Friday, August 24, 2007

SUATU SENJA DI NGARAI SIANOK



Aku dipagut sepi,
Saat menatap ngarai sianok, dengan bukit berkapur putih itu
Seperti melantunkan senyap yang menggigit pepohonan tua,
rerimbunan semak, belukar dan belantara hijau
Sungai yang mengalir deras di ngarai, berkelok menarikan maut
Memanggil – manggil kelam yang sebentar lagi singgah…..

Aku dicengkeram pilu,
Saat menatap ngarai sianok yang diam dalam bisu
Jadi saksi kesewenangan penjajah dan kesia-siaan beratus pribumi
Mati membangun gua bawah tanah Jepang

Aku disergap malu,
Saat sadari betapa kecilnya aku di tengah ngarai sianok,
Yang berdiri kokoh tak terempaskan gempa,
Jadi bukti keMahaBesaran Sang Khalik



Ngarai Sianok - Bukit tinggi, 17 Agustus 2007