Sunday, September 18, 2005

CANDI


Batu– batu candi itu
Kokoh berdiri terpapar hujan, panas, angin pegunungan,..
Walau t’lah berabad - abad usianya,..
Hitam legam sosoknya pancarkan pesona,
Jadi saksi bisu dari ribuan episode cinta durhaka, dusta dan lebuh rindu
Terdiam dalam sunyi mati di tengah kidung lara :
Sia – siakah setia dan khusyukku, musim berganti musim, berlaksa tahun ,?
Ataukah mesti kunikmati luka dan ngilu itu…..
Berhenti memanggil – manggil yang tiada….
Berakhir pada kematian yang abadi…

BNI, 18 September 2005, 08.50