Saturday, November 19, 2005
ESOK ADALAH HARI YANG PANJANG
Simpati bagi korban PHK di Indonesia yang tak sempat menjerit pilu…
Anakku,
Ini hadiah terakhir untukmu :
mainan yang Bapak belikan di pasar kaget depan pabrik
Sebagai bukti sayangku padamu…
Esok bapak tak perlu lagi bergegas berangkat kerja ke pabrik :
Menyeruput kopi dalam ketergesaan ditemani sepotong singkong goreng
Kar’na esok adalah hari yang lain…
Hari yang teramat panjang bagi bapakmu…
Hari di mana bapak akan memulai lembaran baru
dalam sejarah hidup bapak : menjadi seorang penganggur
dan menambah deretan jumlah penganggur di Indonesia, menjadi
tigapuluh juta satu …
Hari yang akan mengawali perjalanan panjang bapak,
Memasukkan lowongan pekerjaan dari satu pabrik ke pabrik lain
Sepanjang jalan raya Cikupa…
Esok di mana bapak tak lagi bisa membelikanmu susu,
kar’na pesangon bapak hanya cukup untuk bertahan hidup dua bulan.
Esok di mana bapak mesti mengusir impian
‘tuk melihatmu bersekolah hingga jadi sarjana…
Esok di mana tak lagi ada seuntai cemas, rengekan bocah,
rentetan duka dan kilatan air mata yang tersisa…..
selain rontokan asa yang menggumpal , menyekat tanya di ujung
pergumulan batin :
“Ya Rabbi, salahkah menjadi orang kecil seperti kami,
yang tak kuasa melawan tirani kekuasaan?”
Siapa tahu kelak aku akan jadi salah satu bagian dari mereka
BNI – 19 Nov 2005
06.55 am
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment