Sunday, December 18, 2005

SUARA HATI DARI YANG TAK PERNAH TERLAHIR


Untuk memperingati hari Ibu 2005, juga kepada calon ibu : para perempuan korban cinta terlarang, yang secara sadar memilih abortus demi masa depan dan meniadakan rasa malu…

Dalam tidur malam yang panjang,
Seorang lelaki paruh baya mengigau dalam hening :
” Mengapa kau sia – siakan benih yang kausemai di rahim Ibuku,
Kaubunuh aku sebelum sempat tumbuh menjadi janin
Tak kau beri aku kesempatan terlahir menjadi bayi lucu,
dan besar sebagai anakmu yang kelak memanggilmu ‘Ayah.’

Mengapa kau enyahkan bukti cintamu pada Ibuku,
Kau puas hanya menikmati kemolekan ragawi Ibuku,
Kau lampiaskan nafsu syahwatmu di atas lekuk liku tubuh Ibuku
Yang kau ingat saat itu hanya desah nafas dan erang penuh nikmat,
Di sela peluh yang membanjir dari sekujur tubuhmu
. ”

Dalam pejam mata di sepertiga pagi,
Seorang perempuan muda mengigau seperti dikejar bayang ketakutan :
“Mengapa kau enggan membiarkan aku hidup, Bunda ?
Mengapa kau hilangkan jejak benih calon ayahku di rahimmu,
Mengapa tak kau sayangi aku seperti engkau menyayangi laki – laki itu,
Yang membutakan mata hatimu dan memenjarakanmu dalam cinta durhaka

Mengapa tak kau beri aku waktu untuk tumbuh menjadi janin sempurna,
Hidup di rahimmu selama sembilan bulan sepuluh hari,
Sebelum terlahir ke dunia dengan tangis kencang
Dan suatu hari memanggilmu ‘Bunda’..”


BNI – 18 Desember 2005
15.15

2 comments:

Anonymous said...

Betapa cinta (baca: nafsu) bisa berlaku bengis melebihi iblis, kejam melampaui setan.

Terkirim doa untuk jutaan 'manusia' yang menjadi korbanya, hanya karena lemah tak berdaya...

Terpunjung doa bagi jutaan ibu umat manusia, atas kemuliaan cinta kasih mereka kepada dunia...dan yang rela menjadi ibu dalam arus peradaban karena tuntutan nurani...

Selamat hari Ibu bagi siapapun yang layak berani mengambil tanggung jawab kodrati sebagai induk peradaban manusia...

Terimakasih, ibunda...

buderfly said...

Aya kemana ajaaa????