Sunday, July 31, 2005

HAMIL (LAGI!) DI USIA 40 DAN RESIKONYA


Betapa kagumnya aku pada temanku yang hamil (lagi) untuk ke 3x nya di usia 40! Bisa dibayangkan betapa ini bukan hal mudah baginya, mengingat semakin berumur kita, semakin berkurang kelenturan tubuh kita…, dan tentu saja, dengan beban pekerjaan yang tinggi sekali mengingat jabatannya yang tinggi, mengharuskannya untuk tidak mengenal pengecualian dalam hal jam kerja ,…bahkan ia bekerja hingga larut malam,..setiap hari !! Aku tak dapat membayangkan betapa berat hal ini untuknya.Dan puncaknya adalah ketika ia mesti bed rest selama sebulan, sebelum saatnya cuti hamil.

Demikian pula ketika teman yang lain lagi, hamil anak ke-4 di usia 38an,… hmm,… rasanya melihatnya saja sudah terasa berat ! Dan benar, fisiknya tak sekuat ketika ia mengandung di usia lebih muda. Di bulan ke-5 kehamilan, ia diminta untuk beristirahat beberapa hari oleh dokternya.

Rekan satu lagi, memiliki kesabaran dan kegigihan luar biasa, istrinya hamil dan melahirkan anak pertama, setelah sabar menunggu hingga 8 tahun perkawinan, dan anak kedua lahir sesudah usia istrinya 38an, ….dan beda usia dengan anak pertama sekitar 4 tahun. Tetapi malangnya,..si anak menderita down syndrome. Sebenarnya ini bukan hal yang luar biasa, karena di dunia kedokteran disebutkan bahwa resiko terkena down syndrome bagi ibu yang hamil di usia 40an, menjadi semakin besar, sekitar 1:100,000 kehamilan. Dan di sinilah, kita sebagai umat Allah diuji kesabaran dan ketabahan hati kita. Bukankah Allah tidak akan memberi cobaan yang melampaui kemampuan umatNya untuk menanggungnya ?

Karena aku pernah mengalaminya, bahkan ketika di usiaku ke-30, aku mengandung anak ke-2, aku sudah merasakan betapa tidak lenturnya tubuhku, dan berbeda jauh dibanding kehamilan pertama di usia 27. Setiap masuk bekerja, merupakan tantangan bagiku,..juga waktu serasa tak berujung,.menunggu datangnya pk 5 sore !!

Semakin besar kehamilan kita, semakin berat bagi kita,.karena kita akan semakin mengalami ‘siksaan’ fisik,.seperti berulang kencing, karena posisi si janin akan makin menekan kandung kemih kita,.selain kesulitan bernafas di kala tidur, karena si janin mendesak ke atas, ke arah dada kita,..selain kesulitan tidur, karena di posisi mana saja kita tidur, terasa serba salah, telentang salah, menghadap ke kiri tidak nyaman, ke kanan sama saja,.tengkurap,.apalagi ,.jelas tidak mungkin !!

Belum lagi resiko terkena ‘post natal syndrome’ atau ‘baby blue’ syndrome seperti yang pernah dialami oleh Brooke Shields atau bahkan diriku sendiri di pasca melahirkan anak ke-2 ! Aku bisa sedih sendiri, menangis, sensitive,.emosional, seperti pada saat – saat menstruasi, tetapi dengan kadar lebih besar dan waktu yang lebih panjang - 2 bulan - ,..dan merasa orang – orang di lingkungan kita tidak dapat mengerti dan memahami diri kita,…dan tidak disupport oleh orang terkasih kita.


Aku mesti mengacungkan jempol untuk wanita – wanita yang berani mengambil risiko hamil di usia di atas 35 tahun, atau nyaris 40 tahun,…mengingat kondisi fisik kita yang jauh berubah dibanding ketika berusia 20-an.

Beruntunglah Geena Davis, Madonna, yang melahirkan anak dengan sehat di usia di atas 40an !! Tentunya hal ini tak lepas dari proses perawatan yang prima selama masa kehamilan.
Jadi,.kenapa mesti takut hamil di usia 40, sepanjang kita teratur melakukan pemeriksaan berkala ke dokter ObsGyn ???

31 Juli 2005,
19.30

No comments: