Sunday, September 18, 2005

KEMATIAN


Betapa nikmatnya jika aku jatuh dari ketinggian duapuluh empat ribu kaki….
Menghunjam bumi dengan kecepatan nol koma sembilan kaki per detik
Tak ada waktu untuk mengaduh, melenguh, merintih atau meratap,..
Aku akan terbaring dalam kematian yang kekal,
Kembali pada diam yang abadi
Terlepas dari gundah, resah, kecewa dan ketakpastian

Kau tahu,..betapa ngiluku ketika kau berharap mati bersama burung besi
Setiap penerbangan bersitkan harapan untuk penuhi hasratmu : mati
Berhakkah kita ‘tuk memilih cara kematian kita ?
Bukankah ada sang sutradara Maha Arif yang jadi penentu hidup kita,
Menulis naskah hidup akan berakhir dengan cara apa…

BNI, 18 September 2005, 10.25 am