Monday, November 05, 2007

ARE YOU LOOKING FOR A HAPPIER LIFE ?


Setiap aku ‘balik bayan’ (bahasa Tagalog, yang artinya : pulang mudik) ke Surabaya, selalu aku memanggil tukang pijat langganan ibuku, sebut saja mbak M. Dia sarjana, usia 40an,.masih lajang,..Cuma mungkin nasib baik kurang bersahabat dengan dia, sehingga dengan mengayuh sepeda ke mana – mana, ia menghidupi diri dan ibunya dengan menjadi tukang pijat panggilan !! Terbayang ‘kan,..berapa tarif tukang pijat di sana ? Rata – rata pelanggannya hanya membayar 25 ribu !!

Ia memijat sambil bercerita ngalor – ngidul di sela gumaman mengiyakanku yang terkantuk – kantuk keenakan,,,dan mulailah mengalir ceritanya. Bahwa ada seorang temannya yang menjadi lajang sekian lama,..sehingga layak disebut perawan tua, tetapi memiliki penghasilan tetap,...pada akhirnya memutuskan untuk menkah dengan duda beranak 2,..!! Eh,.nasib sial menghampirinya, karena tak berapa lama setelah ia menikah,..ternyata si duda diPHK dan tak kunjung mendapat pekerjaan lagi !! Jadilah si teman mbak M ini tumpuan harapan, pencari nafkah tunggal bagi suami dan ke-2 anak tirinya !! Penghasilan yang dulu cukup untuk menghidupi dirinya sendiri, menjadi tak cukup untuk dibagi 4 orang !! Maka mulailah muncul keluhan – demi keluhan : “Kalau tahu menikah bakal begini, lebih baik aku tak menikah lah. Ternyata kehidupanku jauh lebih susah sekarang daripada saat aku melajang. Apalagi harus menghidupi 4 orang !!’,….dst,.dst.
Si mbak pijat juga berkisah tentang dirinya, yang diminta menjadi istri ke-2 oleh mantan kekasihnya yang dulu ingkar janji dan menikahi wanita lain, tetapi sekarang ia jatuh kasihan pada mbak M, yang hidup menderita karena ia juga, yang membuyarkan semua rencana indah mbak M. Tetapi permintaan ‘asbun’ ini ditanggapi dingin oleh mbak M yang tak ingin menimbulkan masalah baru dalam keluarga mantan pacarnya,..dan ia malah mengatakan.,…bahwa menikahi dirinya takkan membuatnya jadi lebih bahagia dibandingkan keadaannya sekarang !! Bisa jadi malah membuat situasi lebih runyam dan konyol !!

Adalagi cerita lain tentang wanita karir, kaya, janda tanpa anak, yang ditinggal pergi oleh suaminya, kemudian ia memutuskan menikah kembali dengan seorang professional yang juga kaya, duda beranak 3. Tetapi baru 2 tahun mereka menikah,..suaminya terkena stroke, sehingga ia harus total merawat suaminya ini, plus menjadi ibu bagi 3 anaknya yang sudah dewasa ! Ketika cobaan demi cobaan yang menguji kesabarannya beruntun datang, maka muncullah keluhannya “Ternyata lebih enak hidup melajang, karena ternyata hidup berkeluarga membuat waktu tersita untuk merawat suami yang sakit !! “

Dari ke-3 kisah di atas, ada pesan moral yang bisa diambil : Sebelum mengambil keputusan, yakinkan diri kita bahwa kita telah mengambil keputusan yang ‘tepat’. Tanyakan diri kita : Apakah kita cukup bahagia dengan kehidupan melajang yang kita jalani ?Apakah dengan mengubah status single kita menjadi married, maka kita akan dapatkan a happier life ?? R u ready to take risk(s) ? Jika probabilitynya 50% - 50% (dan selalu begitulah adanya !!) , dan kita tak siap menanggung risiko terburuk yang mungkin terjadi,..maka jangan buat keputusan,…dan tetaplah pada posisi dan status sekarang !! Coz none can guarantee u to get a happier life by changing ur status from single to married !! Only a brave one ready to take risk and consequence of their decision !

On d way home, Nov. 5,’07.
19.30