, jika tidak minum kopi. Kelancaran BABku benar – benar tergantung pada kopi.. Pernah pada saat study tour di saat mahasiswa, BABku kacau karena tidak menemukan kopi sehingga tidak minum kopi secara teratur di pagi hari. Demikian pula saat puasa, menjadi saat yang menyedihkan, karena BABku sedikit terganggu dengan minuman sahur yang berupa teh. Dulu, semasa masih sekolah, aku sampai harus menggunakan obat pencahar untuk melancarkan BABku di bulan puasa.

Belajar dari pengalaman masa lalu, sekarang, kemanapun aku pergi ke luar kota, aku selalu membawa beberapa sachet instant coffee mix. Aku tidak tergantung pada hotel apakah akan menyediakan kopi di kamarku atau aku harus menunggu saat sarapan agar dapat jatah kopiku. Bnagun tidur, aku langsung bisa menyeduh kopi dan menikmatinya !!

Yang agak merepotkan apabila aku harus meninggalkan rumah pagi hari sekitar pukul 4, misal untuk mengejar penerbangan terpagi. Aku jadi merasa serba salah. Kalau kuminum kopi, tak ada waktu lagi untuk BAB. Berarti, bisa jadi aku akan merasa mulas saat di jalan, dan ini tak kuinginkan. Jadi, untuk amannya, berlaku pengecualian : aku tidak minum kopi jika harus segera berangkat sebelum subuh.

Yang lucu, apabila aku ke kedai kopi, aku selalu memesan ice coffee dengan segala variasinya, dan tidak hot coffee. Karena apa ? Karena aku mudah membuat hot coffee di rumah, sementara aku tidak bisa meracik ice coffee. Dari frappuccino macchiato, sampai coffee caramel.., aku suka.

Aku memiliki seorang teman dari Philippines, yang tidak pernah minum air, dan mengganti fungsi air dengan kopi. Sehingga dalam sehari dia bisa minum 8 – 10 cangkir kopi. Hiii…, sungguh mengerikan !! Tetapi dia tidak mengalami palpitasi dan detak jantung tetap normal. Tidak heran, karena ‘coffeeaddict’nya itu, dia cukup tidur 3-4 jam sehari, dan masih berkutat dengan notebook dan angka – angka pada jam 1 malam.

Dalam sehari paling tidak aku minum 3 cangkir kopi : pagi hari di rumah, di kantor, dan sore hari ketika semangat mulai turun.
Sekalipun usiaku sudah memasuki kepala 4, aku tak ingin mengubah kebiasaan minum kopiku ini, karena 3 cangkir sehari masih dalam batas kewajaran.

Kebiasaanku ini ternyata menular ke anak – anakku. Mereka semua coffee lover , dan yang mengasyikkan,.kita bisa sama – sama minum kopi di pagi hari, dan apabila mereka akan melek hingga larut malam – untuk alasan yang berbeda dengan ibunya – agar bisa puas main games selama akhir pekan,…mereka akan minta dibuatkan kopi !!!

BNI, 28 Agustus 2005
09.30

No comments: