Sunday, July 31, 2005

FROM HOME TO OFFICE,..TUA DI JALAN..


Dulu aku selalu memandang penuh kasihan pada teman – temanku yang tinggal nun jauh di Bekasi, yang harus berangkat pagi, pukul 6 agar sampai di kantor pukul 8. Beda waktu 10 menit lebih mundur,.bisa berarti banyak dalam hal waktu tempuh. Menurut temanku, berangkat dari Bekasi pk 6.20, bisa tiba di kantor pukul 08.30 atau bahkan lebih….
Bahkan seorang temanku yang tinggal di Bekasi Timur, harus merelakan tak dapat lagi menonton kuliah subuh TV yang ditayangkan di atas pk 5, karena berlomba dengan kemacetan, dan berangkat dari rumah pk 5.15.., tiba di kantor pk. 7.15, setelah mengantarkan anaknya sekolah di SMA 8.

Saat itu yang terbayangkan betapa kita telah ‘menggadaikan’ waktu kita 2x2 jam pulang pergi di jalan, setiap hari,.sepanjang tahun !!! Atau dengan kata lain, kita nyaris telah kehilangan 20% waktu kita di jalan,…Jakarta dan kemacetannya telah merampas waktu kita dari keluarga…. Dalam sebulan, kita kehilangan waktu 88 jam atau 3.67 hari di jalan. Atau dalam setahun, 44 hari waktu kita dihabiskan di jalan,..waktu yang jauh lebih lama dibandingkan jatah cuti kita setahun, yang hanya 18 hari,.atau ½ waktu untuk keliling dunia versi Jules Verne, atau bahkan kita bisa berhaji ONH standard 40 hari !!!!

Sementara intensitas komunikasi kita di rumah, bisa jadi jauh lebih sedikit dibanding waktu yang kita habiskan di jalan.
Alangkah sayangnya jika waktu di jalan ini tidak digunakan untuk beraktifitas yang berguna,.seperti berzikir,..buka dan baca replicate email, mengerjakan tugas kantor, atau baca buku.

Saat itu aku berpikir,….tak mungkin aku mengalami hal seperti yang dialami oleh kawan – kawanku tadi.
Tidak mudah bagiku, mengubah suatu kebiasaan yang telah terbentuk bertahun – tahun.Baru saja kunikmati perjalanan ke dan dari kantorku yang hanya memakan waktu 30 menit via toll Bintaro, membuatku bisa bersantai dahulu sebelum berangkat ke kantor pukul 07.30.
Banyak hal yang dapat kulakukan antara pukul 05.30 hingga 07.30. Dari mulai berdoa lebih panjang dari biasanya (salah seorang teman kantor berpesan ‘the best prime time to pray is when u just wake up in the morning’…) bermalas- malasan dulu, baca koran pagi, buka email, lihat gossip pagi di TV, sampai mengerjakan tugas kantor .
Eeh,.setelah 4 bulan berjalan,.ternyata aku harus mengubah kebiasaanku tadi. Mimpi burukpun terjadi pada diriku !!! Aku harus berangkat pk 5.45 (bahkan lebih pagi dibanding temanku di Bekasi!), karena mesti bareng dengan anakku yang bersekolah di Lab School Kebayoran, yang masuk sekolah pk 7.00. Jarak rumahku ke Kebayoran bervariasi dari 1 hingga 1.25 jam, karena begitu memasuki per1/4an Radio Dalam – PI,..kemacetan mulai terjadi !! Dan bisa dibayangkan, aku tiba di kantor pk 7.15, ketika petugas cleaning service baru saja membersihkan ruanganku !!
Tahu perubahan apa yang terjadi pada diriku ??? Aku benar – benar mesti mempersiapkan diri dengan tergesa – gesa,.makan baru 2 suapan,.sudah langsung berangkat. Parahnya,.datang lebih pagi, tidak otomatis berarti pulang lebih awal dari biasanya, sekitar pk 7 malam ! Tetap saja aku pulang malam seperti biasanya. Yang jelas, aku tidur lebih awal dari biasanya …Pukul 9 malam, aku sudah lelap dalam mimpi,..dan terbirit - birit terbangun pk 4 pagi.
Hidupku terasa lebih singkat dan pendek karenanya…..
Tetapi,.aku selalu mencoba melihat perubahan positif dari situasi ini,…aku datang ke kantor, pada saat keadaan masih sunyi, sehingga sudah bisa memulai melakukan hal – hal yang membutuhkan ketenangan dalam memusatkan pikiran.
Kedua,,..aku sadar,.’there is no free lunch’… you have to sacrifice for a moment, before u can achieve the good result… I’d love to do that, due to I want to give my kids best education as a valuable treasury for their future

Seandainya kita punya pilihan untuk tidak perlu hadir ke kantor, dan tugas kita dapat dilakukan di rumah , berdasarkan konsep SOHO,..waaah,.betapa banyak waktu yang bisa kita hemat, betapa banyak BBM yang bisa kita hemat, dan pemerintah bisa menekan subsidi BBM, betapa polusi udara dapat kita kurangi,….betapa kemungkinan makan siang dengan menu junk food yang kaya penyedap, pengawet, dan perasa dapat kita hindari,..dan betapa lebih sehatnya kantong kita…., karena dapat menekan biaya toll, bensin, makan siang, mengurangi stress karena macet, dsb…
So,.I just keep it as my dream,.as nowadays I know that seems impossible to bring it to reality…

Tangerang, July 31,’05
02.45 pm

No comments: